Kesaksian
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya pada Tuhan!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,
dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,
yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,
dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Yeremia 17:7-8
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, namun ber...
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya pada Tuhan!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,
dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,
yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,
dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Yeremia 17:7-8
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, namun berpepengaruh pada kondisi perekonomian. Pandemi masih terus berjalan dan meninggalkan banyak jejak, banyak cerita. Seperti yang dialami oleh Ruth.
Perkenalkan saya Ruth dan suami saya Jeremy, kami telah dikaruniai seorang putri cantik Claire berusia 3 tahun. Saya ingin memberikan kesaksian betapa Tuhan Yesus baik, Tuhan yang selalu ada di setiap musim kehidupan saya dan keluarga. Tuhan juga yang telah menolong suami saya Jeremy melewati masa-masa kritis akibat terpapar COVID-19 dan Tuhan juga yang sudah memelihara kehidupan kami di masa pandemi ini.
Bulan Maret 2020 COVID-19 melanda Indonesia; bahkan seluruh dunia. Pandemi ini berimbas juga pada pekerjaan suami saya yang bergerak dalam bidang event organizer. Pertengahan Maret 2020 semua kegiatan event terhenti, padahal Januari 2020 suami saya baru saja mulai bergabung di tempat kerjanya yang baru. Tetapi di bulan April 2020 COVID-19 terus melonjak naik yang mengakibatkan terjadinya pengurangan karyawan, dan suami saya termasuk salah seorang yang kena PHK.
Saat itu kami benar-benar tidak punya tabungan, karena sejak bulan September 2019 suami tidak ada pekerjaan. Tabungan yang adapun sudah terpakai habis untuk biaya bersalin. Hari lepas hari yang harus kami lewati, benar-benar karena pemeliharaan dan kasih karunia Tuhan saja. Untuk makan sehari-hari, kebetulan mama memiliki usaha katering, jadi mereka mengirimkan makanan untuk kami.
Saat itu saya baru bergabung di COOL, dari CK 8 Grow Centre Gandaria City. Saya sempat minta didoakan oleh Pastor Lia Tjokro untuk masalah ekonomi yang kami hadapi.Tanpa Tuhan kami tidak sanggup, hidup harus terus berjalan. Puji Tuhan, selain dukungan doa kami juga mendapatkan bantuan sembako.
Selama pandemi saya benar-benar merasakan pertolongan dan mujizat Tuhan itu nyata dalam kehidupan keluarga kami. Tuhan memberikan perpanjangan tangan melalui teman-teman dan keluarga-keluarga dari COOL, ada saja bantuan yang datang. Selain itu iman dan pengharapan saya semakin bertumbuh kuat kepada Tuhan. Untuk bertahan hidup segala usaha pun dilakukan, mulai dari berjualan hampers, kue saat lebaran, makanan, sampai tali masker. Puji Tuhan, Tuhan selalu memberkati serta buka jalan.
Perjuangan iman saya belum berhenti. Tanggal 28 Juni 2021, suami saya Jeremy terpapar COVID-19 dan disarankan untuk isoman. Namun setelah hampir 10 hari isoman di rumah, ternyata keadaannya semakin menurun bahkan bisa dikatakan kritis, karena virus yang dialami adalah varian Delta.
Tanggal 6 Juli 2021, kondisi Jeremy semakin lemah dengan saturasi 82. Saat itu di mana-mana RS sedang penuh-penuhnya karena wabah virus COVID-19 sedang memuncak.
Pertolongan Tuhan yang pertama adalah setelah kami bergumul selama 3 jam untuk mendapatkan RS, Tuhan memberikan tepat pada waktunya. Saya membaca berita, banyak penderita COVID 19 yang harus menunggu seharian, bahkan harus booking beberapa hari sebelumnya untuk mengambil nomor. Akan tetapi yang saya rasakan kuasa Tuhan begitu ajaib, saya seketika bisa mendapatkan RS untuk suami dengan cara-Nya Tuhan. Suatu keajaiban kalau bisa mendapatkan rumah sakit pada saat itu.
Hari ke-2 di RS, Jeremy mengalami kritis. Jam 3 dini hari sehabis dari toilet ia pingsan di selasar RS karena kehabisan oksigen, Jeremy mengalami sesak napas hebat. Satu hal yang Jeremy perkatakan: "Tuhan tolong saya!" dan seketika itu juga ia pingsan.
