Renungan Khusus
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29) Tuhan Yesus membaptis orang-orang dengan Roh Kudus, untuk menggenapi rencana-Nya. Ketika Tuhan Yesus memanggil murid-muridnya, kehidupan mereka mengalami perubahan yang signifikan. Sedikit demi sedikit hidup mereka dialihkan kepada sesuatu yang baru, yang lebih besar dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mereka diajak oleh Yesus untuk memikirkan kehidupan rohani orang banyak. Biasanya urusan keagamaan adalah urusan orang Farisi, imam-imam dan imam besar. Namun Yesus mengarahkan murid-murid untuk memperhatikan sesuatu yang lebih dalam, bukan hanya urusan tata cara keagamaan saja, namun kerohanian orang-orang. Ini menyangkut sesuatu yang sangat hakiki, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan. Mengenai dosa dan keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Murid-murid yang sebagian besar nelayan, diberitahu bahwa hidup mereka bukan hanya menjadi nelayan yang baik dan makmur. Mereka memiliki tujuan yang lebih tinggi, yaitu penyelamatan orang-orang di dalam Kristus. Mereka diajar tentang Kerajaan Allah dan berbagai aspek di dalamnya. Pada saatnya, ketika Yesus naik ke sorga, murid-murid diberi pesan bahwa mereka akan dipenuhi dengan Roh Kudus. Roh Kudus Memenuhi Atau Membaptis Generasi Muda Tuhan Yesus akan terus melakukan hal yang sama, yaitu memanggil orang-orang muda untuk masuk dalam pekerjaan penyelamatan. Melalui gereja lokal yang ada, orang-orang akan dipanggil dan diajar dalam kebenaran Firman, kemudian dilatih untuk melakukan pelayanan. Pada saatnya Tuhan akan memenuhi orang-orang muda dengan Roh Kudus. Pelayanan yang berkaitan dengan keselamatan tentulah bukan sesuatu yang mudah. Jadi Tuhan akan membaptis orang-orang yang melayani dengan Roh Kudus. Pentakosta Ketiga yang merupakan gelombang pencurahan Roh Kudus di akhir zaman akan membaptis anak-anak muda sehingga diperlengkapi dengan kuasa Tuhan untuk masuk dalam pelayanan. Tuhan membutuhkan generasi muda yang akan menjadi motor kegerakan rohani. Dan itu tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran Roh Kudus dalam hidup mereka. Roh Kudus Membuat Generasi Muda Cinta Mati-matian Kepada Tuhan Orang-orang muda yang mengerti bahwa mereka diselamatkan oleh kasih Tuhan yang luar biasa besarnya akan mengasihi Tuhan dengan cinta yang besar pula. Ketika seseorang menerima kepenuhan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan membukakan pengertian akan hal ini sehingga semakin jelas. Akibatnya orang-orang muda akan cinta mati-matian kepada Tuhan. Kasih jenis ini akan membawa mereka memasuki pelayanan yang luar biasa. Tuhan akan memakai orang-orang muda untuk melakukan perkara-perkara besar bagi keselamatan banyak jiwa. Seperti murid-murid Yesus yang mula-mula, yang mengerti kasih Tuhan dan membalas dengan segenap kehidupan mereka, orang-orang muda di akhir zaman -generasi Yeremia- akan melayani Tuhan dengan kasih yang tertinggi, bahkan akan mengorbankan hidup dan masa depan mereka. Roh Kudus Menuntun Generasi Muda Menjadi Saksi Tuhan sedang membangkitkan suatu generasi yang akan melakukan apa yang para rasul lakukan, inilah Generasi Yeremia. Orang-orang muda yang dipenuhi Roh Kudus dan kuasa Allah dan memberikan hidupnya untuk melayani Tuhan. Mengapa mereka mau melakukan hal itu? Karena mereka sudah menyadari betapa besar kasih Tuhan Yesus kepada mereka. Mereka adalah orang-orang muda yang mencintai Firman Tuhan dan mau melakukan serta memberitakannya. Tanpa kuasa Roh Kudus mereka tidak akan mampu melakukan hal-hal yang besar. Roh Kudus akan dicurahkan atas generasi muda sama seperti generasi yang lain sesuai nubuatan dari nabi Yoel. Dan waktu ini merupakan waktu penggenapan akan hal itu. Tuhan sedang membangkitkan generasi yang akan melakukan kehendak-Nya. Pelayanan ke sekolah dan kampus menjadi tren pelayanan baru yang terus dilakukan oleh banyak gereja. Anak-anak muda bukan hanya menjadi obyek penuaian namun menjadi penuai itu sendiri. Tantangan Bangkitnya Generasi Yeremia Tuhan Yesus mengajarkan bahwa murid-murid memiliki standar kehidupan yang berbeda dengan dunia ini yaitu menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Yesus. Ketika godaan atau pencobaan datang, hal itu sulit dikalahkan dengan kekuatan sendiri. Hanya dengan mengikuti tuntunan Firman dan kuasa Roh Kudus, kita dapat mengalahkan godaan tersebut. Kuasa Pentakosta Ketiga akan menolong generasi muda untuk mengatasi setiap tantangan atau hambatan dan memampukan mereka untuk dapat menjadi alat Tuhan yang efektif bagi penuaian jiwa besar-besaran. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak berkompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa. (RD)
Artikel
GENERASI YEREMIA UJUNG TOMBAK PENUAIAN JIWA
Pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di akhir zaman merupakan janji Tuhan atas gereja-Nya. Generasi muda tidak akan dilewatkan oleh Tuhan dalam masa yang sangat penting ini. Justru merekalah yang memegang peranan penting dan strategis dalam pelayanan pekerjaan Tuhan di atas muka bumi. Mereka akan menjadi motor dalam kegerakan yang Tuhan sedang lakukan. Orang-orang muda yang dipenuhi Roh Kudus menjadi generasi baru yang memiliki komitmen yang tinggi bagi Tuhan Yesus. Generasi ini akan dipakai Tuhan untuk melakukan apa yang telah Tuhan rencanakan, yaitu penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus kembali ke dunia.
Banyak orang tidak menyadari arti pentingnya kehidupan rohani. Tidak sedikit yang kurang menyadari mengenai arti keselamatan. Diselamatkan tidaklah sama dengan memeluk suatu agama atau kepercayaan tertentu. Diselamatkan artinya diluputkan dari maut oleh kasih karunia Tuhan yang besar, yang telah dilakukan-Nya di kayu salib. Orang orang tidak akan mengerti nilai keselamatan kalau tidak tahu mengenai kematian kekal. Keselamatan kekal sangat mahal harganya, karena kematian kekal sangat mengerikan.
Ketika hendak naik ke sorga, Yesus memberikan pesan kepada murid-murid yang sudah dilatih-Nya 3,5 tahun untuk meneruskan apa yang sudah Dia lakukan, yaitu memberitakan Injil. Targetnya adalah orang-orang berdosa diselamatkan. Rasul Petrus dan teman-teman yang dipenuhi Roh Kudus, kemudian melakukan apa yang Yesus pesankan. Mereka mulai memberitakan Injil di mana pun mereka dapat melakukannya, bahkan di hadapan Mahkamah Agama waktu itu. Banyak orang yang percaya dan diselamatkan.
Generasi Yeremia di dalam melakukan pelayanan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan tentu tidak lepas dari berbagai tantangan. Ada berbagai godaan akan dilancarkan musuh untuk membuat generasi Yeremia ini tidak bangkit, atau kalaupun sudah bangkit akan dibuat supaya tidak efektif. Kehidupan yang mementingkan diri sendiri dan keinginan untuk memuaskan kemauan diri sendiri akan menjadi tantangan yang sangat besar. Banyak dari mereka yang kuatir mengenai masa depan mereka, sehingga sebagian anak-anak muda tidak menaruh perhatian kepada perkara-perkara yang di atas.
Kesaksian
“Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Kejadian 15:6)
Mata adalah jendela hati. Jika mata kita tidak dapat melihat, maka semua hal dalam hidup kita akan terasa hampa. Itulah yang dialami oleh seorang pria asal Banyuwangi berusia 43 tahun yang bernama Bapak Koiri.
Pada tanggal 12 Juni 2019 Bapak Koiri dipercayakan oleh Pendeta dari gereja di m...
“Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Kejadian 15:6)
Mata adalah jendela hati. Jika mata kita tidak dapat melihat, maka semua hal dalam hidup kita akan terasa hampa. Itulah yang dialami oleh seorang pria asal Banyuwangi berusia 43 tahun yang bernama Bapak Koiri.
Pada tanggal 12 Juni 2019 Bapak Koiri dipercayakan oleh Pendeta dari gereja di mana ia berjemaat, untuk membantu membuatkan sekat pembatas yang terbuat dari baja ringan. Dengan penuh semangat Bapak Koiri mulai mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat selesai dengan tepat waktu.
Namun di tengah-tengah saat ia sedang bekerja memotong baja tersebut, tanpa disengaja percikan api serta serpihan dari kikisan baja itu mengenai mata kirinya. Malang tak dapat dihindari, mata kiri Bapak Koiri pun terluka. Oleh rekan kerjanya ia langsung dibawa ke rumah sakit.
Akibat dari kecelakaan kerja itu mata kiri Bapak Koiri tidak dapat melihat dengan jelas. Ada rasa perih; bahkan mata kirinya tidak bisa melihat cahaya terang. Oleh karena itu sejak kecelakaan yang menimpanya, Pak Koiri dalam kesehariannya selalu memakai kaca mata hitam.
Ada rasa takut, gelisah yang menyelimuti hatinya dan berbagai pertanyaan pun melintas dalam pikirannya. Bagaimana jika mata kirnya tidak dapat sembuh? Bagaimana jika tidak bisa melihat lagi selamanya? Bapak Koiri hanya bisa berdoa kepada Tuhan, ia ingin sekali sembuh.
Di dalam pengharapannya untuk pulih, ia mendengar bahwa kalau pada tanggal 26 Juni 2019 di daerah Banyuwangi akan diadakan acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang akan dilayani oleh Pdt. Niko Njotorahardjo dari Jakarta. Dengan antusias bapak Koiri datang di acara KKR tersebut.
Tepat pada tanggal 26 Juni 2019, Bapak Koiri hadir di tengah Lapangan Alam Indah Lestari. Duduk di tenda yang telah disediakan untuk jemaat yang sakit, Bapak Koiri mengikuti ibadah dengan penuh harapan untuk dapat sembuh. Beberapa pendoa mendoakannya. Bapak Koiri juga berdoa minta kepada Tuhan Yesus untuk kesembuhan mata kirinya. Dan keajaiban pun terjadi.
Sewaktu didoakan Bapak Koiri mulai merasakan ada perasaan teduh di dalam hatinya, tenang sekali dan perlahan rasa perih pada mata kirinya berangsur hilang. Ia pun mencoba melepaskan kacamata hitamnya, penglihatannya tidak lagi terganggu oleh cahaya yang ada, ia dapat melihat cahaya lampu-lampu yang menyala di atas panggung.
Ada rasa sukacita yang tak terkira dalam hati Bapak Koiri. Ia tahu bahwa Tuhan telah melakukan perkara yang ajaib kepada dirinya. Ada mujizat yang sudah Tuhan berikan, ada kesembuhan yang ia terima, hatinya bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya pada malam hari itu.
KKR Banyuwangi telah berlalu, namun kuasa Tuhan tetap nyata sampai hari ini di dalam dirinya. Matanya sudah sembuh total, Bapak Koiri hanya bisa bersyukur jepada Tuhan Yesus atas kebaikan Tuhan yang ia boleh terima dan percaya bahwa mujizat Tuhan masih ada sampai hari ini.
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala