Kesaksian
Perkenalkan saya Yulian, dan suami saya Sutisno Lins’n. Di kesempatan ini saya ingin memberikan kesaksian tentang kemurahan Tuhan Yesus yang dahsyat dan luar biasa di dalam hidup saya dan suami.
Pada awal Agustus 2020 ini saya merasakan berat badan saya turun sangat signifikan. Dalam jangka waktu 3 hari berat badan saya turun 10 kg. Saya sampaikan ke keluarga tentang hal tersebut dan akhirnya disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter di salah satu Rumah Sakit di kota Bandung.
...Perkenalkan saya Yulian, dan suami saya Sutisno Lins’n. Di kesempatan ini saya ingin memberikan kesaksian tentang kemurahan Tuhan Yesus yang dahsyat dan luar biasa di dalam hidup saya dan suami.
Pada awal Agustus 2020 ini saya merasakan berat badan saya turun sangat signifikan. Dalam jangka waktu 3 hari berat badan saya turun 10 kg. Saya sampaikan ke keluarga tentang hal tersebut dan akhirnya disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter di salah satu Rumah Sakit di kota Bandung.
Tanggal 6 Agustus 2020 saya konsultasi ke dokter dan dokter menyarankan untuk melakukan beberapa tes kesehatan, karena menduga bahwa saya mengalami diabetes, tiroid atau kanker paru paru. Tes yang harus saya lakukan di antaranya adalah tes urine, tes darah dan juga rontgen paru-paru. Akhirnya pada hari Jumat tanggal 7 Agutus 2020 pagi saya menjalani tes kesehatan tersebut, dan apa yang diduga pertama kali oleh dokter sama sekali tidak terjadi. Namun hasil tesnya sangat mengagetkan saya, karena di paru-paru kanan terdapat infeksi, liver tidak bagus, kolesterol tinggi, asam urat tinggi dan ginjal mengalami kebocoran.
Setelah mendengar itu, kondisi kesehatan saya langsung turun dan merasa lemas. Dokter memberikan beberapa obat yang harus saya minum tiap harinya selama 10 hari. Dalam perjalanan pulang, saya terus berpikir dan bergumul dengan Tuhan, bertanya bagaimana ini Tuhan? Suami saja masih belum pulih total dari sakit strokenya. Masa saya ikutan sakit juga. Bagaimana saya harus mengurus suami saya kalau saya sendiri sakit? Pertanyaan itu saya sampaikan kepada Tuhan melalui doa. Perlu diketahui suami mengalami stroke sejak tahun 2016 sampai sekarang.
11 Agustus 2020 saya pergi ke dokter lain dengan harapan hasil dari dokter sebelumnya salah, namun ternyata hasilnya sama. Dari sini saya harus konsultasi ke dokter ginjal, liver dan paru. Syarat untuk dapat berkonsultasi, saya harus melakukan tes Rapid dan Swab. Pada waktu itu saya bingung karena untuk biaya pengobatan saya sudah mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak dan sekarang harus mengeluarkan uang lagi hanya untuk memenuhi salah satu persyaratan tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang saja tanpa membuat janji dengan dokter-dokter yang disarankan karena alasan biaya.
Saya dan suami memutuskan untuk tetap ikut anjuran dokter pertama dan konsumsi obat yang diberikan. Tetapi yang terjadi kondisi badan saya semakin lemas. Semakin hari stamina saya semakin menurun. Keesokan harinya, tanggal 12 Agustus 2020 saya dan suami mengikuti ibadah HWO (Healing Worship Online), dan dilanjutkan dengan zoom online doa sehati yang juga diadakan oleh gereja kami. Dalam ibadah ini saya dan suami hanya bisa berserah kepada Tuhan atas apa yang saya alami.
Saat itu suami saya tiba-tiba teringat Mazmur 91 dan memperkatakan, “Tuhan adalah kubu pertahanan dan perlindunganku”; juga 1 Korintus 10:13 bahwa, “Pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia …”.
Keesokan malamnya, ketika saya sedang beristirahat saya merasakan pinggang saya panas dan suami saya bilang, "Sudah kamu tidur saja, biar Tuhan bekerja. Tuhan bekerja secara perlahan-lahan. Kalau kamu tidak tidur, kapan Tuhan operasi kamu? Kapan Tuhan sembuhkan kamu?" Di tengah semua pergumulan yang ada, setiap hari kami tetap terus rutin mengikuti kegiatan ibadah online lewat Zoom yang sudah menjadi bagian dari hidup kami. Selain itu saya juga sering mendengarkan lagu-lagu rohani lewat HP saya.
Sejak malam itu hampir setiap hari saya merasakan panas, terkadang muncul lalu hilang. Setiap kali saya merasakannya langsung saya sampaikan kepada suami, dan suami mengatakan bahwa Tuhan sedang bekerja secara perlahan-lahan. Secara rutin saya konsumsi obat yang diresepkan dokter. Setiap kali hendak minum obat tersebut saya memperkatakan dalam hati saya bahwa obat ini merupakan salah satu jalan Tuhan Yesus untuk menyembuhkan saya. Saya sangat yakin mujizat Tuhan dan kuasa bilur-Nya pasti bekerja dan menyembuhkan. Saya terus perkatakan itu setiap kali meminum obat.
Tanggal 18 Agustus 2020 saya dianjurkan kembali untuk melakukan cek darah, urine dan rontgen paru-paru untuk melihat perkembangan kesehatan saya. Kemudian saya melakukan tes yang hasilnya langsung di bawa ke dokter. Haleluya, Puji Tuhan! Hasil rontgen paru paru saya bersih, kolesterol, lever dan ginjal saya normal. Asam urat saya memang agak tinggi sedikit, namun dokter mengatakan tidak apa-apa karena hanya kelebihan 0.2 saja. Saya hanya perlu menjaga makan.
Dari apa yang saya alami sejak awal Agustus dan hanya berselang 2 minggu saja, Tuhan bekerja secara luar biasa. Ternyata benar Tuhan bekerja secara perlahan-lahan dan saya baru menyadari bahwa rasa panas yang saya rasakan itu adalah jamahan Roh Kudus. Dan terlebih lagi, benar kata firman Tuhan seperti yang tertera dalam Matius 6:33 dan sering diperkatakan oleh Bapak Gembala kami Pdm. Rudi Herjanto, GBI Sukawarna cabang Harris; bahwa ketika kami mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dengan tekun, meluangkan waktu untuk Tuhan dalam kegiatan doa dan ibadah setiap hari, Tuhan secara ajaib menyembuhkan sakit saya. Suami saya Sutisno Lins’n juga mengalami kemajuan yang sangat berarti dalam proses pemulihan dari sakit stroke yang dialaminya.
Saya sangat yakin dan percaya Tuhan pasti akan memulihkan suami saya seperti Tuhan sudah menyembuhkan saya dengan sempurna. Sejak pandemi COVID-19 ini puji Tuhan suami saya sudah mulai mau ikut beribadah bersama-sama dan semakin dekat dengan Tuhan. Kemajuan yang dialami oleh suami saya adalah sudah bisa berjalan dan otot tangannya sudah kembali bertenaga dan mulai bisa digerakkan.
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus atas kemurahan-Nya terhadap saya, suami dan keluarga saya. Kami sadar kalau bukan mujizat dan kemurahan Tuhan, belum tentu saya bisa sembuh dan dapat beraktifitas kembali untuk menolong dan menjaga suami saya yang masih dalam pemulihan.
Saya juga berterima kasih kepada teman-teman seiman yang sudah ikut mendoakan saya dan keluarga saya. Biarlah Tuhan memberkati kita semua. Dalam nama Yesus, Amin.
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala