Kesaksian
"Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;
apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan,
dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
Yesaya 43:2
Perkenalkan nama saya Liem Sonny Santoso dan istri saya Harina. Kami mempunyai dua putra; Yosia dan Sean. Saya ingin membagikan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan yang luar bias...
"Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;
apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan,
dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
Yesaya 43:2
Perkenalkan nama saya Liem Sonny Santoso dan istri saya Harina. Kami mempunyai dua putra; Yosia dan Sean. Saya ingin membagikan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa atas kami sekeluarga, seperti nyanyian pemazmur:
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”
Mazmur 118:29
Tanggal 9 Januari 2022, setelah pulang beribadah, seperti biasanya kami pergi ke salah satu mall untuk makan siang dan refreshing keluarga. Di tengah makan siang, tiba-tiba saya bersin sebanyak 2 kali. Herannya setelah bersin badan saya terasa mengigil dan mengeluarkan banyak sekali keringat.
Seketika itu juga saya merasakan keganjilan pada bagian tubuh sebelah kiri yang mengalami lumpuh sebagian. Jujur saat itu saya begitu kaget, dan tidak dapat menyampaikan yang saya rasakan kepada istri, pikir saya mungkin ini hanya kelelahan biasa saja. Akhirnya saya pulang dengan dibopong oleh anak sulung saya.
Setibanya di rumah, saya merasa sudah tidak mampu lagi menopang tubuh saya, akhirnya saya pun terjatuh di ruang tamu, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Saya begitu mual dan tidak henti-hentinya muntah terus-menerus hingga 30 kali selama 3 hari berturut-turut. Istri saya mulai merasa panik, sebab sebelumnya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini. Tetangga kami menyarankan agar saya dibawa di rumah sakit terdekat.
Setelah menjalani scan otak, rekam jantung dan beberapa pemeriksaan medis lainnya, saya akhirnya didiagnosa mengalami stroke ringan. Mendengar hal itu, saya dan istri sangat terkejut. Secara manusia kami sedikit bingung, karena di usia saya yang masih terbilang muda; baru sekitar 45 tahun, mengapa hal itu bisa terjadi?
Dalam keadaan yang membingungkan, terdengar pujian yang dinyanyikan oleh salah satu dokter jaga di ruangan IGD tempat saya dirawat:
“Kar’na salib-Mu ku Hidup, Kar’na salib-Mu ku menang, Engkau yang berkuasa sanggup, ‘tuk melakukan mujizat-Mu.”
Saat itu timbul iman saya dan kekuatan untuk menjalani proses medis dengan tenang dan percaya serta berserah kepada Tuhan.
Setelah muntah puluhan kali dokter memutuskan agar saya diopname. Suara saya menjadi kecil dan hilang, mungkin karena pita suara saya ada luka. Saat opname, saya mengikuti acara Ps. Niko Njotorahardjo melalui online yang dibawakan oleh Ps. Welyar Kauntu. Saya digerakkan untuk menyembah Tuhan dan mengangkat kedua tangan tanda berserah diri, dalam posisi terbaring di ranjang rumah sakit. Tanpa sadar saya terus menyembah Tuhan hampir 3 jam. Saya percaya mujizat pasti ada, meskipun saat itu belum terjadi apa-apa. Dalam hati kecil saya seperti ada yang berbisik: “Kamu sudah sembuh.”
Saya tahu proses kesembuhan tidak terjadi seketika (instant). Tuhan belum selesai berperkara dalam diri saya. Saat keluar dari rumah sakit, saya masih dalam keadaan lumpuh sebagian. Wajah saya bagian sebelah kanan terasa kebas; bahkan saya tidak bisa membuka mata sebelah kanan. Untuk bangun dan berdiri pun saya masih merasa sangat mual dan pusing hinggah saya muntah lagi.
Sungguh mudah bagi kita untuk dapat mengucap syukur, bersorak dan memuji Tuhan dalam kondisi sedang baik. Namun dalam keadaan itu jujur sebagai manusia saya merasa berat. Saya hanya dapat berseru dan berdoa kepada Tuhan dalam hati:
“Tuhan, Engkau boleh ambil apa saja dalam hidupku, namun jangan ambil suara dan tangan saya untuk dapat tetap bermain gitar, sebab tanpa kedua itu, saya tidak bisa lagi memuji Engkau.”
Tuhan menjawab doa saya sehingga saya masih dapat bermain gitar dan memuji Tuhan, sekalipun suara saya terdengar sangat kecil. Istri saya ikut membantu dalam memuji Tuhan. Sungguh:
“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan.”
Filipi 4:13
Bersamaan dengan itu, kami mengalami berkat kemurahan dan pemeliharaan Tuhan. Istri saya mendapat kesempatan untuk berdagang dan membuat kue lapis secara online. Waktu itu ada orderan, awalnya istri saya tidak tahu dari mana asalnya orderan itu, belakangan kami baru mengetahui bahwa orderan itu datang dari Amsterdam (Belanda).
Karena kue lapis yang dibuat oleh istri saya masih dengan cara tradisional tanpa bahan pengawet, perkiraan kami kue tersebut hanya dapat bertahan paling lama sekitar 2-3 minggu saja, itu pun bila dengan suhu kulkas. Ternyata setelah dikirim kue lapis itu sempat tertahan di Cikarang selama hampir 14 hari baru kemudian diterbangkan ke Belanda.
Jujur kami merasa cemas, pasti kue tersebut sudah menjadi rusak. Benar saja pada minggu ke-6, istri saya mendapat sebuah pesan dan rekaman video yang sungguh di luar logika kami sebelumnya. Kami berpikir kue tersebut akan dikomplain namun mereka justru mengatakan bahwa kuenya baru tiba dan setelah dipanaskan di microwave, rasanya masih sangat enak.
Mendengar hal tersebut kami begitu heran dan terharu. Tuhan Yesus dahsyat, Dia sungguh memperhatikan perkara sekecil apapun, Tuhan jaga dan bela.
"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Yang menaruh harapannya pada Tuhan”
Yeremia 17:7
Kalau Tuhan sanggup memperhatikan suatu perkara yang kecil, Tuhan juga pasti sanggup melakukan mujizat untuk kesembuhan saya. Iman saya dibangkitkan, tepat pada 91 hari sejak tanggal 9 Januari 2022 sampai 11 April 2022 saya sembuh dengan sempurna. Saya kembali melakukan aktifitas dengan normal, sudah dapat berjalan normal, mata kanan dapat terbuka dan dapat melihat bahkan sudah bisa memuji Tuhan dengan suara lantang. Tuhan Yesus baik, Dia Ajaib, Haleluya.
Sungguh Mazmur 91 tergenapi di dalam kehidupan saya dan keluarga. Luar biasanya lagi, setelah melakukan pemeriksaan, ketiga dokter spesialis yang menangani saya sudah tidak menemukan sakit apapun juga dan mereka menyatakan bahwasanya saya sehat. Saya belajar bahwa apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, itu semua atas seijin Tuhan, supaya kita dapat mengerti dan belajar tentang sesuatu yang baik bagi kita.
Saya belajar untuk lebih intim mengenal Tuhan, berserah, sabar dan bertekun dalam pengharapan. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, Tuhan tetap memegang kendali atas kehidupan kita. Ketika kita mengangkat tangan tanda berserah, Tuhan sendiri yang akan mengulurkan tangan-Nya mengatasi semua masalah kita. Tidak ada yang terlalu sulit dan rumit bagi Tuhan, tetaplah percaya bahwa penyertaan dan perkenanan Tuhan bagi kehidupan kita, Amin.
Apakah Kebangkitatn Yesus Hoax
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
YesusTeladanIntegritasdalamPerbuatan.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala