INDAH PADA WAKTUNYA
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.
Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan
yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Pengkotbah 3:11
Tahun 2009 merupakan tahun yang sangat berkesan bagi kami. Saat itu adalah awal sebuah perjalanan yang baru dalam rumah tangga kami. Keluarga kecil Teddi dan Mer yang sedang mulai kami bangun.
Desember 2009, saya dan Mer sangat bersukacita ketika mengetahui bahwa hasil tes kehamilannya positif. Kami akan segera mempunyai anak. Kedua orang tua kami pun sangat bahagia mendengarnya. Hari demi hari kami tunggu kelahiran anak kami.
Namun cerita kebahagiaan itu seolah sirna pada bulan Maret 2010. Mer mengalami keguguran. Kami sekeluarga bersedih dan berharap ada mujizat pertolongan Tuhan. Kami menangis berdua dan seolah hal ini tidak dapat kami terima.
Saat itu saya telah menjadi pelayan jemaat di salah satu gereja yang bernaung di bawah Pak Niko. Dan kami selalu mengingat ada satu lagu yang sedang booming waktu itu, yang sangat memberkati kami. Saat itu Pak Niko menaikkan satu pujian bagi Tuhan:
Apapun yang terjadi di dalam hidupku,
selalu ku berkata Tuhan Yesus baik...
dalam segala hal yang terjadi,
tetap ku berkata; Tuhan Yesus baik.
Kami selalu perkatakan bahwa Tuhan Yesus itu baik dan iman kami bangkit. Sambil menangis di setiap jam doa, kami tetap bersyukur atas apa yang terjadi. Dan Tuhan Yesus baik. Dan Puji Tuhan kami dapat melewati ujian iman kami.
Hingga beberapa tahun, kami menantikan seorang anak, namun tidak terjadi. Kami tetap berdoa setiap malam. Banyak orang mulai bertanya: "Kapan punya anak?" Dan itu mengintimidasi kami. Terutama bagi Mer, terkadang dia menangis setelah orang menanyakannya. Iman kami mulai goyah. Namun banyak pihak menguatkan kami, kelompok COOL, gereja lokal, bahkan gembala kami. Mereka banyak memberikan kekuatan.
Kami mulai mencoba berbagai hal agar Mer bisa hamil kembali. Kami berusaha dengan kekuatan kami sendiri. Kami mengecek kondisi sel telur dan sperma kami, dan ternyata dalam kondisi yang baik. Kami juga mendengar perkataan teman bahwa ada terapi akupuntur untuk fertilitas. Kami mencoba di Depok dan itu sangat sakit, sehingga saya menyerah kepada Tuhan. Saya tidak mau akupuntur lagi dan saya berserah kepada kebesaran Tuhan, serta percaya akan mujizat-Nya.
Tahun demi tahun berlalu hingga 2016. Bulan Juni 2016 kami mengetes kehamilan Mer dan hasilnya Mer sedang mengandung. HALELUYA... Kami sangat bersukacita dan bersyukur. Kami pergi ke dokter yang lain, yaitu dokter yang merawat Mer waktu pertama kali hamil. Dokter tersebut menceritakan bahwa Mer memiliki rahim yang bercabang. Ini memungkinkan membuat janin bisa tidak berkembang.
Hal ini membuat kami panik dan keadaannya Mer telah mengandung. Kami berdoa tiada henti meminta pertolongan Tuhan. Namun doa bukan hanya berbicara tentang kemampuan Tuhan. Tapi berbicara juga tentang kehendak Tuhan. Dan Tuhan berkehendak lain. Pada usia 5 mingggu keadaan janin tidak berkembang dan akhirnya keguguran lagi pada tanggal 31 Juli 2016. Di situ kami sudah berdoa dan tumpang tangan. Dan di situ kami down. Ini sudah dua kali kejadian seperti ini.
Kami tidak sanggup melewatinya dan kami kecewa dengan keadaan kami. Apalagi kami sempat mendapat nubuatan bahwa isteri saya akan melahirkan seorang anak laki laki. Puji Tuhan kami memiliki komunitas yang baik. Sekali lagi lingkungan kami COOL dan gembala lokal terus menguatkan kami: "Ayo berdoa sekali lagi!" Kami sama sama berdoa dan berserah pada Tuhan. Akhirnya iman kami bangkit. Kita terus berdoa dan semangat dalam Tuhan.
Di tahun yang sama Desember 2016, Mer mengalami kehamilan yang ketiga. Wow cepat sekali jawaban Tuhan. Dulu 6 tahun menunggu baru ada kehamilan kedua. Dan sekarang baru 5 bulan sudah hamil kembali. Ini adalah mujizat. Namun intimidasi iblis sangat kuat. Kehamilan ketiga ini adalah kehamilan yang sama dalam kondisi rahim yang bercabang. Apakah bisa selamat? Apakah bisa lahir sempurna? Iblis boleh mengintimidasi, namun kita punya Tuhan yang besar. Saya percaya Tuhan akan bekerja dalam kehamilan Mer yang ketiga.
Intimidasi yang kami alam tak berhenti, hingga Mer mengalami flek di akhir Desember 2016. Kami sudah hilang pengharapan. Kami mengecek ke dokter senior pada bulan Januari 2017. Memang rahim masih dalam kondisi bercabang. Namun kondisi janin stabil. Kami berdoa mengharapkan janji Tuhan. Tuhan Yesus baik dan ajaib. Bayi kami berhasil melewati di triwulan pertama. Triwulan kedua juga masih bertahan, dan sungguh dahsyat; pada tanggal 17 Agustus 2017 anak kami yang pertama lahir; seorang laki laki. Tepat seperti nubuatan Hamba Tuhan dan anak itu lahir dari Mujizat Tuhan. Dan saat itu visi gereja kami adalah generasi Yeremia. Dan Yeremia Miracle sudah lahir untuk menggenapi janji Tuhan.
Tak berhenti sampai di sini. Mujizat Tuhan terus mengalir. Anak kedua kami pun lahir di tahun 2019. Seorang perempuan. Keluarga kami menjadi lengkap dan luar biasa. Anak ini pun lahir dalam kondisi rahim yang bercabang. Sungguh suatu mujizat Tuhan yang besar yang kami terima. Tuhan Yesus baik. Dalam segala hal yang terjadi, percayailah kuasa Tuhan. Haleluyah...