KEBAIKAN TUHAN NYATA DALAM PERNIKAHAN KAMI
“Jawab Yesus: ”Katamu: jika Engkau dapat?
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Markus 9:23
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan antara dua orang, pria dan wanita dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan, yang dihadiri dan disaksikan oleh kedua belah pihak keluarga. Jesslyn dan Robin merupakan dua insan yang memadu kasih dan telah lama menetap di Singapura. Mereka ingin moment indah pernikahan mereka tersebut dapat dihadiri oleh kedua orang tua yang mereka cintai.
Perkenalkan nama saya Jesslyn, saat ini saya dan suami saya Robin telah menetap di Singapura. Kami melayani dan beribadah di Bethany Church Singapore. Saya ingin menceritakan pertolongan Tuhan dalam persiapan pernikahan kami yang penuh dengan perjuangan dan ketidakpastian. Namun satu hal yang kami percaya bahwa Allah kita adalah Allah yang pasti. Pertolongan Tuhan sangat nyata dalam persiapan pernikahan kami, khususnya dalam proses kedatangan kedua orang tua kami ke Singapura.
Saat kami mendoakan tanggal pernikahan dan mengira bahwa pandemi sudah akan berakhir, namun yang terjadi adalah malahan sebaliknya. Di saat penduduk Singapura sudah mayoritas divaksin, malah kedatangan orang dari luar negeri semakin dibatasi dan dipersulit dengan sistem slot safe travel pass. Menyebabkan sangat susah didapatkan oleh orang Indonesia, karena waktu itu kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi-tingginya.
Dengan adanya varian Delta dan di pertengahan tahun 2021 diadakan kembali pembatasan sosial yang semakin ketat dalam gathering atau pembatasan perkumpulan massa. Kami terus berdoa meminta pertolongan Tuhan agar saat pernikahan kami nanti, kami boleh menyelenggarakan pernikahan dengan lancar disertai kehadiran kedua orang tua kami.
Sewaktu meeting dengan pihak wedding organizer (WO) di bulan Juli 2021, kami ditanya oleh pihak WO; Apakah kami tetap ingin melanjutkan pernikahan pada tanggal 27 November 2021; ataukah diundur kalau orang tua kami berhalangan untuk hadir pada tanggal tersebut. Setelah berunding dengan kedua pihak keluarga, kami akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan pernikahan sesuai dengan jadwal semula. Kami membawa rencana kami di dalam doa dan tetap percaya dengan iman, bila orang tua kami pasti dapat datang ke Singapura.
Yang menjadi kendala, tenyata hotel yang kami pesan telah dipakai untuk karantina pasien COVID-19 sampai dengan bulan Oktober 2021. Pihak hotel tidak dapat memberi jaminan, apakah di bulan November nantinya hotel tersebut masih akan tetap dipakai untuk karantina atau tidak, karena fasilitas karantina hotel semua di bawah kontrol pemerintah Singapura.
Waktu terus berjalan dan pernikahan kami sudah tinggal 3 bulan lagi, kami pun memutuskan untuk mencari tempat baru karena kami tidak mau menanggung resikonya. Puji Tuhan, kami mendapatkan tempat yang lebih baik dan strategis, dan dapat diisi sesuai dengan jumlah tamu undangan kami. Wedding package-nya juga jauh lebih menarik.
Memasuki bulan September 2021, kami masih belum juga mendapatkan izin masuk untuk kedua orang tua kami, walaupun segala macam cara kami lakukan agar dapat membawa orang tua kami dapat datang ke Singapura. Pada bulan Oktober 2021, saya melakukan appeal, Puji Tuhan, setelah menunggu 2 minggu akhirnya diterima. Namun untuk orang tua Robin masih belum terbuka jalan.
Tuhan menjawab doa kami, pada bulan November 2021, kasus COVID-19 sudah mulai mereda. Akhirnya di tanggal 1 November 2021, Robin apply izin masuk bagi orang tuanya dan langsung disetujui pada saat itu juga. It is really God's good timing.
Kami bersyukur kedua orang tua kami akhirnya dapat tiba di Singapura meskipun harus dikarantina. Puji Tuhan, satu hari sebelum orang tua Robin berangkat, kebijakan karantina di Singapura dipersingkat sebelumnya 10 hari menjadi 7 hari, sehingga yang tadinya slot orang tua Robin begitu singkat jaraknya antara selesainya karantina dengan hari pernikahan, kini mereka mempunyai waktu untuk dapat jalan-jalan di Singapura. Sungguh Tuhanlah yang beracara atas pernikahan kami dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.
Semakin dekat dengan tanggal pernikahan kami banyak restrictions yang mulai diangkat. Di antaranya zoning yang sebelumnya harus membagi tamu menjadi 2 zones karena satu zone hanya dibatasi 50 orang saja dan antar zone dibagi dengan divider.
Puji Tuhan sampai pada hari pernikahan kami, untuk kapasitas wedding sudah tidak perlu zoning lagi. Sehingga pengaturan tempat menjadi jauh lebih mudah. Saat papa mama datang, kami dapat makan dengan kapasitas 1 meja 5 orang, padahal sebelumnya 2 orang saja.
Pada hari pernikahan, prosesi pernikahan berjalan dengan lancar dan semuanya sehat-sehat. Saya percaya kalau semua ini adalah anugerah dari Tuhan, kami dapat melewati semua kejadian karena Tuhan memberikan kekuatan. Mungkin sekarang semuanya sudah jauh lebih mudah, tapi kalau Tuhan izinkan kami melewati ini, Tuhan punya rencana dan cara yang luar biasa untuk menyatakan kuasa-Nya. Dalam keadaan sesusah apapun, saat kita berdoa, tiada yang mustahil bagi Tuhan kita. Amin.