Kesaksian
“Roh, yang memberi hidup
telah memerdekakan kamu dalam Kristus
dari hukum dosa dan hukum maut.”
Roma 8:2
Nama saya Erick, saya tinggal di Philadelphia Amerika Serikat. Beberapa tahun yang lalu, Tuhan ijinkan saya pindah dari Indonesia ke Amerika bersama keluarga dan memulai pekerjaan serta pelayanan saya yang baru.
Saya ingin menyaksikan pertolongan dan penyertaan Tuhan atas hidup saya yang tidak pernah berubah; bahkan kasih...
“Roh, yang memberi hidup
telah memerdekakan kamu dalam Kristus
dari hukum dosa dan hukum maut.”
Roma 8:2
Nama saya Erick, saya tinggal di Philadelphia Amerika Serikat. Beberapa tahun yang lalu, Tuhan ijinkan saya pindah dari Indonesia ke Amerika bersama keluarga dan memulai pekerjaan serta pelayanan saya yang baru.
Saya ingin menyaksikan pertolongan dan penyertaan Tuhan atas hidup saya yang tidak pernah berubah; bahkan kasih-Nya selalu baru setiap hari. Saya hendak menyaksikan betapa Tuhan menjaga saya dan memberikan saya kesempatan untuk hidup dan berkarya bagi-Nya.
Berawal dari kejadian beberapa tahun yang lalu di Oklahoma USA. Saat itu tahun 2011, saya masih bekerja pada sebuah perusahaan transportasi, dan sedang bertugas untuk menyetir. Malam itu cuaca sedang turun salju, sekitar jam 11 malam, saya sedang melintas di jalan raya I - 40 East, tiba-tiba di depan saya ada sebuah lubang di jalan. Saat itu saya segera menghindar. Namun karena jalanan licin, truk yang saya kendarai keluar jalur sehingga posisi truk saya berada di jalur yang berlawanan arah dengan kecepatan 45 km per jam. Situasi itu sangat berbahaya dan fatal, karena dapat menabrak kendaraan lain. Namun Tuhan sungguh ajaib, Dia memberhentikan truk yang saya kemudikan tepat di tengah jalan, dan tidak ada benturan dengan kendaraan lain. Walau keadaan truk rusak parah, namun saya selamat. Puji Tuhan di kala itu saya masih bisa hidup dan saya bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya terhindar dari roh maut yang akan merenggut nyawa saya. Sejak peristiwa itu, saya selalu mengucap syukur pada Tuhan. Saya dengan keluarga melayani bersama dalam penggembalaan Pastor Niko di Amerika.
Penyertaan Tuhan yang sempurna dalam hidup saya membuat saya kemudian dapat merintis sebuah usaha transportasi di mana saya sebagai pemiliknya. Saya juga menyetir di saat yang diperlukan. Dan saya juga memiliki beberapa karyawan yang Tuhan percayakan kepada saya.
Semula usaha saya berjalan dengan baik, hingga saya mengalami kejadian yang sangat mengerikan pada bulan Februari 2021. Saat itu saya sedang menyetir truk besar di daerah Lousiana. Saya sedang mengirim dan mengambil barang. Dalam perjalanan saya melewati daerah yang sedang dilanda badai angin dan hujan. Keadaan sangat gelap saat itu dan tidak bisa melihat apa-apa. Kecepatan angin saat itu sekitar 105 kilometer per-jam. Jadi laju angin menerpa sangat kencang. Truk yang saya kendarai di bagian belakangnya seperti kontainer besar untuk menyimpan barang dan cukup berat. Namun saat itu saya sangat terkejut ketika melihat dari kaca spion, bagian belakang dari kontainer tersebut beserta bannya sudah melayang di udara. Saya sudah tidak dapat berpikir apa-apa lagi, hanya berdoa memohon kuasa Tuhan turut bekerja dan saya tetap konsentrasi menyetir. Dalam waktu yang begitu cepat, kepala truk (traktor) menjadi menyatu dengan kontainer karena bantingan yang keras sehingga menjepit saya di bagian bangku dengan setir yang sedang saya kemudikan. Hal itu mengakibatkan dada dan pinggang saya terhantam keras.
Puji Tuhan seketika itu datang bantuan medis dan tim kepolisian setempat yang menangani. Saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan Yesus, tidak ada cedera fisik yang saya alami. Tubuh saya terlindungi dengan sempurna dan hanya ada memar di dada dan bagian pinggang. Terlebih dari itu, petugas 911 yang membantu proses evakuasi saya berkata: “Sungguh suatu mujizat, karena biasanya dalam keadaan badai seperti ini, bagian container dan kepala truk akan terguling dan rusak berat.” Bila hal ini terjadi pasti saya sudah tidak ada di dunia ini. Ini menjadi kali yang kedua Tuhan menyelamatkan saya dari roh maut.
Berselang beberapa bulan dari kejadian tersebut, iman saya kembali diuji. Pada bulan April 2021 angka infeksi COVID-19 di daerah kami cukup besar. Orang tua, isteri dan anak-anak saya terkena COVID-19 pada saat saya sedang bekerja di luar kota. Puji Tuhan; Dia yang memegang kendali atas umat-Nya. Pada masa itu keluarga kami hanya bergejala ringan, ada batuk dan masih dapat beraktifitas normal di rumah. Beberapa minggu setelah itu saya kembali ke rumah.
Saat itu keadaan saya sehat dan tidak merasakan sindrom apapun, sehingga saya tidak memeriksakan diri ke dokter. Dan dilain pihak saya menyetujui sebuah kontrak pengiriman barang ke Missisippi. Di tengah perjalanan, saya merasa kaki saya lemas sekali, saya tidak dapat menginjak gas dan rem. Saya berdoa pada Tuhan dan beristirahat sejenak. Akhirnya saya dapat memaksakan diri mengantar barang tersebut ke Missisippi. Ketika dalam perjalanan pulang ke Philadelphia, keadaan saya makin memburuk, bahkan saya sempat beberapa kali muntah darah. Perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh dalam satu hari menjadi tiga hari. Isteri saya meminta saya untuk beristirahat dulu di jalan dan meminum obat. Namun pinggang saya sakit sekali dan darah yang keluar dari mulut saya dalam bentuk bulir–bulir kental.
Puji Tuhan; sepertinya malaikat Tuhan yang menggantikan saya menyetir sehingga saya dapat kembali di Philadelphia dengan selamat. Saya beristirahat di rumah beberapa hari, namun saya tidak patah semangat untuk mencari order bagi para karyawan saya, agar mereka tetap dapat beroperasi mengantarkan barang. Lima hari berlalu keadaan saya semakin memburuk. Pinggang saya terasa nyeri sekali dan puncaknya pada 24 April 2021. Saya minta tolong isteri saya untuk membawa saya masuk rumah sakit di Philadelphia. Segera mereka menangani saya dengan sangat sigap. Tak berselang waktu lamanya saya di tes dan dimasukkan dalam MRI untuk scan seluruh tubuh saya, sebagai tindak lanjut keluhan dan muntah darah yang saya alami sebelumnya. Hasilnya sungguh mengejutkan. Dokter mengatakan saya terkena 2 hal yang amat berbahaya. Bila lewat satu jam lebih lama kemungkinan saya sudah tidak tertolong lagi.
Yang pertama saya terinfeksi COVID-19. Yang kedua saya terkena penyakit penggumpalan darah, di mana hasil scan menunjukkan bahwa dada, jantung, serta pinggang sudah memerah, yang artinya terjadi pengumpalan darah di sana. Sore itu saya berdoa pada Tuhan. Umumnya orang berdoa dalam kondisi sakit adalah meminta kesembuhan, namun justru saat itu saya kembali bersyukur pada Tuhan seperti waktu nyawa saya hampir melayang di Yokohama Jepang. Saya terus mengucap syukur dan memuji Tuhan, saya merasakan hadirat-Nya memenuhi kamar saya, Puji Tuhan saya mendapat kamar spesial untuk satu orang, sehingga dengan tenang saya dapat berdoa dan memuji Tuhan.
Malam hari dokter yang bertugas menjelaskan bahwa keadaan saya amat berbahaya dan meminta agar saya atau pihak rumah sakit memberitahu isteri saya. Saya memilih saya yang akan menjelaskan pada keluarga saya. Malam itu dokter juga berpesan bahwa: “Semoga kita masih bisa bertemu kembali besok pagi.” Artinya saya menangkap 2 hal. Dokter akan pergi liburan atau saya yang akan meninggalkan dunia ini. Saya menjawab: “Saya akan tetap di sini dan bertemu dokter besok pagi.” Dia juga berpesan bila besok kondisinya masih sama, maka saya akan menjalani operasi. Malam itu saya menghubungi isteri saya untuk berpamitan, karena melihat keadaan tubuh saya, di mana selang infus dan alat-alat kedokteran menempel di sekujur badan saya. Namun ketika isteri saya angkat telpon, yang keluar dari mulut saya hanya minta tolong ambilkan Ipad saya besok, agar saya dapat bekerja dan beribadah memuji dan menyembah Tuhan melalui Ipad saya.
Malam itu saya tidur dalam damai Tuhan, saya mendengar tiap 1 jam suster memasuki kamar saya dan melihat keadaan saya. Mereka bertanya: “Apakah kamu baik-baik saja?” Saya jawab: “Ya saya baik-baik saja. Rupanya suster tersebut melihat alat deteksi jantung saya terkadang berhenti dan tiba-tiba muncul lagi. Hal ini membuat mereka kuatir dan terus menerus melihat keadaan saya.
Saya bersyukur pada Tuhan, kasih dan damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan sungguh luar biasa. Saya hanya bisa mengucap syukur dan berkata bahwa Tuhan itu baik, walau keadaan saya seperti ini dan tidak ada harapan akan hari esok.
Kemudian mujizat demi mujizat pun terjadi. Keesokan harinya hari minggu 25 April 2021, suster datang untuk mengecek kondisi saya. Kemudian saya dibawa keluar kamar untuk serangkaian tes, dimasukkan kembali ke alat MRI untuk di scan. Selang beberapa jam, tim dokter serta dokter yang menangani saya masuk ke dalam kamar saya dan berkata, “Kamu mendapat mujizat, semuanya sudah hilang, keadaan berbeda 180 derajat dari waktu kamu masuk rumah sakit.” Haleluya…! Tuhan Yesus dahsyat! Saya berkata ke dokter tersebut, bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan saya. Dan mereka percaya juga dengan berkata: “Amin-amin.”
Hati saya melonjak dan terus bersyukur. Sungguh Tuhan telah melawat saya. Menyembuhkan dan menghilangkan semua pembekuan darah yang ada pada organ tubuh saya secara instan dalam satu hari.
Dokter tersebut menceritakan bahwa tingkat pembekuan darah yang saya alami ini 7 berbanding 4, yang artinya ketika dari setiap 7 orang yang menderita penyakit ini, 4 diantaranya pasti meninggal. Lalu saya teringat bagaimana Tuhan meluputkan saya dalam dua kejadian. Kali ini Tuhan juga yang berperang dan menyembuhkan saya dengan sempurna. Hari ketiga dan keempat saya lewati dengan serangkaian fisioterapi, dan puji Tuhan pada tanggal 27 April 2021 saya diijinkan keluar rumah sakit. Selanjutnya saya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Haleluya… suatu karya nyata yang sempurna dari Sang Pencipta atas seorang manusia yang berdosa. Mujizat terjadi saat ada ucapan syukur keluar dari mulut kita. Roh Allah yang hidup, penuh kuasa, menyembuhkan saya, memerdekakan saya dari belenggu dosa dan membebaskan saya dari maut. Amin.
Dari Timur ke Barat
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
DariTimurkeBarat.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala