KUASA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN YANG MENGUBAH HIDUPKU
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.”
Kolose 3:5
Bertumbuh dalam keluarga yang broken home, membuat saya menjadi seorang pribadi yang tidak mengenal Tuhan. Sejak kecil saya tidak pernah bertemu dengan sosok ayah saya. Mereka sudah berpisah. Mama sendirian berjuang untuk menghidupi keluarganya. Kondisi perekonomian ini membuat saya ingin membantu mama dan meringankan bebannya.
Saya kemudian bertemu dengan teman yang mulai membangun suatu bisnis yang melanggar Firman Tuhan. Di sini saya mulai terlibat pornografi dan sering menonton film–film porno. Hal tersebut menjadi lebih buruk ketika saya menginjak bangku SMP, papa kembali ke rumah. Hal yang saya bayangkan akan adanya sebuah perbaikan kehidupan ternyata gagal, bahkan situasi dan kondisi di rumah kian memprihatinkan. Inilah awal yang menjadi pemicu saya untuk jatuh lebih jauh dalam dunia pornografi. Saya bahkan tidak hanya mengkonsumsi dan menonton sebuah film, namun saya membuka peluang lebih jauh dari itu. Hal ini membuat saya terseret lebih jauh hingga pada suatu saat, saya merasa hampa dan tidak ada damai sejahtera. Saya jenuh, bosan, walau saya memiliki cukup uang untuk membiayai kuliah saya di sebuah universitas swasta di kawasan Jakarta Utara. Saat itu saya tidak mengenal dan tidak takut akan Tuhan.
Hingga pada tahun 2002, pada awal masa perkuliahan, seorang teman mengajak saya untuk datang menghadiri sebuah ibadah raya gereja di hari Minggu. Pada saat kantong persembahan diedarkan, saya mendengar sebuah lagu pujian yang begitu indah, membuat damai sejahtera yang selama ini saya belum pernah alami, saya menghapalkan liriknya dan saya mulai bersenandung; bahkan tidak kuasa menahan air mata yang sudah deras mengalir. Lirik lagu tersebut adalah, "persembahanku - betapa hatiku...". Saya membayangkan sosok Tuhan Yesus yang penuh kasih yang menerima saya apa adanya. sepulangnya dari gereja tersebut saya kembali menjalani hidup seperti biasa, hingga beberapa waktu berlalu untuk yang kedua kalinya Tuhan beracara meneguhkan hati saya untuk mengenal-Nya lebih dalam. Saya merasa menjadi bosan dengan apa yang saya lakukan dan saya ingin merasakan kembali hadirat Tuhan yang begitu kuat yang mengingatkan saya akan seluruh pelanggaran-pelanggaran hidup saya.
Di sini saya mulai mencari sebuah wadah gereja yang bisa membawa hadirat Tuhan seperti yang saya rasakan sebelumnya. Saya mencari dan menemukan salah satu gereja di bawah naungan Pak Niko. Padahal latar belakang saya bukan seorang yang karismatik. Pada waktu saya menaikkan doa, pujian dan penyembahan, saya sungguh menikmati dan merasakannya. Haleluya… Saya merasakan hadirat Tuhan, perjumpaan dan Tuhan serta gaya pujian penyembahan yang sama dengan yang sebelumnya; ketika Tuhan jamah saya. Bahkan secara berkesinambungan membuat melodi dan sejarah baru dalam hidup saya. Saya bertumbuh iman kerohanian dan ketaatan saya melalui Doa, Pujian dan Penyembahan.
Pada tahun 2005 saya memberi diri untuk dibaptis selam. Dan tahun 2008 aktif melayani pekerjaan Tuhan dan bernaung di bawah Rayon 1C. Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya dapat terbebas dari belenggu ikatan pornografi. Melalui Doa Pujian dan Penyembahan yang ada dalam wadah gereja ini hidup saya dibaharui. Saya melayani dan menjadi seorang pelayan jemaat yang takut akan Tuhan, bahkan lebih dari itu, hidup saya dipulihkan sempurna. Saya menikah dan memiliki keluarga baru yang cinta dan takut akan Tuhan. Saya menanamkan dalam keluarga saya, arti pentingnya hadirat Tuhan melalui Doa Pujian dan Penyembahan, bahkan pada tahun 2011 ketika Tuhan ijinkan saya pindah ke Pontianak, saya tetap beribadah dan bernaung dalam sebuah gereja Pak Niko di bawah penggembalaan Rayon 1i.
Sungguh suatu bukti nyata yang sempurna atas perubahan hidup dan pengenalan saya akan Tuhan Yesus melalui kuasa Doa, Pujian dan Penyembahan… Puji Tuhan!