Kesaksian
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” I Timotius 4:12
Kebaikan Tuhan sungguh luar biasa dalam hidup saya di tahun 2020 ini. Saya tahu bahwa tahun ini adalah waktu-waktu yang berat, namun selama kita percaya sama Tuhan dan mengandalkan Tuhan, apapun yang kita alami akan terasa indah asalkan kita tetap bers...
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” I Timotius 4:12
Kebaikan Tuhan sungguh luar biasa dalam hidup saya di tahun 2020 ini. Saya tahu bahwa tahun ini adalah waktu-waktu yang berat, namun selama kita percaya sama Tuhan dan mengandalkan Tuhan, apapun yang kita alami akan terasa indah asalkan kita tetap berserah sama Tuhan. Sama seperti kebanyakan orang kita pasti punya target-target. Sudah banyak rencana yang mau dilakukan baik itu di pekerjaan, karir, liburan.
Saya adalah seorang pekerja seni (professional dancer), di mana saya sering sekali mengisi acara televisi; baik itu on air maupun off air. Saya juga sering menjadi back up dancer dari beberapa artis karena saya, adalah salah satu official dance crew mereka. Berbagai macam acara sudah sering saya ikuti; baik di dalam maupun di luar negeri untuk sebuah pertunjukan tarian.
Dari awal Januari 2020 seperti tahun-tahun sebelumnya saya sudah menerima banyak jadwal pertunjukan bahkan sampai di awal bulan Februari 2020 saya masih menerima job di luar kota, yaitu di Bali dan Surabaya. Saat itu kabar mengenai COVID-19 sudah mulai terdengar dan di Indonesia belum ada sama sekali korban, namun sudah ada kekuatiran; seperti apa yang akan terjadi jika virus COVID-19 masuk ke Indonesia.
Sampai akhirnya terdengar kabar mengejutkan, yaitu terdapat satu pasien terjangkit virus COVID-19 yang adalah teman saya sendiri. Memang saya tidak terlalu dekat, tetapi saya kenal dia sebagai sesama pekerja seni.
Saya kaget sekali namun saya tidak mau menghakimi dia, karena saat itu saya tahu, yang dia butuhkan adalah dukungan dari teman-temannya. Selain hal itu saya sebagai manusia juga sudah mulai kuatir. Jadwal pertunjukan pun sudah mulai ditunda satu persatu. Tetapi saya selalu punya sikap optimis. Saya berkata mungkin ini hanya 1-2 bulan saja, lalu semua akan berjalan normal kembali. Namun kenyataannya tidak ada kelanjutan dari jadwal-jadwal yang tertunda tersebut. Saya pun mulai berpikir, ini bagaimana? Kerjaan sudah tidak ada, kepastian jadwal tidak ada, padahal di kota Jakarta ini saya tinggal sendiri di sebuah kost-kost-an. Selain itu banyak kebutuhan yang harus saya penuhi.
Saya terus bertanya-tanya, ini kalau tidak ada pekerjaan lalu bagaimana? Semakin banyak pertanyaan muncul di pikiran saya hari demi hari seperti menghantui kehidupan saya. Sebagai manusia kita memang dituntut untuk bertahan hidup, apapun keadaannya. Saat itu kondisi hidup saya benar-benar seperti tidak ada lagi jalan keluar sampai akhirnya saya bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
Namun saat itu saya beruntung karena saya punya komunitas yang memang benar-benar mendorong untuk tetap intim dan dekat sama Tuhan. Komunitas ini juga mendukung saya untuk bersama-sama saling berbagi dan menceritakan apa saja yang menjadi masalah yang sedang kita semua hadapi di masa-masa pandemi ini. Bukan hanya itu, komunitas ini juga menawarkan untuk membantu dan mendoakan setiap anggotanya yang punya masalah. Memang baru tahun 2020 ini saya mengenal komunitas ini yaitu COOL dari Gereja tempat saya beribadah di CK 8 - Gandaria City. Meskipun kita hanya melakukan COOL setiap hari Jumat melalui virtual ZOOM, namun setiap kali berjumpa dengan mereka lewat virtual, saya merasa seperti di recharge kembali.
Di dalam ibadah-ibadah COOL online ini kita berdoa, memuji, menyembah Tuhan, dan kita juga saling berbagi cerita. Hal ini menjadi kekuatan baru buat saya selain memang setiap hari saya juga rutin bersekutu dengan Tuhan. Saya ingat pernah mendengar khotbah dari Ps. Andy Tjokro pada suatu hari Minggu di mana krisis itu bisa menghasilkan sebuah kesempatan. Saat itu saya ingat bahwa di tahun 2020 ini saya dan teman saya punya rencana untuk membangun usaha kuliner, tetapi sampai saat itu belum terlaksana karena kesibukan.
Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk memulai usaha tersebut di mana kita bersama-sama memikirkan apa nama usahanya, makanan apa yang harus dibuat, bagaimana sistemnya sampai ke masalah membuat akun instagram dari usaha tersebut. Kita mulai dengan pre order pertama. Saat itu makanan yang kami jual adalah cumi asin, ayam woku dan juga teri. Kami memang hanya menjual 3 menu utama itu.
Puji Tuhan, ternyata banyak yang memesan dan membeli makanan kami. Mulai dari pesanan pertama sampai berikutnya selalu saja ada yang membeli. Saya dan teman saya benar-benar tidak menyangka dan kami berdua berkata kenapa tidak dari dulu kita buat usaha ini.
Di situ saya mengerti bahwa melewati sebuah krisis kita mendapatkan kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru. Mulai saat itu dari bulan pertama, kedua, ketiga sampai saat ini saya dan teman saya terus berjualan bahkan kami sudah menambahkan beberapa menu baru. Puji Tuhan saya benar-benar merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa, walaupun selama 4 bulan saya tidak ada pekerjaan rutin seperti yang biasa saya lakukan, tetapi semua kebutuhan hidup saya tercukupi;
Awalnya sejak menjadi jemaat di CK 8 – Gandaria City di tahun 2017 belum terpikir oleh saya untuk bergabung dengan COOL dan juga belum bisa memutuskan COOL mana yang akan saya pilih untuk berkomunitas. Jadi saya hanya beribadah biasa di hari Minggu. Sampai suatu saat ada teman yang datang kepada saya dan bilang sepertinya saya cocok dengan COOL yang sekarang saya berada di dalamnya. Akhirnya saya diperkenalkan dengan Gembala COOL Pondok Indah. Seminggu sebelum COOL online dimulai saya masih berkesempatan untuk hadir di COOL offline. Saat itu kita berbagi cerita satu dengan yang lain dan waktu itu tepat sekali dengan jadwal doa keliling, jadi kita bersama-sama melakukan doa keliling.
Itu adalah pertemuan COOL pertama saya dan setelah itu sudah dimulai COOL online. Merupakan suatu kekuatan buat saya karena bertemu dengan teman-teman COOL ini. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk orang-orang yang ada di COOL ini karena merekalah orang yang tulus mendukung dan juga mendoakan saya. Meskipun selama pandemi ini kita tidak pernah bertemu secara langsung, tetapi saya merasakan ada kasih di dalam COOL ini dan juga ada satu dukungan moral yang saya rasakan seperti sebuah keluarga. Tidak ada penghakiman, meskipun saya sudah berbagi mengenai hidup lama saya, mereka malah lebih terbuka di dalam hal penerimaan. Di dalam COOL ada beberapa teman yang juga jualan secara online, mereka saling mendukung dan membantu.
Saya belum pernah mempunyai pengalaman di bidang Food & Beverage karena selama ini dunia yang saya geluti adalah dunia pertunjukan atau entertainment. Yang saya tahu adalah bagaimana membuat suatu acara menarik dan juga mengenai produksi acara. Saya sangat heran karena saya bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat yang selama ini tidak pernah saya pikirkan. Suatu saat saya bertemu dengan seorang teman dan secara tidak langsung waktu kita sedang berbicara, saya meminta pekerjaan ke teman saya ini karena di tempat dia bekerja beberapa restaurant sudah mulai buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Saat itu teman saya berkata kepada saya bahwa dia akan mengabari saya mengenai pekerjaan yang saya singgung kepada dia.
Saat saya berbicara ke teman saya dan menanyakan mengenai pekerjaan itu, seperti keluar begitu saja dari mulut saya. Tetapi saat itu saya juga berpikir, di masa sulit seperti sekarang ini banyak orang yang di PHK, sehingga saya berbicara kepada diri sendiri kalau memang dapat pekerjaan ya syukur, kalau tidak dapat tidak apa-apa karena usaha kuliner kami masih berjalan.
Pada tanggal 28 Juni 2020 waktu sedang kumpul bersama teman-teman, tiba-tiba salah seorang teman saya yang adalah Marketing Director datang ke saya dan dia bilang kalau dia sempat mendengar keinginan saya untuk bisa bekerja di tempat itu. Kemudian dia menyampaikan bahwa keinginan saya itu pas sekali dengan keinginan dia.
Terus terang saya kaget dan bertanya dalam hati saya apakah jawaban Tuhan secepat ini? Apalagi Marketing Director itu langsung menanyakan tanggal berapa saya siap untuk mulai bekerja dan juga langsung mengajak saya bertemu di hari Kamis berikutnya tanggal 2 Juli 2020 untuk interview. Saya jawab, setelah menyelesaikan beberapa proyek yang masih berjalan. Pada tgl 11 Juli 2020 saya mulai bergabung dan sampai hari ini sudah 1 bulan lebih saya menjadi bagian marketing department di group ini.
Kalau bukan tangan Tuhan yang membuka pintu tidak mungkin saya diterima dan bisa bertahan sampai saat ini, mengingat saya tidak mempunyai latar belakang di bidang Food & Beverage, namun hal itu seperti yang tertulis dalam Wahyu 3:8,
“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman dan engkau tidak menyangkal nama-Ku”.
Proses Tuhan menjawab doa dan keinginan hati saya begitu cepat. Di saat banyak orang sulit mendapatkan pekerjaan, Tuhan menyediakan sebuah pekerjaan tepat pada waktu-Nya untuk saya.
Tuhan Yesus hebat, Tuhan Yesus luar biasa. Apa yang tidak pernah saya pikirkan itu yang Tuhan kerjakan buat saya. Haleluya, Amin
Biarlah kesaksian saya ini menjadi berkat dan teladan buat semua yang membaca.
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala