Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu
untuk menginjak ular dan kalajengking
dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu."
Lukas 10:19
Fred Smith pendiri, presiden dan CEO FedEx pernah berkata,
“Dalam perusahaan, kami memberikan kewenangan penuh kepada staf pengiriman barang kami baik di pesawat maupun truk. Apa pun yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugasnya dengan baik, entah itu menyangkut sarana atau pun prasana selalu kami perhatikan bahkan penuhi. Sebab kami perpendapat bahwa tugas manajemen teratas adalah memudahkan pekerjaan para karyawan garis depan, memberikan mereka layanan, metode terbaik atau apa pun juga yang dibutuhkan mereka untuk mempermudah pekerjaannya."
Tugas dan Fasiltas yang Seimbang
Kalau diperhatikan tidak sedikit manajer yang kurang memperlengkapi anak buahnya. Mereka meminta agar orang-orang di bawahnya bekerja dengan maksimal, tapi tidak memberi fasilitas untuk mendukung hal itu. Perusahaan semestinya memperhatikan hal ini, bahkan memenuhinya tentu saja dengan disertai aturan dan kebijakan agar fasilitas yang diberikan tidak disalahgunakan oleh karyawan tersebut untuk kepentingannya sendiri. Selain memperlengkapi dengan alat-alat dalam bentuk fisik untuk melakukan pekerjaannya, para manajer juga mesti menyediakan hal yang non fisik bagi orang-orangnya, contohnya adalah informasi.
Mentoring dengan Sepenuh hati
Menahan informasi yang harusnya diketahui; sekalipun secara tak sengaja, kadang terlihat sepele, namun efeknya sangat signifikan. Ketika orang tidak melibatkan anak buah dalam rapat penting, atau hanya menginformasikan berita yang setengah-setengah; maka begitu di lapangan, anak buah akan mengalami kebingungan.
Seorang Manajer akan memberi fasilitas kepada bawahan atau rekan kerjanya dalam bentuk briefing dan akses kepada informasi; sebanyak yang mereka perlukan, sebab itu akan menjadi perbekalan bagi pelaksanaan tugas-tugasnya.
Tidak jarang seorang manajer yang melepaskan tugas kepada bawahannya tanpa memberi fasilitas tersebut kepada bawahannya.
Ia langsung lepas tangan dengan alasan agar orang bersangkutan belajar mandiri, terdorong untuk mengeluarkan kreatifitas dan berani berinovasi. Ini baik, tapi hasilnya jarang memuaskan, apalagi bagi para pemula.
Teladan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus suatu kali berkata:
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya."
Yohanes 14:15.16
DIA tahu, bahwa perintah-perintah-Nya akan sulit bagi untuk kita lakukan, karena itu; bersamaan dengan perintah-Nya itu Dia juga membekali kita dengan "Penolong yang Lain" - yaitu Roh Kudus.
Mari kita meneladani Tuhan Yesus. Dalam mendelegasikan pekerjaan, tunjukkan kepada orang tersebut bagaimana cara melakukannya, dan punyailah hati yang rela memberi fasilitas bahkan yang diperlukan sehingga apa yang kita harapkan dari dia benar-benar tercapai. (MA)
"TUGAS + FASILITAS = HASIL TAK TERBATAS."
Ruang Kesehatan
”Maaf saya tidak bisa datang, saya sedang mengalami nyeri kepala hebat di satu sisi!” kata rekan kantor saya yang batal hadir dalam pertemuan yang sudah direncanakan dari jauh hari. Sakit kepala memang seringkali mengganggu dan selalu saja datang dadakan. Tapi kok bisa sering sekali terjadi ya? Ditambah lagi rasa sakit kepala sebelah ini bisa disebabkan oleh banyak sekali pemicu/trigger nya. Dalam kesempatan kali ini yuk kita bahas tentang migrain; apa saja yang bisa memicu migrain dan terlebih penting bagaimana mencegahnya.
MIGRAIN SI PENGGANGGU AKTIFITAS
Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Migrain dapat berlangsung singkat dan mereda sendiri, tetapi terkadang bisa juga menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Berdasarkan hasil penelitian WHO, dari jumlah penderita sakit kepala pada kelompok usia 18–65 tahun, 30 persen di antaranya adalah penderita migrain. Umumnya, gejala migrain pertama kali muncul pada masa pubertas, kemudian memburuk saat memasuki usia 35–45 tahun.
Migrain lebih banyak diderita oleh wanita, karena diduga terkait dengan perubahan hormon. Meski demikian, migrain juga dapat diderita oleh pria dan anak-anak.
PENYEBAB MIGRAIN
Hingga kini, belum ada yang tahu dengan pasti apa yang menjadi penyebab migrain.
Namun, pada banyak kondisi yang terjadi, para ahli menemukan bahwa ada penurunan kadar dari salah satu zat kimia dalam otak, yakni serotonin.
Hal ini pula yang diduga menjadi penyebab trigeminal, salah satu saraf pada otak merilis zat kimia pada meningen atau lapisan luar di otak sehingga memicu munculnya rasa nyeri.
Meski penyebabnya masih belum ada yang memastikannya, tetapi kondisi ini secara empiris bisa terjadi karena beberapa faktor berikut ini:
• Perubahan Hormon (pada wanita)
Kadar hormon yang cenderung fluktuatif pada wanita, terlebih estrogen ternyata memiliki keterkaitan erat dengan migrain. Beberapa wanita mengaku terserang migrain ketika kadar hormon estrogennya mengalami penurunan, seperti sebelum atau saat haid, hamil, atau menopause.
FAKTOR RESIKO MIGRAIN
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang migrain, yaitu:
• Riwayat keluarga yang memiliki kondisi serupa.
• Wanita
Wanita tiga kali lebih mungkin mengalami migrain daripada pria, yang ahli yakini karena peran estrogen.
• Usia
Serangan jenis sakit kepala ini bisa bermulai pada usia berapa pun, meskipun serangan awal sering terjadi pada masa remaja. Kondisi ini biasanya memuncak pada usia 30an, setelah itu serangan secara bertahap menjadi lebih ringan dan lebih jarang.
GEJALA MIGRAIN
1. Tahap Prodromal
Tahapan ini biasanya muncul satu atau dua hari sebelum serangan migrain. Gejala yang terjadi pada tahap ini berupa suasana hati yang mudah berubah, adanya keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu, leher menjadi kaku, menjadi sering menguap, mengalami sembelit, sering buang air kecil, dan merasa haus.
2. Aura
Ini biasanya terjadi sebelum atau selama serangan migrain. Gejalanya berupa gangguan penglihatan, seperti misalnya pandangan kabur. Selain itu, pengidap juga mengalami gangguan sensorik, verbal, dan motorik. Setiap gejala akan terjadi secara perlahan, dan bisa bertahan antara 20–60 menit.
3. Serangan Sakit Kepala
Tahapan ini dapat berlangsung antara 4 - 72 jam. Beberapa gejala yang muncul yaitu sakit kepala hanya pada satu sisi, kepala terasa seperti berdenyut atau kesemutan, pening, mual, muntah, dan menjadi sensitif pada suara, bau, cahaya, atau sentuhan.
4. Resolusi
Tahap terakhir ini muncul setelah migrain. Biasanya, resolusi terjadi sekitar 24 jam setelah serangan migrain. Gejala yang terjadi berupa perubahan suasana hati, kelelahan, sakit kepala ringan, kelelahan, dan hipersensitif terhadap suara maupun cahaya.
BERBAGAI JENIS MIGRAIN
Berdasarkan jenis serangannya, migrain dapat dibagi menjadi:
1. Migrain Tanpa Aura
Migrain tanpa aura merupakan jenis migrain yang paling banyak terjadi. Nyeri migrain ini muncul tiba-tiba tanpa didahului gejala apa pun. Terkadang, gejala migrain jenis ini bisa mirip dengan sinusitis.
2. Migrain Dengan Aura
Migrain dengan aura diawali dengan tanda-tanda tahapan aura sebelum sakit kepala muncul, seperti melihat kilatan cahaya. Sebanyak 15 hingga 20 persen penderita migrain mengalami fase ini.
3. Migrain Dengan Aura, Tetapi Tanpa Sakit Kepala
Kondisi yang dikenal dengan “silent migraine” ini diawali dengan semua tanda atau gejala migrain, tetapi tidak disertai sakit kepala.
4. Migrain Kronis
Migrain kronis adalah migrain yang terjadi selama setidaknya 15 hari tiap bulan, selama 3 bulan atau lebih. Gejalanya dapat berubah-ubah, begitu juga tingkat keparahan dan nyerinya. Umumnya, migrain kronis disebabkan oleh penggunaan obat yang berlebihan.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA
Tidak ada metode khusus untuk mengatasi migrain, tetapi gejala penyakit ini bisa diredakan dengan mengkombinasikan perawatan mandiri, penggunaan obat, seperti nicergoline, dan penerapan gaya hidup sehat.
Sementara pencegahan migrain dapat dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya, antara lain dengan memperbaiki kualitas tidur, berolahraga rutin, berhenti merokok, dan memeriksakan kesehatan secara berkala.
Di tengah kesakitan dan gangguan kesehatan dan di tengah kesibukan, saya teringat akan firman Tuhan dalam Mazmur yang berbunyi:
"Tetapi aku senantiasa mau berharap
dan menambah puji-pujian kepada-Mu;
mulutku akan menceritakan keadilan-Mu
dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari,
sebab aku tidak dapat menghitungnya.
Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan Allah,
hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!"
Mazmur 71:14-16
Allah kesembuhan bagiku, Tuhan penolongku yang setia, yang menolong aku pada waktu kesesakan. Mari terus menjaga kesehatan dan keintiman dalam TUHAN dalam masa-masa sulit. (HW)
Ruang Kesaksian
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Roma 8:28
Perkenalkan nama saya Sry Ulina Br Tarigan, saya anak keempat dari tujuh bersaudara, tumbuh dari keluarga yang belum mengenal Tuhan. Karena didikan keluarga yang keras membuat saya jadi anak yang paling nakal di sekolah. Ketika saya masih SD, saya harus berpindah sekolah sampai enam kali.
Saya menerima Tuhan sebagai Juru Selamat pribadi pada tahun 2017. Saat ini saya melayani sebagai pembina junior church (JC) di GBI Hotel Pelangi - Medan. Sejak kecil saya tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua dan juga kakak.
Saat itu orang tua saya lebih fokus kepada usaha dan mementingkan uang. Walaupun usaha orang tua saya itu terlihat sebagai sebuah warung kopi, tapi di dalamnya merupakan tempat perjudian yang cukup besar. Sehingga saya pun tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik.
Seringkali saya menyaksikan orang tua dan saudara saya ribut, bagi saya rumah ibaratnya seperti neraka. Pergaulan yang buruk mengakibatkan saya cenderung kecanduan akan kehidupan malam. Sudah menjadi kebiasaan setiap akhir pekan, saya habiskan di klub malam dan perjudian.
Kebiasaan merokok dan minum-minuman keras membuat saya lebih merasa diterima dan dihargai, dibandingkan berada di rumah. Bergaul dari teman-teman yang buruk dari kelas 2 SMP hingga kelas 2 SMA.
Mereka hanya melakukan kewajiban sebagai orang tua yang dapat memenuhi kebutuhan saya. Tahunya mereka bahwa saya dalam keadaan baik-baik saja, pergi ke sekolah dan melakukan aktivitas seperti anak-anak lainnya.
Hingga pada suatu hari, saya bertengkar hebat dengan kakak yang mengakibatkan saya pergi dari rumah selama 4 hari. Orang tua mencari dan menemui saya di rumah sahabat, mereka membujuk saya untuk pulang. Sambil menangis saya menumpahkan kekesalan saya dan mengatakan bahwa di rumah sudah tidak ada keharmonisan, saya sudah sangat lelah.
Atas bujukan kedua orang tua dan juga permintaan maaf dari kakak, akhirnya hati saya luluh dan mau kembali ke rumah. Namun ternyata keadaan masih tetap tidak berubah.
Menginjak bangku SMA, khusus bagi siswa yang beragama Kristen diadakan ibadah setiap hari jumat. Biasanya saya tidak pernah mengikuti ibadah tersebut, tetapi kepala sekolah dan guru agama mengancam, apabila tidak ikut ibadah maka nilai saya akan jelek dan bisa tidak naik kelas. Dengan sangat terpaksa saya mengikuti ibadah.
Pada hari itu diadakan ibadah gabungan, karena ada pembicara tamu dari GBI Hotel Pelangi di bawah naungan GBI Medan Plaza. Saya masuk dan langsung duduk di barisan belakang. Hamba Tuhan yang melihat saya menunjuk dari depan dengan mengatakan:
“Kalau kamu tidak mau menghargai Tuhan, mau menghargai siapa ?”
Saya tidak menjawab dengan wajah yang kurang senang saya katakan kepada teman-teman yang duduk di samping, “Ini orang tidak tahu siapa saya ya?” Teman-teman lalu menegur saya untuk tidak perlu melawan karena khawatir akan dikeluarkan.
Usai ibadah, hamba Tuhan mengajak para siswa yang rindu di doakan untuk maju ke depan. Teman-teman mengatakan kepada saya “kalau kamu maju ke depan dan pura-pura rebah, nanti kita kasih uang” dan traktir ke klub. Karena saat itu saya sedang butuh uang, jadi tergoda dengan tawaran itu.
Akhirnya saya maju ke depan dan bersedia untuk memenuhi tantangan tersebut. Sebenarnya saya cukup heran ketika teman-teman yang didoakan mulai berjatuhan dan menangis. Ingin rasanya saya kembali mundur, namun karena posisi saya di depan, saya tidak bisa kemana-mana.
Mengikuti instruksi dari teman-teman, sayapun pura-pura menjatuhkan diri sekalipun tidak merasakan apa-apa. Selesai ibadah sesuai dengan janji, mereka memberikan sejumlah uang. Tetapi hamba Tuhan itu melihat kejadian tersebut dan berkata, “kamu itu menjadi pergumulan doa bagi saya”. Dalam hati saya katakan, “tidak usah sok-sok dekatlah sama saya, saya tidak suka!”
Hingga pada suatu suatu hari mama jatuh sakit dan perlu di doakan. Mama dibawa ke gereja, tanpa sengaja saya bertemu lagi dengan hamba Tuhan itu. Ia mengatakan, “bukan suatu kebetulan bila kita bertemu”. Dalam pertemuan tersebut, orang tua mengatakan untuk dapat beribadah di sini saja dan saya dapat menemani nenek dan mama.
Karena tidak ingin berdebat, maka saya mengiyakan saja. Hari minggu ketika menemani orangtua ke gereja, saya mamakai kaos pantai dipadu dengan celana model robek dan sandal jepit. Sampai di gereja saya pun di tegor oleh hamba Tuhan itu: ”kalau ke gereja harus berpakaian yang sopan, kan mau ketemu sama Tuhan”. Dalam hati saya berkata, “saya tidak mau ketemu sama Tuhan, saya hanya ingin menemani mama dan nenek.”
Tahun 2017 bulan ke empat, pada ibadah pencurahan Roh Kudus dari belakang hamba Tuhan itu datang memegang bahu saya serta berkata, “saya ingin mendoakan kamu’. Padahal kita belum saling kenal dan baru dua atau tiga kali beribadah di sini.
Saat hamba Tuhan membagikan, pandangannya terus ke arah saya. Ketika altar call jemaat saling bergandengan tangan sambil memejamkan mata, dalam hadirat-Nya saya melihat ada cahaya yang terang sekali yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Hamba Tuhan datang menghampiri saya dan mengatakan,
“Tuhan itu sayang sama kamu, sekalipun kamu tidak sayang sama Tuhan, Dia Bapa yang baik dan menerimamu tanpa syarat”.
Kata-kata itu sangat menyentuh saya dan saya mulai di lawat Tuhan. Kasih Bapa mengalir ketika saya memanggil nama Yesus.
Saat itulah saya merasakan hal yang belum pernah saya rasakan selama hidup ini ada kasih Bapa yang mengalir di dalam ibadah itu. Selesainya ibadah hamba Tuhan itu berkata bahwa, “Tuhan itu sayang sama kamu, jangan kamu rusak tubuh kamu dengan sesuatu yang sementara.”
Pada malam harinya di rumah saya mempunyai kerinduan untuk berdoa kembali. Saya merindukan suasana pengalaman rohani yang baru bersama Tuhan pada pagi itu. Sekitar pukul 23.30 saya masuk ke dalam kamar, keadaan rumah sudah mulai sepi.
Saya mulai memuji dan menyembah Tuhan, entah bagaimana saya kembali dilawat Roh Kudus. Karena suasana itu, orangtua segera masuk ke dalam kamar, juga seisi rumah dan bertanya kepada saya, ada apa?. Selesai berdoa, saya memberitahu bahwa lawatan Tuhan sedang terjadi. Karena orang rumah tidak mau mengerti, maka keesokan harinya mereka dijelaskan oleh hamba Tuhan.
Sekalipun telah dijelaskan, mereka tetap hanya mau ke gereja saja tanpa harus lebih sungguh-sungguh sama Tuhan.. Sejak mengalami kasih mula-mula, membuat saya rindu dan komitmen lebih sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Sejak saat itu saya meninggalkan pergaulan yang buruk.
Puji Tuhan, di semester akhir kelas 3 SMA, saya dipercaya menjadi pembina PA. Saya terbeban agar jiwa-jiwa yang terhilang dapat di selamatkan. Kerinduan saya untuk dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi teologia (STT). Tetapi orang tua tidak setuju, mereka ingin saya melanjutkan kuliah yang lebih menjanjikan. Mereka juga tidak bisa membiayai kuliah saya, karena uang yang diperoleh tidak halal, dari perjudian.
Setelah tamat dari SMA, saya pamit dari rumah dengan alasan bekerja. Saya melanjutkan kuliah mendapat bantuan dari hamba Tuhan yang selama ini sudah mengangkat dan membimbing saya menjadi anak rohaninya. Ia juga menawari saya bekerja menjaga tokonya. Upah yang saya terima dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah.
Orang tua tidak mengetahui bahwa saya kuliah di STT. Hingga ketika masuk semester dua barulah saya memberitahu mereka. Saya katakan bahwa saya ingin menjadi hamba Tuhan (Pendeta) dan ini sudah menjadi keputusan saya, terserah papa dan mama menyetujui atau tidak. Akhirnya mereka mengalah dan mengatakan kepada saya, “mau kuliah dimana saja terserah asalkan tidak minta uang kuliah”, karena saya dianggap sudah dewasa.
Selama saya berada di rumah, saya terus berdoa dan memasang lagu-lagu rohani. Hal ini membuat orang tua dan para tetangga saya tidak suka dan merasa terganggu. Bahkan sempat terjadi keributan dengan salah satu kakak yang berprofesi sebagai bandar. Namun saya hanya dapat berseru dan menangis kepada Tuhan atas cercaan mereka. Sebagai manusia saya sempat protes kepada Tuhan, kenapa saya harus mengalami hal seperti ini?
Tetapi Tuhan itu baik, Tuhan ijinkan mama kembali jatuh sakit dan harus di operasi. Kakak mulai mencari saya agar dapat mendoakan mama. Pasca operasi mama masih terus saja menangis. Tubuhnya tidak sakit tapi ia seperti sakit.
Saya mulai mengajak keluarga untuk bersatu di dalam doa. Kami memuji dan menyembah Tuhan. Sungguh dahyat Ia mendengar seruan doa kami, mama berangsur-angsur mulai sembuh. Melihat hal itu papa akhirnya mau ke gereja.
Puji Tuhan melihat orangtua mulai rajin ke gereja saya sungguh bersyukur, namun kehidupan lama mereka masih belum berubah dan tidak ada buah pertobatan. Saya meminta kepada Tuhan, agar menutup usaha perjudian yang sudah membuat Tuhan tidak berkenan sekalipun usaha itu sudah menjadi satu-satunya mata pencaharian keluarga.
Herannya usaha papa semakin hari semakin besar bahkan ditambah lagi dengan mesin-mesin perjudian yang baru, dan bertambah banyak orang yang datang. Dalam hati, saya tidak bisa membiarkan hal ini, sebagai anak Tuhan saya harus berdampak. Saya berdoa lebih sungguh lagi kepada Tuhan dengan berdoa dan puasa .
Pada akhir tahun 2020, Tuhan menjawab dengan mendatangkan kesatuan polisi untuk menutup usaha yang sudah berjalan selama 10 tahun lebih. Seperti membalikan tangan dalam sekejab waktu usaha keluarga bangkrut. Bahkan para penguasa di tempat itu juga memerintahkan agar usaha papa saya ditutup
Saya menyaksikan mesin-mesin judi dibawa oleh tim kepolisian. Herannya dalam kondisi itu saya tidak merasakan sedih, justru merasa senang. Tidak demikian dengan orangtua saya, mereka marah tidak bisa menerima ketika mereka mengetahui bahwa selama ini sayalah yang mendoakan agar usahanya di tutup. Dengan tenang saya menyakinkan kedua orang tua, bahwa Tuhan sangat tidak berkenan dengan usaha itu. Apabila Tuhan yang menutupnya pasti Ia akan bertanggung jawab memberi usaha yang baru yang berkenan dihadapan-Nya.
Akhirnya mereka pun mau berserah kepada Tuhan. Puji Tuhan, janji Tuhan sungguh terbukti ketika ada seorang hamba Tuhan memberikan seekor hewan ternak untuk papa. Akhirnya dapat dikembang biakkan, saat ini telah menjadi puluhan ekor. Selain itu dengan berkat yang ada, kami dapat membeli sebidang tanah untuk bercocok tanam dengan menanam kelapa sawit.
Sungguh heran dan ajaib perbuatan Tuhan Yesus atas kami. Dia sanggup memelihara keluarga saya sampai hari ini tanpa kekurangan suatu apapun. Bahkan Tuhan yang selalu mencukupkan kebutuhan kami. Kini kami merasakan bahwa Tuhan menjadikan keluarga kami indah pada waktu-Nya. Orang tua lebih sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Bahkan keluarga besar yang belum mengenal Tuhan, mulai mengajak kami berkumpul untuk berdoa bersama-sama. Para tetangga yang awalnya tidak suka mendengar lagu puji-pujian, kini datang ke rumah merasa diberkati dengan pujian tersebut.
Herannya ketika saya di rumah, dan mereka belum melhat saya berdoa dan memuji Tuhan, pasti mereka bertanya-tanya. Saya percaya Tuhan telah memulihkan keluarga ini. Puji Tuhan Dia mengubahkan kami dari yang tidak ada harapan, gelap dan tidak ada masa depannya, saya sekarang menuai hasilnya. Semoga dengan kesaksian saya ini dapat menjadi berkat dan semangat bagi setiap mereka yang berbeban berat dan mengalami seperti apa yang telah kami lalui.
Sekalipun kita sedang melewati padang gurun yang penuh dengan cacian, hujatan orang-orang disekeliling kita. Percayalah bahwa doa, pujian dan puasa yang kita kerjakan semuanya tidaklah sia-sia. Pasti suatu saat nanti kita akan menuai dan mengecap manisnya buah pergumulan kita. Tetaplah setia, percaya, berharap, berserah dan jangan pernah menyerah, bangkitlah dan jadilah pemenang. Amin.
Our Journey: Preparation
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala