Khotbah Gembala
Hari ini tanggal 1 Januari 2021 merupakan hari pertama dari tahun yang baru; tahun 2021. Kita baru saja meninggalkan tahun yang lama, yang Tuhan berikan tema: "Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru". Kita benar-benar merasakan bahwa tahun 2020 adalah Tahun Dimensi yang Baru. Tahun di mana kita mengalami sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan, yang tidak pernah kita alami sebelumnya. Disebutkan juga bahwa tahun 2020 adalah Tahun New Normal.
Saya tidak tahu apa yang Saudara......
Hari ini tanggal 1 Januari 2021 merupakan hari pertama dari tahun yang baru; tahun 2021. Kita baru saja meninggalkan tahun yang lama, yang Tuhan berikan tema: "Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru". Kita benar-benar merasakan bahwa tahun 2020 adalah Tahun Dimensi yang Baru. Tahun di mana kita mengalami sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan, yang tidak pernah kita alami sebelumnya. Disebutkan juga bahwa tahun 2020 adalah Tahun New Normal.
Saya tidak tahu apa yang Saudara alami di sepanjang tahun 2020, tetapi apapun yang kita alami dalam tahun 2020, memasuki tahun yang baru; yaitu tahun 2021 kita akan tetap berpegang pada firman Tuhan yang berkata,
”Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Ratapan 3:22-23
Karena itu, mari dengan iman kita perkatakan:
“Tuhan, saya percaya bahwa kasih setia Tuhan selalu baru setiap pagi.
Karena itu saya percaya tahun 2021 akan lebih baik dibanding dengan tahun 2020.”
Dasar kita untuk mengimani hal ini adalah Ratapan 3:24,
”Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.”
Karena kita berharap kepada Tuhan, maka kita berani berkata bahwa tahun 2021 akan lebih baik dibanding tahun 2020.
Nyanyi:
Kasih Tuhan tak berkesudahan
Tak habis-habisnya rahmat-Nya
Slalu baru stiap pagi
Baru stiap pagi
Besar setia-Mu Tuhan,
Besar setia-Mu
DAMPAK BERHARAP KEPADA TUHAN
Firman Tuhan menyatakan beberapa hal yang akan terjadi dalam kehidupan orang percaya yang berharap kepada Tuhan, yaitu:
Perlindungan Tuhan
Mazmur 118:8, yang merupakan ayat tengah dari Alkitab, berkata:
“Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.”
Keadaan kita akan lebih baik kalau kita berlindung atau berharap kepada Tuhan daripada percaya atau berharap kepada manusia, termasuk kepada kekuatan sendiri. Kalau kita menginginkan tahun 2021 lebih baik dibanding tahun 2020 kita harus berharap hanya kepada Tuhan.
Kekuatan dari Tuhan
"Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Yesaya 40:30-31
Orang yang berharap kepada Tuhan akan mendapat kekuatan baru yang melebihi kekuatan orang-orang muda. Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Nyanyi:
Orang yang berharap Tuhan
Dibaharui kuatnya
Terbang naik dengan sayap rajawali
Berlari tiada penat
Berjalan tiada lelah
Ajarku harap Kau Tuhan
Pembelaan Tuhan
“Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.”
Mazmur 37:23-24
Orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan adalah orang yang berharap kepada Tuhan.
Bagi orang yang seperti ini Tuhan akan menetapkan langkah-langkahnya dan apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangannya. Perlu dicatat bahwa sebagai orang yang berkenan di hadapan Tuhan, kita bisa jatuh ke dalam berbagai macam kegagalan dan masalah. Tetapi Alkitab berkata kita bisa jatuh, tetapi tidak sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangan kita.
Nyanyi:
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan pada-Nya
Apabila ia jatuh tak sampai tergletak
Sbab Tuhan menopang tangan-Nya
Tangan-Nya, tangan-Nya
Sbab Tuhan menopang tangan-Nya
Apabila ia jatuh tak sampai tergletak
Sbab Tuhan menopang tangannya
Coda
Sbab Tuhan menopang tanganku
Sbab Tuhan menopang tanganku
Sbab Tuhan menopang tanganku
Berkat Tuhan
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Yeremia 17:7-8,
Haleluya!
Sesuai dengan Mazmur 32:8 dan Mazmur 33:18, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, dan kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Tuhan akan mengajar, menasehati, dan akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Tuntunan Tuhan ini akan kita mengerti hanya kalau mata kita tertuju kepada Dia.
JANJI TUHAN MEMASUKI TAHUN 2021
Damai Sejahtera
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku...”
Yeremia 29:11-14a
Ingat Saudara, janji Tuhan ini hanya ditujukan kepada orang-orang yang menanyakan Tuhan atau mencari Tuhan dengan segenap hati. Karena itu, memasuki tahun 2021, kita akan lebih mengasihi dan mencari Tuhan dengan segenap hati kita.
Penyertaan Tuhan
“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”
Mazmur 91:14-16
Janji Tuhan ini diberikan kepada kita yang hatinya melekat kepada Tuhan.
TAHUN 2021 ADALAH TAHUN INTEGRITAS
Pada akhir tahun 2020, di dalam doa saya berkata kepada Tuhan seperti yang dikatakan Musa dalam Keluaran 33:15,
“Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.”
Nyanyi:
Bila Engkau tak besertaku
Ku tak mau berjalan
Ku perlu Tuhan pimpin langkahku
Dengan kasih karunia-Mu
Pimpin langkahku setiap waktu
Berjalan dalam roh-Mu
Nyatakan Tuhan kemuliaan-Mu
Dan berjalanlah denganku
Saya berkata:
“Tuhan, tuntun kami memasuki tahun 2021. Kami sedang dalam era Pentakosta yang Ketiga untuk menyelesaikan Amanat Agung, tetapi kami butuh tuntunan Tuhan untuk melakukan itu.”
Akhirnya Tuhan menjawab dan memberikan Tema untuk tahun 2021 bahwa:
“Tahun 2021 adalah Tahun Integritas. The Year of Integrity”
dengan 2 ayat emas dari Mazmur 24:3-5 dan Mazmur 41:13-14.
Tidak lama setelah itu, Bpk. Pdt Rubin Adi, Ketua Umum BPH GBI, mengirim pesan kepada saya menanyakan: "Apa Pak Niko sudah mendapatkan tema untuk tahun 2021?" Dan beliau berkata bahwa Tema GBI untuk tahun 2021 adalah Tahun Membangun Karakter Ilahi. The Year of Building Godly Character.
Ketika saya memberitahu bahwa tema tahun 2021 adalah Tahun Integritas, langsung Pak Rubin berkata: “Wow… sama ya Pak. Kita sehati. Karena inti dari karakter ilahi adalah integritas.”
Memasuki Tahun 2021 yaitu Tahun Integritas, penekanan untuk makin serupa dengan gambar Yesus semakin besar.
Kejujuran
Menurut Westminster Dictionary of Theological Terms
Integritas adalah sebuah istilah teologis untuk menunjukkan kemurnian dan kejujuran sebagaimana manusia diciptakan dalam rupa dan gambar Allah. (Kejadian 1:26-27)
Dalam Konteks Etika
Integritas adalah ketaatan dalam prinsip dan karakter moral yang dibentuk oleh hati nurani Kristen.
Sebenarnya model utama bagaimana seorang percaya hidup berintegritas adalah Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus adalah The Man of Integrity. Karena itu semua yang Tuhan Yesus ajarkan, contohkan, karakter-Nya dan bagaimana Ia berinteraksi dengan berbagai pihak; harus dipelajari, dilakukan dan diajarkan kepada semua orang percaya.
1 Yohanes 2:6 berkata,
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Karena kita hidup sama seperti Kristus telah hidup maka kita menjadi serupa dengan gambar Kristus. Ini adalah murid Tuhan Yesus. Pesan yang sangat kuat dari Tuhan Yesus untuk memasuki tahun 2021 adalah kita harus lebih lagi menjadi serupa dengan gambar-Nya. Dalam hal ini Tuhan ingatkan tentang Integritas. Jadi kita harus menjadi orang yang berintegritas.
“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri ditempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.”
“Gunung Tuhan dan tempat-Nya yang kudus” merujuk kepada Bait Tuhan di Yerusalem. Ini berbicara tentang kediaman Tuhan. Ayat ini menunjukkan persyaratan untuk masuk ke kediaman Tuhan, yaitu sorga. Ini juga bisa dikatakan persyaratan untuk ikut dalam pengangkatan dan masuk sorga. Ini berbicara mengenai proses pengudusan atau sanctification.
Syarat masuk sorga berdasarkan Mazmur 24:3-5, yaitu:Bersih Tangan dan Murni Hati
- 'Bersih tangan' merujuk kepada orang yang tidak terlibat dalam kejahatan.
- 'Murni hati' artinya: tidak ada motivasi yang salah alias bersih.
Jadi "bersih tangan" lebih menunjuk kepada eksternal atau tindakan yang terlihat. Sedangkan murni hati lebih menunjuk kepada internal atau keadaan hati. Jadi, baik yang eksternal maupun yang internal haruslah sejalan. Apa yang dipikirkan, diucapkan harus sesuai dengan apa yang dilakukan.
Tidak Menyerahkan Dirinya kepada Penipuan
Yang berarti seluruh hidup kita; baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, tidak diserahkan kepada hawa nafsu, tetapi harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Tidak Bersumpah Palsu
Ini langsung mengingatkan kita kepada hukum moral untuk tidak mengucapkan saksi dusta. - Perhatikan mulut kita.
- Perhatikan perkataan kita.
- Perhatikan apa yang kita tulis di medsos.
Kembali diingatkan pentingnya untuk menjaga moralitas hidup yang utuh luar dan dalam.
Ketiga persyaratan ini kita sebut sebagai Integritas. Jadi orang yang ikut dalam pengangkatan dan masuk sorga adalah orang yang berintegritas.
Mazmur 41:13-14,
“Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak dihadapan-Mu untuk selama-lamanya. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Amin, ya Amin.
Kata “tulus” berasal dari kata dasar Ibrani “tom” yang juga berbicara mengenai integritas pribadi.
Arti secara langsung, “tom” diterjemahkan sebagai 'tanpa cela' atau 'polos'. Kata ini juga mengandung pengertian tidak ada niatan jahat atau motivasi ingin mencelakakan orang lain. Jadi orang yang berintegritas akan ditopang oleh Tuhan dan akan bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya.
Nyanyi:
Sucikan dan kuduskan hati ini
Untuk layak menghadap hadirat-Mu
Tubuh jiwa rohku, kus'rahkan pada-Mu
Ku menyembah-Mu
DUNIA INI HANYALAH SEBUAH TERMINAL TRANSIT
Akhir bulan November yang lalu, Pak Kim Seng, salah seorang pendoa syafaat kita, mendapat mimpi tentang saya.
Dia melihat saya bersama-sama rombongan yang besar sedang berada di suatu gedung transit. Di atas sebuah meja terlihat ada paket besar. Dan ketika dibuka, isinya banyak undangan dari kertas emas. Pak Kim Seng melihat di salah satu undangan itu ada nama Niko Njotorahardjo. Kemudian saya bertanya kapan pestanya. Ketika undangan itu dibuka ternyata kosong tidak ada tulisannya. Hanya digantungkan sebuah medali yang talinya berwarna merah.
Mengenai mimpi ini Tuhan memberikan pengertian pada Pak Kim Seng sebagai berikut:
Wahyu 19:7-9
“Marilah kita bersukacita dan bersorak sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Lukas 10:20b
”… tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Wahyu 3:10
“Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.”
Wahyu 3:11
“Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”
Mimpi tentang saya tersebut, saya percaya itu buat Saudara juga. Maka hari-hari ini Tuhan sedang mengingatkan kita bahwa keberadaan kita di dunia ini hanya transit. Tujuan kita adalah rumah Bapa di sorga.
Tuhan sedang menyiapkan undangan-undangan buat kita semua untuk ikut dalam perjamuan kawin Anak Domba, di mana waktunya hanya Bapa saja yang tahu. Dan orang-orang yang diundang adalah para pemenang yaitu:
Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus. Mereka semua ini adalah orang-orang yang berintegritas. Tuhan Yesus berkata: "Aku Datang Segera!"
Saya berdoa supaya kita semua mendapatkan undangan itu, karena kita hidup berintegritas. Kita memasuki tahun yang baru, tahun 2021. Mari kita menyanyikan lagu ini:
Nyanyi:
Aku percaya
Berkat-Mu atasku melimpah
Kebajikan kemurahan s'lalu mengikutiku
Kupuji kusembah Kau Tuhan
Mari berbahasa Roh… Angkat tangan Saudara.
Doa:
Jikalau Engkau izinkan kami, semua yang ada di tempat masing-masing, Tuhan. Mendengarkan Firman Tuhan ini,
Kami ada di tahun 2021 itu semua karena kemurahan Tuhan
Bapa, dengan iman kami berkata saat ini,
"Saya percaya Tuhan, tahun 2021 akan lebih baik dari pada tahun 2020!"
Tuhan berkatilah anak-anak-Mu semua.
Kita janji bersama-sama:
“Tuhan, saya berjanji saya akan menjadi orang yang berintegritas.
Saya akan ikut dalam pengangkatan.
Tuhan akan segera datang, sudah tidak lama lagi."
Doa:
Ya Tuhan, hamba berdoa buat anak-anak-Mu.
Hamba berdoa, biarlah mereka yang berjanji seperti itu.
Apa saja yang dikerjakannya berhasil.
Engkau menyembuhkan yang sakit, tidak ada yang sakit COVID
Disembuhkan oleh Tuhan, tidak ada yang berkekurangan!
Semua dicukupkan, malah berkelimpahan dalam hal yang baik!
Bapa, hamba-Mu serahkan anak-anak-Mu ke dalam tangan-Mu
Sembuh dalam nama Yesus, sembuh!
Diberkati dalam nama Tuhan Yesus!
Masuk dalam tahun 2021
Terima… terima berkat Tuhan!
Dalam nama Yesus, Haleluya, Amin!
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!"
Yeremia 17:7
Pada kesempatan ini saya Andreas Roby Trisula biasa dipanggil Boby, ingin menyaksikan tentang kasih-Nya Tuhan, serta penyertaan Tuhan dalam hidup saya.
Saat ini saya tinggal di Batu - Malang, sebuah kota kecil terletak di pegunungan daerah Pujon, dengan istri sa...
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!"
Yeremia 17:7
Pada kesempatan ini saya Andreas Roby Trisula biasa dipanggil Boby, ingin menyaksikan tentang kasih-Nya Tuhan, serta penyertaan Tuhan dalam hidup saya.
Saat ini saya tinggal di Batu - Malang, sebuah kota kecil terletak di pegunungan daerah Pujon, dengan istri saya Ani Julita dan anak saya Clara Andrea Maydeline yang berusia 12 tahun.
Saya merintis usaha toko frozenfood, plastik dan bahan kue dengan nama "Toko Lima Roti" sejak 2,5 tahun lalu. Bulan Juli 2020 barulah istri dan anak saya menyusul pindah ke sini. Kami tinggal bersama bapak saya, Pak Suwastono umur 72 tahun. Beliau aktif sekali pelayanan di sebuah gereja Jawa dan menjadi penatua.
Puji Tuhan, toko yang kami rintis berkembang pesat, berkat Tuhan begitu luar biasa, dan tanpa kami sadari membuat kami lupa diri hingga menjadi hamba uang. Setiap hari toko kami buka dari jam 6 pagi-jam 8 malam, termasuk hari minggu pun toko tetap buka.
Terkadang saya masih menyempatkan diri pergi ke gereja Minggu pagi, tetapi pada saat ibadah saya tidak pernah fokus dan tenang, karena hati saya tidak ada di gereja. Kepikiran toko, dan ingin cepat-cepat pulang. Karena bagi saya ibadah itu hanya sebagai rutinitas belaka, maka tidak ada berkat, damai sejahtera yang saya rasakan ketika pulang dari gereja.
Pernah terlintas di pikiran saya, untuk libur setiap hari minggu, namun hal ini sulit dilakukan dan tidak pernah bisa terwujud karena yang ada dipikiran saya hanya mencari uang. Apalagi omzet penjualan dihari minggu adalah omzet harian terbesar, bisa 2 kali lipat dari omzet hari biasa. Jadi sayang kalau toko tutup.
Karena terlalu lelah, kami jadi sering kali lupa berdoa, doa pagi jarang, apalagi mezbah keluarga; tidak pernah kami lakukan. Akhirnya tiba saatnya Tuhan menegur kami dengan cara-Nya yang luar biasa.
