Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu,
jika kamu rajin berbuat baik?"
1 Petrus 3:13
Kisah Inspiratif Morgan Wootten
Morgan Wootten tidak pernah bermimpi menjadi pelatih baseball. Namun, pada usia 19 tahun, seorang teman memintanya untuk melatih anak-anak yatim piatu bermain baseball, sebuah permainan yang awalnya tidak ia ketahui secara detail. Timnya tidak memiliki seragam atau peralatan lengkap pada awalnya, tetapi kemudian tim tersebut menjadi tak terkalahkan dan memenangkan beberapa kejuaraan. Lebih dari itu, Wootten mulai membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak tersebut.
Wootten mengenang seorang anak yang memiliki kebiasaan mencuri dan sering berurusan dengan polisi. "Mengetahui itu, saya mulai melewatkan waktu bersamanya. Saya mengajak dia ke rumah untuk menikmati masakan ibu saya dan berbincang dengan saudara-saudara saya." Kedekatan Wootten bukan hanya di lapangan, tetapi juga di luar pertandingan, membuat si anak tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik. Beberapa tahun kemudian, seorang mantan pemain dan asisten Wootten berkata, "Rahasianya adalah karena Wootten menjadikan siapa pun yang bersamanya merasa seperti orang yang terpenting di dunia."
Memberi Hati dalam Setiap Tindakan
Memberi hati dalam pekerjaan maupun kepada orang-orang, serta memperlakukan mereka sebagai pribadi yang penting, adalah rahasia sukses yang bisa diterapkan oleh siapa pun. Sayangnya, prinsip seperti itu masih jarang dilakukan. Kadang orang menganggap bahwa ketika ia menjadikan pimpinan, anak buah, atau teman kerja sebagai individu yang penting dan mesti diutamakan, perlakuan itu akan dibalas negatif. "Mereka bisa besar kepala, tidak tahu diri," begitu pikirnya.
Tantangan dalam Berbuat Baik
Tidak ada jaminan bahwa saat kita berusaha melakukan kebaikan dan membuat orang-orang terkesan, mereka akan membalasnya dengan hal yang positif. Kadang yang terjadi malah mengecewakan—kebaikan kita disalahpahami dan disalahgunakan, dan ketulusan kita tidak mendapat apresiasi.
Namun, sikap yang baik dan tulus tetap perlu ditunjukkan. Mengutamakan kepentingan orang banyak, peduli, tulus dalam memberi bantuan, dan seterusnya adalah investasi. Jika hasilnya tidak terlihat hari ini, itu akan memberi buah di kemudian hari.
Berbuat baik adalah bentuk investasi jangka panjang yang mungkin tidak selalu langsung terlihat hasilnya. Seperti yang dilakukan Morgan Wootten, dengan memberi hati dan perhatian kepada orang-orang di sekitarnya, ia tidak hanya memenangkan kejuaraan tetapi juga memenangkan hati dan mengubah kehidupan banyak orang. Mari kita terus berbuat baik, mengutamakan kepentingan orang lain, dan tulus dalam setiap tindakan. Percayalah, kebaikan yang kita tanam hari ini akan berbuah manis di masa depan. (MA)
“BUAH DARI KEBAIKAN YANG KITA BERI TIDAK SELALU INSTAN."
Dunia Kita
TAHUKAH KAMU ? Madu adalah makanan yang Tidak Punya Masa Kedaluwarsa.
Pada 2015, arkeolog menemukan pot berisi madu yang usianya sudah mencapai 3.000 tahun di sebuah makam Mesir. Setelah dicicipi, ternyata rasanya tetap lezat dan manis, sama seperti madu pada umumnya. Semenjak saat itulah madu disebut sebagai satu-satunya makanan yang dapat bertahan lama bahkan selamanya. Madu berwarna kuning agak kecoklatan, rasanya manis dan teksturnya kental. Makanan ini bisa dikonsumsi langsung atau diolah menjadi bentuk makanan lainnya. Mengapa madu tidak memiliki masa kedaluwarsa? Dilansir dari Mentalfloss, madu bisa bertahan lama karena nektar bunga bercampur dengan enzim yang dimiliki lebah. Perpaduan antara keduanya telah mengubah komposisi nektar dan memecahnya menjadi gula yang sifatnya lebih sederhana.
Tidak hanya itu, enzim bernama oksidase glukosa yang dimiliki lebah dapat menciptakan cairan yang sangat asam dengan tingkat kelembapan rendah, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri dalam nektar. Hal ini menjadi faktor utama mengapa madu bisa bertahan lama atau bahkan tidak memilliki masa kedaluwarsa.
Sayangnya, madu yang tidak memiliki masa kedaluwarsa adalah madu murni. Artinya madu yang benar-benar diambil langsung dari sarang lebah, tanpa melalui proses kimiawi.
Madu murni memiliki kandungan gula alami yang sangat tinggi. Kandungan inilah yang menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur.
Apa Kata Alkitab Mengenai Madu
“tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya."
Mazmur 81:17
Lebah di Timur Tengah biasa membuat sarang dan menyimpan madunya di tanah, di bawah gunung batu, atau di celah-celah gunung batu. Mengapa Tuhan menjadikan “madu dari gunung batu” sebagai salah satu janji persediaan-Nya bagi kita? Bisa jadi madu dari gunung batu mewakili produk madu terbaik. Bisa jadi pula itu metafora dari sesuatu yang manis, yang timbul dari situasi yang keras atau sulit.
Ya, “gunung batu” mengacu pada tempat yang curam, terjal, dan keras. Ini salah satu gambaran perjalanan iman kita di dunia ini. Sepanjang hidup ini, kita akan banyak menghadapi tempat-tempat yang keras, banyak tantangan atas iman kita, dan perkara-perkara yang sulit diatasi. Tetapi, di tempat seperti itu sesungguhnya Tuhan sedang membentuk dan membawa kita menuju tataran iman yang lebih tinggi. Jangan pernah menyerah, sebab di tempat yang keras sekalipun, Tuhan selalu menyertai kita. Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita sendirian. Dan kita akan mengalami “berkat termanis” dari pengalaman-pengalaman berat yang kita lalui.
“Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku."
Mazmur 119:103
Orang yang memegang janji-janji Tuhan Akan tetap kuat dan dapat melawan Tipu muslihat iblis. Ingatlah selalu janji Tuhan, dan bersyukurlah senantiasa.
Bagian kita adalah percaya dan tetap setia kepada Tuhan, percayalah Tuhan pasti akan menggenapi janji-Nya. (LY)
Ruang Kesaksian
"Roh, yang memberi hidup
telah memerdekakan kamu dalam Kristus
dari hukum dosa dan hukum maut.”
Roma 8:2
Nama saya Erick, saya tinggal di Philadelphia Amerika Serikat. Beberapa tahun yang lalu, Tuhan ijinkan saya pindah dari Indonesia ke Amerika bersama keluarga dan memulai pekerjaan serta pelayanan saya yang baru.
Saya ingin menyaksikan pertolongan dan penyertaan Tuhan atas hidup saya yang tidak pernah berubah; bahkan kasih-Nya selalu baru setiap hari. Saya hendak menyaksikan betapa Tuhan menjaga saya dan memberikan saya kesempatan untuk hidup dan berkarya bagi-Nya.
Berawal dari kejadian beberapa tahun yang lalu di Oklahoma USA. Saat itu tahun 2011, saya masih bekerja pada sebuah perusahaan transportasi, dan sedang bertugas untuk menyetir. Malam itu cuaca sedang turun salju, sekitar jam 11 malam, saya sedang melintas di jalan raya I - 40 East, tiba-tiba di depan saya ada sebuah lubang di jalan. Saat itu saya segera menghindar. Namun karena jalanan licin, truk yang saya kendarai keluar jalur sehingga posisi truk saya berada di jalur yang berlawanan arah dengan kecepatan 45 km per jam. Situasi itu sangat berbahaya dan fatal, karena dapat menabrak kendaraan lain. Namun Tuhan sungguh ajaib, Dia memberhentikan truk yang saya kemudikan tepat di tengah jalan, dan tidak ada benturan dengan kendaraan lain. Walau keadaan truk rusak parah, namun saya selamat. Puji Tuhan di kala itu saya masih bisa hidup dan saya bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya terhindar dari roh maut yang akan merenggut nyawa saya. Sejak peristiwa itu, saya selalu mengucap syukur pada Tuhan. Saya dengan keluarga melayani bersama dalam penggembalaan Pastor Niko di Amerika.
Penyertaan Tuhan yang sempurna dalam hidup saya membuat saya kemudian dapat merintis sebuah usaha transportasi di mana saya sebagai pemiliknya. Saya juga menyetir di saat yang diperlukan. Dan saya juga memiliki beberapa karyawan yang Tuhan percayakan kepada saya.
Semula usaha saya berjalan dengan baik, hingga saya mengalami kejadian yang sangat mengerikan pada bulan Februari 2021. Saat itu saya sedang menyetir truk besar di daerah Lousiana. Saya sedang mengirim dan mengambil barang. Dalam perjalanan saya melewati daerah yang sedang dilanda badai angin dan hujan. Keadaan sangat gelap saat itu dan tidak bisa melihat apa-apa. Kecepatan angin saat itu sekitar 105 kilometer per-jam. Jadi laju angin menerpa sangat kencang. Truk yang saya kendarai di bagian belakangnya seperti kontainer besar untuk menyimpan barang dan cukup berat. Namun saat itu saya sangat terkejut ketika melihat dari kaca spion, bagian belakang dari kontainer tersebut beserta bannya sudah melayang di udara. Saya sudah tidak dapat berpikir apa-apa lagi, hanya berdoa memohon kuasa Tuhan turut bekerja dan saya tetap konsentrasi menyetir. Dalam waktu yang begitu cepat, kepala truk (traktor) menjadi menyatu dengan kontainer karena bantingan yang keras sehingga menjepit saya di bagian bangku dengan setir yang sedang saya kemudikan. Hal itu mengakibatkan dada dan pinggang saya terhantam keras.
Puji Tuhan seketika itu datang bantuan medis dan tim kepolisian setempat yang menangani. Saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan Yesus, tidak ada cedera fisik yang saya alami. Tubuh saya terlindungi dengan sempurna dan hanya ada memar di dada dan bagian pinggang. Terlebih dari itu, petugas 911 yang membantu proses evakuasi saya berkata: “Sungguh suatu mujizat, karena biasanya dalam keadaan badai seperti ini, bagian container dan kepala truk akan terguling dan rusak berat.” Bila hal ini terjadi pasti saya sudah tidak ada di dunia ini. Ini menjadi kali yang kedua Tuhan menyelamatkan saya dari roh maut.
Berselang beberapa bulan dari kejadian tersebut, iman saya kembali diuji. Pada bulan April 2021 angka infeksi COVID-19 di daerah kami cukup besar. Orang tua, isteri dan anak-anak saya terkena COVID-19 pada saat saya sedang bekerja di luar kota. Puji Tuhan; Dia yang memegang kendali atas umat-Nya. Pada masa itu keluarga kami hanya bergejala ringan, ada batuk dan masih dapat beraktifitas normal di rumah. Beberapa minggu setelah itu saya kembali ke rumah.
Saat itu keadaan saya sehat dan tidak merasakan sindrom apapun, sehingga saya tidak memeriksakan diri ke dokter. Dan dilain pihak saya menyetujui sebuah kontrak pengiriman barang ke Missisippi. Di tengah perjalanan, saya merasa kaki saya lemas sekali, saya tidak dapat menginjak gas dan rem. Saya berdoa pada Tuhan dan beristirahat sejenak. Akhirnya saya dapat memaksakan diri mengantar barang tersebut ke Missisippi. Ketika dalam perjalanan pulang ke Philadelphia, keadaan saya makin memburuk, bahkan saya sempat beberapa kali muntah darah. Perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh dalam satu hari menjadi tiga hari. Isteri saya meminta saya untuk beristirahat dulu di jalan dan meminum obat. Namun pinggang saya sakit sekali dan darah yang keluar dari mulut saya dalam bentuk bulir–bulir kental.
Puji Tuhan; sepertinya malaikat Tuhan yang menggantikan saya menyetir sehingga saya dapat kembali di Philadelphia dengan selamat. Saya beristirahat di rumah beberapa hari, namun saya tidak patah semangat untuk mencari order bagi para karyawan saya, agar mereka tetap dapat beroperasi mengantarkan barang. Lima hari berlalu keadaan saya semakin memburuk. Pinggang saya terasa nyeri sekali dan puncaknya pada 24 April 2021. Saya minta tolong isteri saya untuk membawa saya masuk rumah sakit di Philadelphia. Segera mereka menangani saya dengan sangat sigap. Tak berselang waktu lamanya saya di tes dan dimasukkan dalam MRI untuk scan seluruh tubuh saya, sebagai tindak lanjut keluhan dan muntah darah yang saya alami sebelumnya. Hasilnya sungguh mengejutkan. Dokter mengatakan saya terkena 2 hal yang amat berbahaya. Bila lewat satu jam lebih lama kemungkinan saya sudah tidak tertolong lagi.
Yang pertama saya terinfeksi COVID-19. Yang kedua saya terkena penyakit penggumpalan darah, di mana hasil scan menunjukkan bahwa dada, jantung, serta pinggang sudah memerah, yang artinya terjadi pengumpalan darah di sana. Sore itu saya berdoa pada Tuhan. Umumnya orang berdoa dalam kondisi sakit adalah meminta kesembuhan, namun justru saat itu saya kembali bersyukur pada Tuhan seperti waktu nyawa saya hampir melayang di Yokohama Jepang. Saya terus mengucap syukur dan memuji Tuhan, saya merasakan hadirat-Nya memenuhi kamar saya, Puji Tuhan saya mendapat kamar spesial untuk satu orang, sehingga dengan tenang saya dapat berdoa dan memuji Tuhan.
Malam hari dokter yang bertugas menjelaskan bahwa keadaan saya amat berbahaya dan meminta agar saya atau pihak rumah sakit memberitahu isteri saya. Saya memilih saya yang akan menjelaskan pada keluarga saya. Malam itu dokter juga berpesan bahwa: “Semoga kita masih bisa bertemu kembali besok pagi.” Artinya saya menangkap 2 hal. Dokter akan pergi liburan atau saya yang akan meninggalkan dunia ini. Saya menjawab: “Saya akan tetap di sini dan bertemu dokter besok pagi.” Dia juga berpesan bila besok kondisinya masih sama, maka saya akan menjalani operasi. Malam itu saya menghubungi isteri saya untuk berpamitan, karena melihat keadaan tubuh saya, di mana selang infus dan alat-alat kedokteran menempel di sekujur badan saya. Namun ketika isteri saya angkat telpon, yang keluar dari mulut saya hanya minta tolong ambilkan Ipad saya besok, agar saya dapat bekerja dan beribadah memuji dan menyembah Tuhan melalui Ipad saya.
Malam itu saya tidur dalam damai Tuhan, saya mendengar tiap 1 jam suster memasuki kamar saya dan melihat keadaan saya. Mereka bertanya: “Apakah kamu baik-baik saja?” Saya jawab: “Ya saya baik-baik saja. Rupanya suster tersebut melihat alat deteksi jantung saya terkadang berhenti dan tiba-tiba muncul lagi. Hal ini membuat mereka kuatir dan terus menerus melihat keadaan saya.
Saya bersyukur pada Tuhan, kasih dan damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan sungguh luar biasa. Saya hanya bisa mengucap syukur dan berkata bahwa Tuhan itu baik, walau keadaan saya seperti ini dan tidak ada harapan akan hari esok.
Kemudian mujizat demi mujizat pun terjadi. Keesokan harinya hari minggu 25 April 2021, suster datang untuk mengecek kondisi saya. Kemudian saya dibawa keluar kamar untuk serangkaian tes, dimasukkan kembali ke alat MRI untuk di scan. Selang beberapa jam, tim dokter serta dokter yang menangani saya masuk ke dalam kamar saya dan berkata, “Kamu mendapat mujizat, semuanya sudah hilang, keadaan berbeda 180 derajat dari waktu kamu masuk rumah sakit.” Haleluya…! Tuhan Yesus dahsyat! Saya berkata ke dokter tersebut, bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan saya. Dan mereka percaya juga dengan berkata: “Amin-amin.”
Hati saya melonjak dan terus bersyukur. Sungguh Tuhan telah melawat saya. Menyembuhkan dan menghilangkan semua pembekuan darah yang ada pada organ tubuh saya secara instan dalam satu hari.
Dokter tersebut menceritakan bahwa tingkat pembekuan darah yang saya alami ini 7 berbanding 4, yang artinya ketika dari setiap 7 orang yang menderita penyakit ini, 4 diantaranya pasti meninggal. Lalu saya teringat bagaimana Tuhan meluputkan saya dalam dua kejadian. Kali ini Tuhan juga yang berperang dan menyembuhkan saya dengan sempurna. Hari ketiga dan keempat saya lewati dengan serangkaian fisioterapi, dan puji Tuhan pada tanggal 27 April 2021 saya diijinkan keluar rumah sakit. Selanjutnya saya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Haleluya… suatu karya nyata yang sempurna dari Sang Pencipta atas seorang manusia yang berdosa. Mujizat terjadi saat ada ucapan syukur keluar dari mulut kita. Roh Allah yang hidup, penuh kuasa, menyembuhkan saya, memerdekakan saya dari belenggu dosa dan membebaskan saya dari maut. Amin.
Shalom,
Bagi Saudara yang rindu memberikan sebuah KESAKSIAN silahkan hubungi WA Center kami: Klik Disini
This is not the end but this is the begining! The Begining of the harvest movement
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala