Happy Anniversary GBI Jl. Jend. Gatot Subroto ke-36, September 2024
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau;
domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran
dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan."
Kejadian 31:38
Kisah Sukses yang Dimulai dari Bawah
Orang-orang yang berhasil di bidangnya masing-masing tidak langsung menjadi kaya atau memiliki banyak aset. Mereka telah bekerja keras sejak muda, ditempa karakternya, dan dibentuk sedemikian rupa hingga di kemudian hari mencapai banyak hal berharga.
Carl Cook, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 6.7 miliar, sejak usia 13 tahun sudah bekerja sebagai buruh yang bertugas membongkar, menyekop, dan menyapu pasir di sebuah proyek.
Do Won Chang, seorang pengusaha Korea, telah melakukan tiga pekerjaan sekaligus setiap hari sejak muda, yakni menjadi penjaga pompa bensin, petugas kebersihan, dan pelayan di kafe kopi. Bertahun-tahun kemudian, ia berhasil mendirikan toko pakaian dengan label Forever 21 melalui tabungan dan kerja kerasnya sendiri.
Menghargai Pekerjaan dan Tantangan Hari Ini
Apakah kamu merasa bahwa pekerjaan yang kamu lakukan saat ini begitu banyak, harus menyelesaikan berbagai tugas? Bersyukurlah untuk pekerjaan atau beban yang tak ringan hari ini, karena semua itu menempa dan membentuk karakter serta ketangguhanmu. Bukan tidak mungkin kalau semua itu akan menjadikanmu pribadi yang lebih berhasil di kemudian hari.
Tengoklah Yakub. Di waktu muda, ia bekerja keras dan mandiri, tanpa bergantung pada warisan dari orangtuanya. Ia diproses Allah dengan hebat hingga saat tua menjadi pribadi yang tangguh dan matang di hadapan-Nya.
Menjadikan Hari-Hari Sulit sebagai Pelajaran Berharga
Sobat Warta, mari jadikan hari-hari sulit saat ini sebagai latihan, sebagai sekolah bagi kesuksesan yang lebih besar di masa mendatang. Ingatlah, apa yang kita pelajari dari kehidupan, bahkan dari Allah sendiri, tidak pernah sia-sia. Semua itu akan membuahkan hasil berlipat ganda nantinya. Jadi, pastikan kita tekun, tidak lari dari tanggung jawab - sekalipun harus menanggung hal yang tidak mudah, dan terus setia. Sebab, Allah memperhitungkan setiap usaha dan kesetiaan kita.
Jadikan setiap persoalan hari ini sebagai bekal untuk kesuksesan di masa depan. Dengan bekerja keras, tetap tekun, dan selalu setia, kita sedang menempuh sekolah kehidupan yang akan membuahkan hasil berharga. Ingatlah, tantangan dan beban hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik. (MA)
"If everything was perfect, you would never learn,
and you would never grow."
Beyonce
Dunia Kita
Tahukah kamu fakta di balik peristiwa Kemerdekaan Republik Indonesia?
Indonesia adalah satu-satunya negara yang meraih kemerdekaan melalui perjuangan yang gigih dan mandiri, bukan hadiah dari penjajah.
Tanggal 17 Agustus tahun 1945 hari di mana Indonesia resmi menyatakan kemerdekaannya. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Pembacaan teks Proklamasi dengan lantang pada pukul 10.00 didampingi oleh Moch. Hatta.
Seperti yang telah diketahui, untuk sampai pada titik tersebut para pahlawan mengerahkan seluruh waktu, tenaga, dan perjuangannya untuk melawan para penjajah; khususnya Jepang saat itu.
Naskah asli Proklamasi yang ditulis tangan oleh Presiden Soekarno itu ternyata sempat dibuang ke tempat sampah. Jadi ceritanya, setelah Bung Karno selesai menulis naskah Proklamasi, naskah itu selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik.
Tapi setelah selesai mengetik, Sayuti Melik membuang naskah tersebut ke tempat sampah, karena dikira naskah berbentuk tulisan tangan itu sudah tidak diperlukan lagi.
Tapi untungnya naskah tersebut berhasil diselamatkan oleh B.M. Diah, seorang wartawan asal Aceh yang ikut mendokumentasikan Proklamasi tersebut. Dia menemukan naskah itu pada tahun 1945, dan menyimpannya selama 47 tahun, hingga akhirnya diserahkan ke Museum Nasional pada tahun 1992. Hingga kini naskah tersebut telah tersimpan utuh dan aman di Museum Arsip Nasional, sedangkan kain Bendera Merah Putih nya didapat dari pasukan Jepang.
Kain bendera merah putih tersebut dijahit oleh Ibu Fatmawati, bahan kainnya berasal dari pasukan Jepang. Pemberi kain itu adalah Chairul Basri, seorang perwira dari departemen buatan Jepang yang saat itu sedang berada di kantor Jawa Hokokai.
APA KATA ALKITAB TENTANG KEMERDEKAAN?
“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal."
Roma 6:22
Orang yang telah merdeka dan menjadi milik Kristus Yesus adalah mereka yang telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (Galatia 5:24)
Yang dimaksud disini adalah penyaliban daging dengan segala keinginannya, sehingga menjadi milik Tuhan secara faktual (de facto).
Memang secara hukum (de jure) darah Tuhan Yesus telah menebus orang percaya, sehingga mereka bukan milik mereka sendiri. Tidak secara sembarangan semua orang dapat mengaku bahwa ia telah dimiliki Tuhan dan dimerdekakan dalam-Nya. Merdeka dalam Tuhan bukan sesuatu yang bisa terjadi atau berlangsung dengan mudah, melainkan harus di eksekusi secara berkesinambungan. (LY)
"Selama seseorang masih terikat dengan dunia ini,
yaitu membiarkan dirinya hanyut dengan keinginan daging
dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
maka ia belum merdeka."
Ruang Kesaksian
"Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Roma 8:28
Mempunyai anak adalah dambaan dari kebanyakan pasangan, karena anak adalah anugerah yang terindah dari Tuhan. Namun hanya Tuhanlah yang berdaulat memberikannya. Terbukti dari apa yang dialami oleh pasangan suami istri Haryanto dan Rismauli dalam 3 tahun penantian mereka untuk mendapat momongan, Tuhan melakukan mujizat-Nya kepada pasangan ini. Berikut inilah kesaksiannya.
Nama saya Rismauli, saya lahir di Jakarta. Saya sempat tinggal di Medan selama 15 tahun, namun setelah beberapa lama tinggal di Medan saya pun kembali ke Jakarta. Lalu Tuhan mempertemukan saya dengan Haryanto pasangan hidup saya, di dalam satu pelayanan di GBI House Of Bread, Pamulang melalui Gembala saya Pdt. Arie Nugroho. Setelah beberapa lama menjalani masa perkenalan kami pun melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 Mei 2017.
Kehidupan pernikahan kami sepenuhnya hanya bergantung mengandalkan Tuhan saja, termasuk juga dalam hal memiliki momongan. Karena kami percaya Tuhan mempunyai waktu-Nya yang terbaik untuk setiap hal dalam hidup kami, termasuk dalam menantikan seorang anak.
Tetapi dengan seiring waktu yang berjalan… mulai timbul pertanyaan-pertanyaan yang datang ditujukan kepada kami berdua, baik itu dari saudara, teman ataupun keluarga lainnya. “Kapan punya anak?”. Terus terang saja pertanyaan-pertanyaan itu membuat saya seperti tersudut, padahal saya dan suami happy-happy saja; dikasi anak atau pun belum dikasi. Begitu pula dengan mama mertua saya, Puji Tuhannya tidak terlalu banyak menuntut dan memusingkan hal tersebut. Karena kami percaya bahwa Tuhan memiliki waktu yang terbaik untuk kami berdua dan sepenuhnya saya hanya percayakan kepada Tuhan saja.
Namun memasuki setahun usia pernikahan dan Tuhan belum juga mengaruniakan kami seorang anak, pertanyaan "kapan punya anak?" semakin sering dilontarkan kepada kami berdua. Ada banyak saran, masukan, nasehat juga petuah yang kami terima. Harus minum ini itu, coba ke dokter ini itu. Kalau sudah seperti itu membuat saya dan suami tidak nyaman, karena terkadang ada juga yang usil sehingga membuat saya merasa minder.
“Jangan hanya berdoa saja, tetapi harus tetap usaha”, itulah yang sering saya dengar, sehingga saya pun menerima saran mereka untuk pergi ke dokter dan mencoba minum herbal dll. Namun kalau memang Tuhan belum memberikannya saya harus bagaimana? Hingga memasuki dua, tiga tahun usia pernikahan kami dan belum juga ada tanda kehamilan, saya tetap memiliki iman bahwa ada waktu Tuhan yang terbaik.
Banyak masukan yang kami terima agar cepat hamil, salah satunya dengan diurut. Akhirnya saya coba dengan diurut. Namun setelah itu yang saya rasakan adalah rasa sakit setelah diurut, timbul penyesalan mengapa saya melakukan ini, sehingga saya pun tidak melanjutkannya. Masukan terus berdatangan minum obat, beli madu, tetapi karena tidak ada dorongan dari Tuhan, saya tidak mau melakukannya.
Setelah melewati semuanya, saya hanya belajar berserah kepada Tuhan, biarlah hanya kehendak Tuhan saja yang jadi. Jika memang Tuhan berkehendak maka tahun ini Tuhan akan memberikan kami seorang anak, biar belas kasihan Tuhan yang turun atas kami. Saat itu saya menangis, saya dan suami belajar untuk saling menerima, tidak saling menyalahkan dan kami berdua sepakat; biar waktu Tuhan saja yang menjawab doa dan pengharapan kami.
Sampai akhirnya kami mengalami mujizat Tuhan pada tanggal 10 September 2020. Malam itu saya membuka Facebook Pak Niko dan saya melihat ada siaran langsung Healing Worship. Saya buka dan menonton bersama suami. Kami merasakan hadirat Tuhan saat Firman Tuhan disampaikan, hingga saatnya Pak Niko berdoa dan menyuruh bagi yang mau didoakan agar mengangkat tangan.
Saya pegang tangan suami, dan sambil berpegangan tangan kamipun mengangkat tangan. Lalu Pak Niko berkata: "Tuhan Engkau melihat anak-anak-Mu yang mengangkat tangan, mereka memerlukan mujizat-Mu”. Saat Pak Niko berkata seperti itu kami merasakan seperti ada tangan yang memegang di atas kepala kami. Ada lawatan Tuhan, pengurapan Tuhan malam itu, di situ saya menangis. Walaupun acara itu hanya ditayangkan 1 jam saja namun kami sangat diberkati oleh Firman Tuhan dan juga puji-pujian yang dinaikkan.
Malam itu tanggal 10 September 2020 dan harusnya tanggal 11 September 2020 keesokan harinya adalah jadwal menstruasi saya, tetapi hari itu saya belum menstruasi juga. Saya sempat berpikir: “Oh, mungkin menstruasinya mundur sedikit”. Namun sampai lewat seminggu saya belum mestruasi juga, kali ini ada yang berbeda badan saya terasa tidak enak seperti mau pingsan.
Saya utarakan hal ini kepada suami, bukankah kemarin kita berdua mengikuti di Facebook ibadah Healing Worship bersama Pak Niko? Saat itu Tuhan melawat kita, mungkin inilah mujizat yang dinyatakan pada waktu kita berdoa tanggal 10 September 2020 kemarin. Karena tidak ada yang tidak kebetulan buat Tuhan.
Setelah selama 2 minggu, saya membeli alat tes kehamilan (tes pack), saya berdoa biar kehendak Tuhan yang jadi. Jika Tuhan mengijinkan bulan ini, tanggal ini, tahun ini memberikan dan mempercayakan kepada kami seorang anak, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.
Keesokan harinya, pagi-pagi jam 4 pagi saya sudah bangun, dan menggunakan tes packnya. Lalu saya melihat timbul garis merah pertama, kemudian disusul dengan garis merah kedua tampak jelas garisnya. Puji Tuhan! Saya bersama suami mengucap syukur, saya berdoa sambil menangis memuji Tuhan. Air mata kami tidak berhenti mengalir karena Tuhan telah menyatakan kebaikan-Nya dengan apa yang saya alami, yaitu mujizat Tuhan.
Karya dan janji-Nya sungguh sempurna bagi kami. Tuhan Yesus Kristus sungguh sangat-sangat baik, bagi anak-anak-Nya yang selalu berharap dan mengasihi Dia.
Buat kita anak-anak Tuhan tetaplah selalu pegang janji Tuhan, setia, taat dan selalu berharap kepada Tuhan. Kapanpun itu jawaban doa dan pergumulan kita, Tuhan pasti akan menjawabnya tepat pada waktunya dan waktu Tuhan itu pasti yang terbaik untuk kita semua.
Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Bagi Saudara yang rindu memberikan sebuah KESAKSIAN silahkan hubungi WA Center kami: Klik Disini
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala