Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Keluarga
“Allah menciptakan laki-laki dengan tanggung jawab istimewa untuk
melindungi dan membela anak-anak mereka.“
Kita arahkan fokus kita kepada dua panggilan unik Allah yaitu peran bapa dan peran ibu. Setiap bapa dan ibu harus mengerti panggilan Allah ini. Setiap istri harus tahu panggilan Allah bagi setiap suami sebagai seorang bapa sehingga setiap istri bisa menolong suami supaya berhasil.
SETARA DAN BERBEDA
Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kesetaraan nilai dan harkat. Dalam Kejadian 1:27,
"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."
Allah menciptakan 2 macam jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, mereka sama-sama diciptakan menurut gambar Allah dan mereka berdiri SETARA di hadapan Allah. Dalam Galatia 3:28, Paulus mengulang pernyataan bahwa laki-laki dan perempuan bernilai sama dan mereka berdiri setara di hadapan Allah.
"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."
Galatia 3:28
Alkitab selain mengajarkan laki-laki dan perempuan mempunyai nilai dan hakekat yang sama, juga mengajarkan bahwa Allah menciptakan keduanya dengan tujuan yang berbeda. Peran laki-laki dan perempuan berbeda sebagai orang tua, Allah tidak menciptakan laki-laki untuk melahirkan anak, itu adalah tugas perempuan. Allah menciptakan laki-laki dengan tanggung jawab istimewa untuk melindungi dan membela anak-anak mereka. Kita harus sadar akan nilai dan hakekat yang sama antara laki-laki dan perempuan serta peran laki-laki dan perempuan yang berbeda.
PENTINGNYA PERAN SEORANG BAPA
Pada topik pembahasan kali ini, kita akan melihat peran bapa terlebih dahulu. Peran bapa sangat penting dalam keluarga, sebagaimana seorang laki-laki berjalan dalam perannya, demikianlah juga jalan pernikahannya. Sebagaimana pernikahannya berjalan, demikianlah juga jalan keluarganya. Sebagaimana keluarga berjalan, demikianlah juga gereja berjalan. Sebagaimana gereja berjalan, demikianlah juga jalan bangsa dan Amanat Agung.
Kepercayaan suami, nilai-nilai suami, pikiran-pikiran suami, perbuatan-perbuatan suami dan kata-kata suami menentukan cara suami berhubungan dengan istri dan seluruh keluarga. Istri akan menanggapi kepemimpinan suami. Jika suami menetapkan cara yang tepat serta memimpin dengan baik maka didalam keluarga akan ada kehangatan, kasih, kesehatan, dan berkat yang mengalir dengan limpahnya kepada keluarga.
PERAN BAPA UNTUK ANAK-ANAKNYA
1. Sebagai Pemimpin Spiritual
Semua laki-laki sebagai suami dan bapa tahu bahwa mereka dipanggil Allah sebagai pemimpin spiritual, tetapi sering mereka merasa tidak mampu, inilah yang ditunggu-tunggu oleh iblis. Semua manusia sudah jatuh dalam dosa jadi tak seorangpun yang sempurna dan sanggup menjadi pemimpin rohani. Tetapi ingat Allah lah yang harus bekerja di dalam kita, memampukan kita serta merubah kita. Jika istri kita lebih beriman dari kita suami maka beranikanlah untuk berdoa kepada Tuhan supaya suami bisa memimpin keluarga dalam iman. Bertindaklah, lakukan berdoa bersama dan membaca Firman Tuhan bersama-sama walau penuh kekurangan, melangkahlah dan pasti terjadi sesuai imanmu.
2. Mengajar Anak-Anaknya
"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak- anakmu , tetapi didiklah mereka didalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Efesus 6: 4
Kata 'bangkitkan amarah' didalam bahasa asal Yunaninya berarti membangkitkan kemarahan yang dalam. Ini bukan berarti bapa tidak boleh melakukan apapun yang membuat anak-anak kita merasa kesal. Bapa boleh mendisiplinkan anak dengan baik, dan dengan tenang dan penuh kasih memberikan konsekuensi yang setimpal walaupun menimbulkan amarah pada anak- anak. Kalau kita tidak ingin memprovokasi kemarahan didalam hati anak, maka kita harus mentaati bagian keduanya:
"tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Efesus 6:4
Bila seorang bapa gagal melakukan hal ini, kemarahan dan kebencian akan segera mengikutinya. Allah membangun hati anak untuk memberi tanggapan yang baik kasih dan pimpinan seorang bapa.
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."
Ulangan 6:5-7
Tanggung jawab seorang bapa menurut Allah adalah mendidik mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Ada dua kata kunci yaitu ajaran dan nasihat. Satu bersifat aktivitas dan yang lain komunikasi. Ajaran berarti suatu pelatihan, Allah memanggil kita sebagai bapa untuk memberikan pelatihan-pelatihan spiritual kepada anak-anak .
Kita harus mempraktekkan kehidupan spiritual bersama anak-anak kita, mengajak mereka melayani sesama bersama-sama. Kalau kita melakukan aktivitas spiritual bersama anak-anak, maka kita sedang mendidik mereka didalam ajaran Tuhan. Selain memimpin dengan tindakan spiritual, kita juga harus memimpin dengan komunikasi spiritual. Didiklah berarti mendidik dengan kata-kata, koreksi dan dorongan. Seringkali bapa menggunakan pendekatan kepemimpinan melalui memberi teladan untuk berperan sebagai bapa, tetapi ternyata tidak cukup baik. Bukan berarti menjalani kehidupan dengan memberi teladan tidaklah penting. Hanya Allah memanggil seseorang menjadi bapa untuk sedapat-dapatnya hidup secara benar bersama anak-anaknya dan berbicara benar kepada anak-anak nya. Perilaku dan perkataan bapak itu penuh kuasa.
3. Kuasa Dalam Perkataan Seorang Bapa
Mari kita pertimbangkan nilai perkataan seorang bapa . Di dalam sebuah keluarga seberapa banyaknya persediaan perkataan seorang bapa; sedikit, cukup banyak atau berlimpah? Perkataan seorang bapa memberikan pemeliharaan spiritual, bimbingan dan dorongan buat istrinya dan anak- anaknya. Seberapa besar juga keinginan dan permintaan dari istri dan anak-anak akan perkataan seorang bapa? Mengapa? Karena perkataan seorang bapa dapat memberikan pemeliharaan spiritual dan pengajaran spiritual yang sangat berkuasa dan tak ternilai besarnya.
Mari kita amati; kapan terakhir kali bapa menyediakan waktu untuk anak-anaknya? Supaya jiwa mereka terpelihara dan iman mereka bertumbuh. Seharusnya panggilan Amanat Agung setiap keluarga harus dimulai dari rumah masing- masing, dimulai dari peran seorang bapa. Kita tidak bisa membayangkan jikalau kita sampai dirumah Bapa di sorga dan ternyata istri dan anak- anak tidak ada disana. (TB)
Ruang Remaja
“Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel!
Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN,
dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.”
Yesaya 41:14
Bacaan kita hari ini sungguh membuat terkesima. Pesan yang terkandung dalam istilah "cacing Yakub" dan "si ulat Israel" yang digunakan oleh Allah untuk menggambarkan umat-Nya yang terpilih sungguhlah memukau. Pertanyaan muncul, apakah maksud Allah sebenarnya? Apakah Dia sedang mencemooh umat-Nya sendiri? Tentu tidak! Allah menggunakan istilah tersebut untuk mengungkapkan kasih-Nya yang besar terhadap umat-Nya.
Cacing. Mengapa istilah yang tampak menjijikkan ini memiliki makna yang istimewa? Cacing adalah binatang yang tidak memiliki mekanisme pertahanan diri. Inilah yang membedakannya. Berbeda dengan hewan lain seperti lebah yang memiliki sengat, kalajengking yang memiliki capit, ular yang berbisa, atau landak yang dilindungi oleh duri, cacing harus mengandalkan kehendak Sang Pencipta untuk bertahan hidup, bukan kekuatan dirinya sendiri.
Allah senang memakai istilah “cacing” karena hal itu menunjukkan ketergantungan yang kuat antara umat-Nya dengan diri-Nya. Cacing memang lemah, diinjak sekali saja pasti ‘keok’, tetapi cacing melukiskan kepasrahan yang sungguh-sungguh terhadap kekuatan Tuhan. Inilah sifat yang diharapkan Allah pada kita! Sebab Allah sangat senang menjadi tempat perlindungan, apalagi tempat perlindungan bagi orang-orang yang tidak mengandalkan kekuatannya sendiri - seperti seekor cacing. (Yeremia 17:5-7)
Sobat, jika hari ini dirimu merasa lemah, tak berdaya, bahkan merasa tak memiliki ‘senjata’ untuk membela diri terhadap permasalahan hidupmu, inilah saatnya bagimu untuk datang kepada Allah, Tuhan kita! Allah menginginkan kita untuk sepenuhnya menyerahkan diri pada-Nya. Allah ingin menunjukkan kuasa-Nya, kasih-Nya, dan kekuatan-Nya yang luar biasa ketika kita mengandalkan-Nya. Ingatlah firman Tuhan yang menyatakan:
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”
2 Korintus 12:9-10
Jadi, saat kita mendekat dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, kita akan mengalami pertolongan yang tak terbatas dari Allah. Percayalah! (MA)
Ruang Kesaksian
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka,
sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;
Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
Ulangan 31:6
Perkenalkan nama saya Tara Andini, saya tinggal di Depok dan berjemaat di GBI Kamboja Depok, Rayon 9. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita dimana Tuhan membuat mujizat-Nya dalam hidup saya.
Saya lahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara, tumbuh sebagai anak yang takut akan Tuhan sejak kecil, namun ketika umur 7 tahun saya menderita kelainan tulang belakang atau Skoliosis yang mana dokter sendiri tidak dapat memberitahu penyebabnya. Dokter mengatakan bahwa itu semua sudah menjadi nasib dan takdir saya.
Singkat cerita skoliosis saya semakin parah, membuat kondisi badan saya semakin miring, dan membuat saya merasa minder karena merasa berbeda dari teman-teman seumuran saya yang lain. Saya sudah mengalami bullying secara verbal sejak di SD; bahkan saat saya duduk di kelas 3 SMP saya sering mendapat hinaan yang mengatakan bahwa saya mirip seperti unta karena kondisi tulang belakang saya yang miring. Doa-doa saya hanya berisikan kemarahan kepada Tuhan dan hidup saya semakin jauh dari Tuhan.
Waktu kelas 1 SMA saya memutuskan untuk menjalani operasi tulang belakang karena saya berpikir ingin hidup normal seperti orang lain. Untuk mendapatkan jadwal operasi harus menunggu hingga 3 tahun, namun saat saya berobat ke dokter, dokter mengatakan bahwa saya mendapat kesempatan untuk langsung melakukan tindakan operasi bulan depannya. Ketika melihat kondisi tulang belakang saya yang miring 100 derajat, dokter mengatakan ada kemungkinan operasi tersebut gagal; dan bisa berakibat saya lumpuh total atau meninggal dunia.
Saat itu entah mengapa saya yakin dan menyerahkan hidup saya kedepannya pada Tuhan. Saya berpikir apa yang terjadi biarlah terjadi. Tiba saat tindakan operasi, menurut estimasi pihak medis, operasi akan berlangsung selama kurang lebih 12 jam. Selama operasi berlangsung orang tua saya dan pengerja dari GBI Kamboja Depok terus bersatu di dalam doa tepat disamping ruangan operasi. Puji Tuhan operasi saya berlangsung selama 8 jam dan dinyatakan berhasil.
Saya dipindahkan ke ruangan PICU dan menjalani perawatan intensif. Saat dirawat saya menangis terus karena takut sendirian, namun saya melihat sebuah cahaya terang dan mendengar sebuah suara: “Jangan takut! Ada Aku disini”. Saya yakin itu adalah suara Tuhan yang selama ini selalu menolong dan ada disamping saya.
Bahkan proses pemulihan saya juga berjalan lancar tanpa merasakan sakit yang luar biasa. Hingga sekarang saya sudah bisa berjalan, berdiri dengan normal, dan melayani Tuhan bersama teman-teman saya di gereja. Proses dan mujizat yang saya alami inilah yang menjadi pengalaman terbaik saya bersama dengan Tuhan.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala