MUJIZAT MASIH ADA
“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.”
(Yeremia 33:6)
Perkenalkan nama saya Sisca, anak bungsu dari empat bersaudara. Saya lahir dari keluarga yang belum mengenal Tuhan Yesus. Dulu saya anti dengan ke-Kristenan karena menurut saya orang Kristen itu penganut fanatik dan merasa paling benar.
Melalui suatu pergumulan yang Tuhan ijinkan, akhirnya saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Saya bertobat ketika tanpa sengaja mendengar khotbah hamba Tuhan pada salah satu program Kristen di Youtube. Sejak percaya kepada Tuhan Yesus, hidup saya berubah.
Oleh karena anugerah-Nya saya bertemu dengan suami saya Rudi Wijaya dan telah dikaruniai sepasang anak. Kami sekeluarga belajar Firman Tuhan untuk bertumbuh di dalam pengenalan dan takut akan Tuhan.
Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan melalui mama saya Jinny Wongso yang berusia 80 tahun. Pada tahun 2020, mama menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, setahun kemudian ia pun dibaptis. Sejak percaya Tuhan Yesus, mama mempunyai kebiasaan dengan mendahulukan Tuhan. Setiap hari ia bangun pukul tiga pagi, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Dalam doa-doanya mama mempunyai kerinduan agar semua anaknya juga dapat mengenal Tuhan secara pribadi.
Pada hari Jumat, tanggal 24 Maret 2022, jam 18:15, saat hendak menutup toko, mama jatuh ke belakang yang membuat tubuhnya menjadi sakit dan terasa nyeri. Pada hari Senin, kakak saya menyarankan agar dapat segera dibawa ke Dokter Saraf. Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter memberikan tindakan vertebroplasti dalam waktu dua minggu, yaitu prosedur pengobatan tanpa operasi, berupa penyuntikkan campuran semen khusus ke dalam fraktur kolom vertebral (tulang belakang atau tulang punggung) untuk menggabungkan fragmen tulang, mengurangi nyeri, serta menyeimbangkan dan memperkuat tulang yang patah.
Lima hari setelah diberi suntikan, rasa sakit dan nyeri semakin menjadi. Karena sakitnya semakin bertambah, mama curiga tulangnya mungkin ada yang retak atau patah. Kami pun mengantarnya ke RS untuk melakukan rontgen. Hasil dari rontgen dinyatakan bahwa lumbal 12 nya patah (tulang belakang bawah yang menopang bagian atas tulang belakang dan terhubung ke panggul. Tulang-tulang ini menanggung sebagian besar berat badan serta tekanan saat kita mengangkat atau membawa barang).
Karena keadaan mama saya yang tidak membaik, saya berinisiatif untuk membawanya ke Dokter Ortopedi. Dokter yang memeriksa menyampaikan hanya ada satu jalan dengan cara operasi namun tidak menjamin dapat sembuh. Akhirnya kami mencari Dokter Ortopedi di RS berbeda. Hasil pemeriksaan dari kedua dokter menyatakan harus operasi. Mengingat usia mama saya 80 tahun saya memutuskan menolak tawaran itu. Saya bersandar dan mempercayakan masalah ini kepada Tuhan. Saya meminta dukungan doa kepada teman-teman gereja untuk kesembuhan mama.
Untuk meredakan rasa sakitnya, mama harus mengkonsumsi obat dan diberikan suntikan oleh Dokter Saraf. Keadaannya bukan semakin membaik justru membuat ia tidur terus selama tiga hari, tidak nafsu makan, bicaranya ngelantur bahkan menjadi tidak mengenali kami. Karena mempunyai riwayat asam lambung, obat yang diberikan membuat mama diopname selama 6 hari karena lambungnya menjadi luka. Mama saya pun didiagnosa mempunyai penyakit lain seperti kalium, kurang garam dan lainnya. Karena semakin membengkaknya biaya RS membuat kami terpaksa membawanya pulang.
Dokter Ortopedi menyarankan untuk melakukan fiisioterapi sebanyak 10 kali. Namun saat terapi ketiga sudah membuat mama saya tidak kuat, ia begitu kesakitan karena terlalu dipaksa. Dokter Fisioterapi menyarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI. Setelah hasil MRI keluar, dokter mengatakan fisioterapi harus dihentikan karena telah terjadi pembengkakan dari lumbal 12 yang patah, sehingga selama 2 minggu mama saya harus bedrest.
Keadaan mama semakin hari semakin memburuk membuat saya sangat kuatir. Sampai-sampai kakak saya mengira mama akan segera dipanggil Tuhan. Melihatnya seperti sudah tidak ada pengharapan lagi, sampai kakak saya berkata, “sepertinya sudah waktunya mama untuk pergi.” Mendengar hal itu membuat saya menjadi sedih, saya terus minta dukungan doa dan percaya pasti ada rencana Tuhan yang indah di balik semua ini.
Saya diberi hikmat, mungkin ada dosa sehingga dapat menghalangi mama untuk sembuh. Saya pun menuntun mama untuk mengakui segala dosa dan melepaskan pengampunan. Saya berdoa Tuhan menjamah dan menyembuhkannya dengan sempurna. Puji Tuhan, dalam keadaan yang seburuk itu mama masih dapat diajak untuk berdoa dan melepaskan pengampunan.
Saya meningkatkan jam doa dengan bergabung di doa pagi (morning call) GBI Sukawarna, di Healing Worship Online (HWO) setiap Rabu dan di Healing Movement Ministry Online (HMMO) setiap bulan. Salah satu kakak saya sempat menantang saya dan berkata “elu kan suka ikut doa, berapa lama mami bisa sembuh? dokter menargetkan selama 6 bulan. Kamu menargetkannya berapa bulan?” Saya menjawab, “saya tidak dapat menjamin berapa lama mama dapat sembuh tetapi saya percaya Tuhan pasti bisa tolong mama, dan dengan iman saya jawab 2 bulan.”
Dari tantangan itu membuat saya semakin mengandalkan Tuhan, tekun di dalam doa dan puasa. Jam doa yang biasanya hanya sekitar 1-3 jam, saya mulai tingkatkan menjadi 4-5 jam. Saya berdoa dan menumpangkan tangan untuk kesembuhan dan memperkatakan yang baik untuk mama saya. Puji Tuhan, keadaan mama saya dengan ajaib membaik. Ada mujizat di dalam doa, pujian dan penyembahan. Mama yang seperti tidak ada pengharapan, Tuhan pulihkan dan kesembuhan terjadi.
Tuhan luputkan semua kekuatiran kami, tepat dalam dua bulan kurang seminggu mama saya sudah kembali dapat berjalan. Tuhan Yesus baik, Dia sungguh dahsyat. Masalah itu tidak akan pernah hilang dalam kehidupan ini, masalah akan selalu ada namun sebagai orang percaya yang harus dilakukan, adalah bukan fokus pada masalah hidup, namun kepada Tuhan yang mengijinkan kita menghadapi masalah. Tuhan Yesus sanggup menolong kita melewati setiap masalah. Tetaplah percaya ada kekuatan doa dan mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.