“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku.”

Filipi 4:13

Perkenalkan saya Masria Natassya, saya adalah seorang ibu rumah tangga. Bersama suami dan kedua putri, kami tinggal di Medan.

Saya ingin memberikan kesaksian tentang kuasa dan jamahan Tuhan yang terjadi atas hidup saya. Berawal pada akhir bulan Desember 2020, saya mengalami mual, tidak ada selera makan, perut terasa begah dan saat itu saya juga telat datang bulan/haid. Tanda-tanda yang saya alami seperti orang hamil, memang pada saat itu saya dan suami sedang menjalani program kehamilan untuk memiliki seorang anak laki-laki.

Rasa mual yang saya rasakan terus berlanjut, tetapi saya tidak berani memeriksakan diri ke dokter, karena rumah sakit di Medan sedang penuh dengan pasien COVID-19 dan dokter kandungan yang biasa menangani saya sedang terpapar COVID-19.

Akhirnya pada tanggal 29 Desember 2020 saya berobat ke klinik yang berada di sekitar rumah. Di sana saya diperiksa oleh seorang bidan yang mengatakan sepertinya saya hamil dan saya diberikan obat untuk penguat kandungan. Namun setelah mengkonsumsi obat tersebut, yang terjadi adalah saya muntah-muntah karena tensi saya turun, hal itu terus berlangsung selama 3 hari.

Tanggal 2 Januari 2021, malam harinya sewaktu sedang tidur saya tidak bisa menggerakkan tubuh baik ke kiri maupun ke kanan. Saya bangunkan suami, namun dia tidak begitu menanggapi. Perut bagian bawah saya sakit, saya kesakitan.

Saya menangis kesakitan, saya berdoa "Tuhan Yesus tolong saya. Ampunilah saya kalau kurang memperhatikan kesehatan." Saya tumpangkan tangan saya ke tempat yang sakit. Tanpa saya sadari saya tertidur dengan tenang sampai pagi. Saat saya bangun perut masih terasa tegang dan kaku, jalan pun saya seperti anak kecil yang baru bisa jalan.

Setelah beberapa hari, saya baru memberanikan diri pergi ke dokter tanpa ditemani oleh suami, karena suami saya tidak berani pergi ke RS semasa COVID-19. Saya berdoa biarlah kehendak Tuhan yang terjadi atas hidup saya. Saya katakan: “Tuhan kami tidak mempunyai cukup uang jika harus dirawat di rumah sakit, saya tidak mau menyusahkan suami dan anak-anak”. Dengan iman saya pun berangkat ke rumah sakit.

Tiba di rumah sakit saya jalan pelan-pelan, saya berjumpa dengan dokter. Setelah di USG ternyata saya tidak hamil seperti yang dikatakan bidan di klinik itu, melainkan infeksi pencernaan dan sudah meradang yang mengakibatkan perut bagian bawah terasa sakit. Saya pun menghubungi suami menceritakan apa yang disampaikan oleh dokter.

Dokter menganjurkan agar saya di pap smear untuk mengetahui lebih jelas lagi apakah ada kanker atau penyakit yang lainnya, tetapi saya harus menunggu untuk pemeriksaan yang akan dijadwalkan pada hari senin depan. Jadi selama menunggu, dokter memberikan saya obat.

Waktu saya akan membayar biaya dokter, saya berdoa untuk biayanya. Puji Tuhan, ternyata biaya berobat hanya 61.000 rupiah, kantor suami menanggung sebagian. Setelah mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter memang ada perubahan, namun saya masih saja mual.

Setelah menunggu 1 minggu akhirnya tanggal 12 Januari 2021, saya menjalani pap smear. Sebelumnya saya sudah berdoa, biarlah kehendak Tuhan yang jadi. Penyakit kanker saya tolak dalam nama Yesus. Hasilnya baru akan diketahui setelah 3 hari kemudian, saya terus berdoa sambil menunggu harap-harap cemas.

Pada malam harinya saya membuka Facebook, tiba-tiba muncul iklan acara Pdt. Niko yaitu HMM Online, yang akan diadakan 2 hari kemudian. Saya paling sukacita menonton acara ibadah ini, lalu saya diminta untuk mendaftarkan diri bergabung di zoom. Saya berdoa dalam hati: "Mohon doakan saya Pdt. Niko dan team pendoa, karena saya ini bukan siapa-siapa di dunia ini. Engkau tahu hidupku tidak ada yang tersembunyi."

Tanggal 14 Januari 2021, tibalah hari acara HMM Online, namun saya kelupaan sehingga saya tertinggal beberapa saat, tetapi saya masih bisa mengikuti mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Niko dan doa untuk mereka yang sakit Meskipun ada perasaan sedih karena tidak dapat bergabung di zoom, tetapi saya masih berharap saya bisa didoakan.

Tuhan Yesus baik; ternyata ada siaran ulang, saya langsung bersyukur terima kasih Tuhan Yesus. Saya bisa mengikuti acara HMM Online dari awal sampai akhir, ibadah doa, pujian dan penyembahan. Saya sudah tidak memikirkan kuota internet mau habis terserah, pokoknya saya mau lihat Pdt. Niko. Saya bernyanyi memuji dan menyembah Tuhan, pada saat Pdt. Niko berdoa, saya pun berdoa: “Tuhan berikan saya kesembuhan.”

Keesokan harinya. tiba-tiba saya mendapat telepon dari rumah sakit. Berhubung sedang dalam kondisi COVID-19, diberitahukan bahwa saya tidak perlu datang ke rumah sakit untuk mengambil hasil pap smear. Perawat tersebut menyampaikan hasilnya, bahwa saya sehat dan tidak ada sel kanker.

Saat mendengar kabar ini saya menangis, Puji Tuhan, Puji Tuhan. Yesus ajaib, Tuhanku ajaib, saya percaya lawatan Tuhan melalui doa, pujian dan ucapan syukur saat saya mengikuti HMM Online terjadi. Ada kesembuhan yang saya terima dari Tuhan, saat saya berserah dan berharap penuh hanya kepada Tuhan. Tuhan Yesus sanggup menjamah walaupun saya ada di Medan, kuasa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh apapun juga. Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sudah menjawab doaku dan menyembuhkanku.