Sampai akhirnya tiba-tiba ada perawat yang mengecek ruangan, Jeremy langsung dibawa ke tempat tidur, ia langsung diberikan oksigen dengan tekanan tinggi. Melihat kondisinya saat itu, suami saya memerlukan ruang ICU namun semua ICU penuh, bahkan semua ICU di RS mana pun penuh.
Tetapi MUJIZAT TUHAN benar-benar terjadi, tiba-tiba jam 8 pagi suami saya siuman, dan akhirnya tidak memerlukan ICU. Pemulihan terus terjadi. Ada doa yang terus dinaikkan dari keluarga dan teman-teman gereja, COOL. Saya percaya kuasa doa adalah kunci dari kesembuhan untuk Jeremy.
Setelah hari ke-5 test PCR, Puji Tuhan hasilnya sudah negatif. Maka hari ke-7 sudah diijinkan untuk rawat jalan. Dokter mengatakan, "Apa yang dialami Jeremy ini adalah "Mujizat Tuhan," sangat sedikit sekali yang dapat melalui fase-fase kritis seperti ini."
Akhirnya setelah melalui 2 bulan batuk hebat dan rasa sakit di dada, semuanya perlahan mulai sedikit berkurang. Mungkin Ini merupakan pergumulan yang sangat berat, namun bagi Tuhan tiada yang mustahil. Mujizat pasti terjadi bagi orang percaya, yang selalu mengandalkan Tuhan. Tuhan menyatakan kasih-Nya untuk Jeremy dan saya.
Jeremy diberikan kesempatan kedua untuk boleh menceritakan kebaikan Tuhan. Hidup baru, lebih taat, selalu mengandalkan serta mengikuti kehendak Tuhan. Saya pribadi terus berdoa, memohon hanya berharap kepada Tuhan, terus mengandalkan Tuhan. Bersukacita selalu sekalipun hari-hari yang saya lewati saat itu sangat berat. Karena kondisi saya juga positif COVID 19, dan harus menjaga putri saya Claire yang juga terpapar.
Namun Tuhan selalu memberikan kekuatan baru, saya seperti tidak merasakan sakit apapun, setiap hari saya perkatakan: "Ada kekuatan yang baru!" dan itulah yang saya alami. Hanya 3 hari mengalami gejala itu, saya dan Claire Tuhan pulihkan. Semua hanya karena kemurahan Tuhan.
Yakobus 5:16,
"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
Puji Tuhan, di bulan Oktober 2021 teman suami saya menawarkan lowongan kerja ke Amerika. Awalnya kami sempat tidak percaya. Maka dari itu kami menunggu teman kami berangkat terlebih dahulu, kalau benar dia bekerja di sana maka artinya tawaran lowongan itu benar-benar ada. Kami juga membawanya dalam doa, jika Tuhan berkenan maka Tuhan akan membuka jalan buat kami. Dan ternyata teman kami yang sudah berangkat ke Amerika dari bulan November 2021 memang sudah bekerja di sana. Kami percaya bahwa Tuhan punya rancangan yang baik buat saya dan keluarga kecil ini.
Akhirnya di bulan Desember 2021, kami memutuskan untuk berangkat ke Amerika. Sementara saya mulai mengurus visa dan interview untuk dapat menetap di Amerika. Tuhan turut campur tangan atas setiap proses yang berjalan. Visa kami sekeluarga diterima. Suami saya Jeremy juga sudah mendapatkan pekerjaan yang baik.
Saya yakin bahwa ada kekuatan dalam doa. Jangan pernah berhenti selalu berharap dan memohon kepada Tuhan. Percaya saja bahwa apa yang kita alami pasti Tuhan yang akan memampukan kita untuk melewatinya. Semua Tuhan izinkan, supaya tingkat keimanan kita naik level. Terima kasih, kepada teman-teman, keluarga kami di COOL, COOL pastor atas dukungan doanya selama ini untuk kami.
Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau baik, sangat baik. Terima kasih buat semua yang boleh terjadi, saya percaya Tuhan selalu punya rancangan yang baik, Tuhan setia dan Tuhan yang selalu memelihara, memberkati dalam setiap musim kehidupan kami.
Berintegritas di Tengah Krisis Hidup
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
BerintegritasdiTengahKrisisHidup.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala