Tekun dan Tahan Uji: Kunci Sukses di Dunia Kerja
“dan ketekunan menimbulkan tahan uji
dan tahan uji menimbulkan pengharapan.”
Roma 5:4
Suatu hari ada dua orang lulusan baru dari sebuah universitas ilmu teknologi yang ingin melamar pekerjaan di salah satu perusahaan digital besar di Jakarta. Mereka berdua adalah Rio dan Andre.
Rio adalah lulusan terbaik dari universitas tersebut dengan predikat cumlaude, sedangkan Andre juga tidak kalah prestasinya dari Rio karena sejak kuliah Andre terus menerus meraih beasiswa penuh sampai dia lulus.
Andre mencapai keberhasilannya dengan modal keuletan, ketekunan dan mau belajar keras, sedangkan Rio memperoleh gelar cumlaude tersebut karena kepintaran dan bakat alaminya sedari duduk dibangku sekolah. Intuisinya sangat tajam dalam mengoperasikan coding komputer.
Singkat cerita, akhirnya mereka berdua diterima di perusahaan tersebut, Rio ditempatkan di bagian SEO Specialist dan Andre ditempatkan di bagian Digital Ads Specialist.
Rio merasa sangat percaya diri dengan kemampuannya dan mengandalkan prestasi gemilangnya yang sudah dia raih selama di kampus, sementara Andre tidak begitu menguasai spesialisasi Ads dalam media sosial, tetapi ia dengan tekun berusaha untuk mempelajari setiap detail pekerjaannya dengan dibantu oleh seniornya disana.
Tiga bulan pun telah mereka lalui bekerja di perusahaan tersebut. Pada suatu hari Rio dipanggil untuk menghadap kepada atasannya. Di ruangan atasannya, Rio ditegur karena salah membuat laporan analisa bulanan. Di dalam hati Rio merasa tidak terima dan tidak bersalah karena dia menggangap dirinya pintar dan ahli dalam pekerjaannya, tersebut sehingga tidak patut dipersalahkan, meskipun oleh atasannya.
Berbeda dengan Andre yang setiap kali mendapat teguran karena kesalahannya dia selalu bersikap rendah hati dan mau meminta maaf atas kesalahannya. Bahkan ia tidak malu untuk meminta bantuan agar diajarkan oleh senior-seniornya.
Andre tidak pernah ambil pusing atau sakit hati saat ada beberapa staff mengomentari dan mengkritik pekerjaannya. Dia selalu menjadikan itu sebagai kekuatan untuk dapat meng-upgarde kemampuan dan mentalnya di dunia kerja.
Di akhir cerita, Rio akhirnya mengajukan resign dari perusahaan tersebut karena merasa pekerjaannya tidak dihargai dan tidak tahan mental dengan lingkungan di sekelilingnya. Sementara Andre dalam waktu satu tahun sudah mendapatkan promosi menjadi junior manager Digital Ads Specialist disana.
Dari cerita singkat diatas, kita dapat belajar sesuatu hal, yaitu pentingnya mempunyai sikap tekun dan tahan uji di manapun kita ditempatkan. Baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun di pelayanan sekalipun.
Tidak seorang pun bisa sukses tanpa usaha dan kerja keras. Mungkin kita sudah sering mendengar ungkapanl ini. Orang yang tekun akan bertahan dalam situasi apa pun, meski ia jatuh-bangun; pada akhirnya akan menuai suksesnya.
Seperti menanam bibit pohon, kita tidak mengharapkannya tumbuh besar dalam semalam, bukan? Kita merawatnya dengan saksama, memberinya pupuk, pengairan yang cukup, hingga bibit itu bertunas, tumbuh menjadi pohon, dan menghasilkan buah yang bisa kita nikmati.
Mari kita terus melatih diri kita untuk tetap tekun dalam seluruh tanggung jawab kita dan nikmati setiap proses yang Tuhan izinkan dalam hidup kita; baik dalam area keluarga, pergaulan, dunia kerja maupun dalam dunia pelayanan.Tuhan Yesus memberkati. (MA)