Dalam hati kecil saya merasa malu. Nama toko "Lima Roti" itu adalah identitas saya sebagai orang Kristen. Harusnya saya bisa menjadi saksi di tengah-tengah masyarakat di daerah kami. Sebagian pelanggan saya yang mayoritas tahu kalau saya orang Kristen, sehingga kalau hari Minggu kadang ada pelanggan saya yang bertanya: "Bapak tidak ke gereja?" Tetapi karena saya sudah dikuasai uang, hal-hal seperti itu saya abaikan, hingga akhirnya Tuhan menegur kami.
Tanggal 15 Agustus 2020 saya mulai merasa kurang sehat, saya mulai demam dan tenggorokan gatal. Saya pergi ke klinik. Oleh dokter saya dinyatakan mengalami radang tenggorokan, dan saya diberi obat. Namun esok harinya demam saya semakin parah, dan mulai ada batuk.
Lalu saya berobat ke dokter di kota Batu, dan hasil test darah mengindikasikan bahwa saya mengalami demam berdarah, karena trombosit saya turun dan dinyatakan gejala typhus. Saya diberi obat, lalu pulang. Dalam kondisi yang seperti itu saya tetap malas berdoa. Saya yakin bahwa saya berobat pada dokter internist yang bagus dan yakin obatnya pun bagus. Saya pasti bisa sembuh.
Namun pada keesokan harinya bukannya lebih sehat; justru kondisi saya lebih parah lagi, saya drop. Saya dibawa lagi ke RS yang sama untuk menjalani rawat inap. Begitu sampai langsung di rapid test. Hasilnya non reaktif, lalu di test darah lagi, dan hasilnya masih tetap sama, yaitu terindikasi demam berdarah dan typus. Karena ada batuk dan demam, saya di rontgen, di mana hasilnya paru-paru bagus tetapi ada sedikit bercak putih di pangkal paru paru.
Setelah 2 hari dirawat, demam berdarah dan typus dinyatakan sembuh, tetapi saat itulah saya mulai mengalami batuk yang berat serta demam tinggi. Saya dinyatakan Pneumonia dan harus dirawat intensif. Di situlah saya mulai menyerah, saat itu saya mulai ingat Tuhan. Saya berdoa minta kesembuhan kepada Tuhan karena tubuh saya semakin drop, batuk dan muntah terus. Selama beberapa hari itu banyak obat dan infus yang masuk ke tubuh saya, tetapi batuk parah dan demamnya tidak kunjung turun. Kemudian saya di Swab PCR dan rontgen ke-2. Dari hasil rontgen dokternya heran karena semakin diobati virusnya semakin aktif. Dalam waktu 4 hari dirawat paru-paru saya dipenuhi bintik-bintik putih dan kabut putih. Dokter mengatakan paru-paru saya jaringannya rusak karena virus. Malam itu saya dinyatakan suspect COVID-19.
Karena RS yang saya tempati adalah RS biasa, maka saya harus dipindah ke RS rujukan khusus COVID-19. Saat itu saya kurang beruntung semua RS rujukan COVID-19 di kota Batu dan Malang sudah penuh. Malam itu mau tidak mau saya harus keluar dari RS tersebut. Pihak RS memberikan 2 pilihan, yang pertama saya pulang ke rumah dengan kondisi kritis sambil menunggu dapat kamar di RS rujukan dengan waktu yang tidak pasti. Kedua saya disuruh mencari RS rujukan sendiri. Saya tidak mungkin memilih opsi 1 karena sangat beresiko. Kemungkinan saya bisa tambah parah atau bisa menulari anak atau bapak saya di rumah. Saya bingung dan istri saya menangis terus.
Kemudian kami berdoa minta tolong kepada Tuhan. Puji Tuhan, saya telpon salah satu dokter kenalan yang baru saja sembuh dari COVID-19, saya ceritakan mengenai kondisi saya saat itu. Puji Tuhan dokter itu mereferensikan saya untuk masuk ke RS rujukan COVID-19 tempat ia bekerja, yang berada di kota Batu.
Saya bersyukur ternyata Tuhan Yesus menjawab doa kami. Malam itu saya dipindahkan dan langsung masuk ruang isolasi sendiri, dan hari itu pula hasil Swab saya keluar di mana saya dinyatakan positif COVID-19. Mendengar kabar tersebut saya merasakan ketakutan yang luar biasa, saya harus seorang diri di ruang isolasi dengan kondisi kritis. Malam itu saya benar benar menyerah. Saya menangis terus dan berdoa, minta ampun, minta Tuhan berikan kekuatan untuk melewati semuanya ini. Saya berjanji kalau Tuhan memberikan kepada saya satu kesempatan hidup, saya mau berubah, saya ingin lebih taat. Setiap hari saya minta ampun, memuji Tuhan dan terus berdoa.
Setelah 4 hari dirawat di RS, saya mulai merasakan mujizat kesembuhan. Badan saya terasa lebih baik, perawat dan dokter juga mengatakan bahwa saya beruntung dapat dipulihkan, karena jarang pasien yang kondisinya separah saya bisa selamat. Di situlah kuasa Tuhan dinyatakan.
Esok harinya saya mendengar dari istri saya kalau bapak saya mulai sakit di rumah. Saya kira hypertensinya kambuh, tetapi ternyata bapak saya mengalami demam, sedikit batuk dan diare. Saya pikir sakit biasa, namun 2 hari kemudian bapak saya dirawat di RS yang sama, hanya di kamar rawat inap biasa. Setelah 2 hari dirawat, bapak dinyatakan kritis dan mulai sesak nafas, sehingga akhirnya beliau dipindah ke ruang isolasi khusus seperti saya. Meski tempatnya tidak jauh dari kamar saya, saya tidak boleh mendekat ke bapak, cuma boleh melihat dan menegur dari jauh. Dikuatirkan saya yang sudah positif COVID-19 bisa menulari bapak saya yang hasil Swabnya belum keluar.
Sedih dan stess rasanya, orang tua satu satunya yang saya jaga selama ini ikut masuk ke ruang isolasi. Di situlah saya terus bergumul dalam doa, saya minta kesembuhan untuk bapak saya. Saya komplain kepada Tuhan, kenapa bapak saya yang awalnya orang yang belum mengenal Tuhan, sampai bertobat mengikut dan percaya kepada Tuhan Yesus, dan selama ini sampai masa tuanya setia melayani Tuhan, diberikan sakit seperti ini?
Rupanya Tuhan berkehendak lain. Kondisi bapak semakin kritis, kemudian dokter mengijinkan saya merawat bapak selama 3 hari terakhir. Di situlah saya merasakan kebaikan Tuhan, tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya, bahwa saya bisa dipertemukan dengan bapak, meskipun dalam kondisi seperti itu. Saya menemani dan merawat bapak, mulai dari mengganti popok, mengganti oksigen, menyuapi makanan, berdoa di samping bapak terus.
Ternyata Tuhan berkehendak lain, setelah saya menemani di kamar isolasi selama 3 hari akhirnya bapak dipanggil Tuhan. Saya sedih, hancur hati ini, haru dan bangga. Karena di saat-saat terakhir saya bisa menemani almarhum bapak saya, walaupun kami sama-sama menderita COVID-19. Bapak meninggal dengan hasil Swab positif.
Sesuai aturan, jenazah bapak harus dimakamkan dengan protokol COVID-19. Pemakaman dilaksanakan tanpa dihadiri saudara dan kerabat, dan saya pun hanya bisa mengantar jenazah bapak saya sampai depan pintu ruang isolasi. Saya hanya bisa menyaksikan proses pemakaman dari video call istri saya, karena saya harus melanjutkan isolasi di RS sambil menunggu hasil Swab ke-2 dan ke-3 keluar.
Dalam kesedihan yang terus saya rasakan, saya berusaha untuk kuat. Saya berdoa terus supaya saya diberi kekuatan. Saya sampai tidak bisa tidur beberapa hari, tiba-tiba gemetar, jantung berdebar, gelisah. Oleh dokter syaraf saya dinyatakan mengalami stress berat, sehingga harus mengkonsumsi obat penenang. Istri saya terus mendoakan bersama dengan teman-teman COOL, berdoa untuk kesembuhan saya. Melalui WA, video call iman saya mulai dikuatkan. Berharap penuh, minta ampun, dan dengan sepenuhnya berserah kepada Tuhan.
Tanggal 5 September 2020, hasil Swab terakhir saya keluar dan Puji Tuhan hasilnya negatif. Saya pun diijinkan pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Tim dokter berpesan kalau saya harus menerima kenyataan akan mengalami efek samping COVID-19, yang akan mempengaruhi kondisi tubuh. Dan benar saya merasakan paru-paru saya tidak normal sampai saat ini. Juga ada dampak neurologis yang saya rasakan, yaitu daya ingat menurun dan sulit berkonsentrasi.
Sepulang dari RS, sayapun harus menghadapi kenyataan kalau saudara dan tetangga menjauhi kami sekeluarga. Sampai timbul kekuatiran yang sangat besar, bahwa pelanggan kami tidak berbelanja lagi ke toko kami karena takut terpapar, dan toko kami bangkrut.
Semenjak di RS, kuasa Tuhan luar biasa melawat saya. Saya diubahkan menjadi pribadi yang lebih baik, saya rajin berdoa, rajin mengucap syukur dan tidak mau komplain lagi sama Tuhan. Akhirnya saya bisa menerima kenyataan dan kami yakin penyertaan Tuhan luar biasa kepada keluarga saya.
Toko kami sempat tutup beberapa hari. Hari pertama kami kembali membuka toko, saya yakin pasti pasti toko sepi karena pelanggan belum tahu kami sudah buka kembali. Sore harinya saya bertanya ke istri:"Pasti hari ini toko sepi ya?" Tetapi istri saya menjawab: "Siapa bilang sepi?” Puji Tuhan hari pertama buka toko omzetnya sama persis dengan omzet sebelum tutup waktu itu, kata istri saya. Wow... luar biasa, ternyata kekuatiran saya tidak terjadi, di sinilah Tuhan Yesus benar-benar memelihara dan menyertai kami dalam tiap situasi yang ada.
Ternyata berkat untuk keluarga kami semakin bertambah, sehingga saya menyadari bahwa pikiran saya sebagai manusia sangat terbatas dibandingkan dengan karya Tuhan yang luar biasa. Sejak saat itu, kami rajin berdoa, termasuk doa fajar online, mezbah keluarga setiap hari, rajin membaca Akitab.
Hal yang terpenting adalah kami sudah memutuskan setiap hari Minggu toko tutup, supaya kami bisa beribadah dan menikmati libur setiap hari Minggu. Walaupun hari Minggu tutup toko, ternyata berkat untuk kami tidak pernah berkurang; justru bertambah terus. Haleluya, Tuhan Yesus luar biasa.
Hingga akhirnya saya memutuskan ikut ambil bagian dalam pelayanan dan pendampingan orang sakit; terutama penderita COVID-19, sampai sekarang. Puji Tuhan, Tuhan sudah mempercayakan beberapa pasien COVID-19 dan kanker untuk saya layani, ada yang di kota Payakumbuh Sumatera Barat, ada yang di Jakarta, di Bali dan yang paling banyak di sekitar kota Batu dan Malang.
Ternyata kesaksian yang saya alami dapat menguatkan orang lain. Saya mendampingi beberapa pasien dari mulai sakit sampai sembuh, Itu semua berkat anugrah Tuhan Yesus. Dari kejadian yang saya alami, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Kalau kita taat, Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Tuhan Yesus akan selalu menyertai kita dalam kondisi apapun. Walaupun sampai saat ini masih sering mengalami dampak gangguan tubuh efek dari COVID-19, tetapi ada sukacita dalam diri saya.
Sampai hari ini saya selalu merasakan sukacita, ada damai sejahtera dalam keluarga. Semuanya dipulihkan, mulai hubungan saya dengan Tuhan, dengan diri saya pribadi, hubungan dengan istri dan anak saya. Tuhan sudah menegur saya dengan cara-Nya yang luar biasa. Tuhan Yesus masih menyayangi keluarga kami.
"PROPHETIC PREACHING"
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/osp/PROPHETIC-PREACHING.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Fax. 021 - 2868 9888
Fax. 021 - 2868 9868
(Khusus Publikasi)
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala