PUJIAN PENYEMBAHAN MELUPUTKAN SAYA DARI COVID-19
“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya”
Mazmur 91:14-15
Perkenalkan nama saya Albert Husaini, saya telah menikah dan kami tinggal bersama anak angkat, menantu serta 3 orang cucu. Saat ini saya melayani sebagai gembala COOL di daerah BSD Tangerang Selatan dibawah GBI Jemaat Induk Senayan (JIS) Jakarta.
Pada kesempatan ini ijinkan saya untuk menyaksikan kebaikan Tuhan yang saya alami di bulan September 2022 ketika anak angkat, menantu dan ketiga orang cucu saya terpapar COVID-19 sehingga perlu perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Pada Sabtu malam bulan September 2022, saya mendapati cucu saya yang nomor dua mengalami panas tubuh antara 38–39 derajat. Ketika itu secara spontan saya langsung mendekapnya dan berdoa dengan menumpangkan tangan saya di atas kepalanya.
Selesai berdoa saya mendapat kabar bahwa seorang teman sekolahnya ternyata mengalami hal yang sama dan sudah dinyatakan terpapar COVID-19. Hal itu mendorong kami sekeluarga untuk melakukan tes antigen di rumah saat itu juga dan hasilnya cucu saya yang nomor dua tersebut benar positif COVID-19.
Keesokan harinya anak perempuan saya mendatangi rumah sakit untuk pemeriksaan ulang PCR bersama-sama dengan anaknya yang pertama dan kedua, hasilnya mereka bertiga positif dan langsung masuk perawatan di rumah sakit di daerah Gading Serpong.
Pada hari berikutnya menantu saya dan anaknya yang ketiga juga mengalami gejala yang sama seperti yang dirasakan anak dan istrinya, yaitu sakit tenggorokan, batuk-batuk dan panas. Setelah PCR hasilnya positif COVID-19. Akhirnya mereka berlima masuk dalam perawatan yang sama dalam rumah sakit tersebut sampai 10 hari.
Saya sendiri sebenarnya sudah menunjukan gejala yang sama; bahkan batuknya lebih parah daripada anak menantu dan cucu saya, sehingga saya berniat melakukan isoman dirumah saja dan sudah menjaga jarak dengan istri saya yang saat itu dalam kondisi sehat.
Dalam kondisi seperti ini saya teringat akan Firman Tuhan:
“sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.”
Mazmur 91:14-15
Saya percaya bahwa saya masih punya pengharapan didalam Tuhan. Untuk lebih lagi melekatkan diri kepada Tuhan, saya mengambil gitar dan menaikkan doa, pujian dan penyembahan, dan terus saya lakukan selama 4 jam tanpa henti sampai merasakan hadirat-Nya yang luar biasa, padahal saya sendiri belum mahir bermain gitar karena baru tahap belajar yang di adakan oleh COOL JIS, tetapi kuasa Tuhan tetap dinyatakan meskipun dalam keterbatasan.
Hari Rabu kembali saya tes PCR dan hasilnya diluar dugaan, saya dinyatakan negatif. Luar biasa, Tuhan Yesus dahsyat, sungguh ada kuasa di dalam doa, pujian dan penyembahan. Sungguh saya mengalaminya sehingga saya terbebas dari penularan COVID-19. Ajaibnya lagi setelah mengetahui hasil yang negatif, sakit batuk, tenggorokkan dan lainnya sembuh dengan seketika.
Tubuh kita adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada masing-masing kita. Setelah menjadi anak Tuhan kita dipanggil untuk bertanggung jawab atas pemeliharaan tubuh kita yang adalah bait Roh Kudus. Kita percaya mujizat kesembuhan, Tuhan memelihara umat-Nya sempurna.
Kita bertanggung jawab atas kesehatan tubuh kita. Tuhan berperan, tetapi Tuhan tidak mengabaikan tanggung jawab kita. Di atas semuanya kita harus meninggikan Tuhan dan hidup untuk kemuliaan nama-Nya, amin.