Kesaksian
"Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan menimpamu.
Seribu orang akan rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di kananmu,
tetapi itu takkan mendekatimu."
Mazmur 91:7
Wabah COVID-19 yang tak kunjung membaik membuat beberapa sektor industri terpaksa merumahkan karyawannya. Tak terkecuali industri furnitur. Di antaranya, penundaan kontrak dan pembatalan pesanan, penurunan produksi dan penjualan, penyusutan perm...
"Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan menimpamu.
Seribu orang akan rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di kananmu,
tetapi itu takkan mendekatimu."
Mazmur 91:7
Wabah COVID-19 yang tak kunjung membaik membuat beberapa sektor industri terpaksa merumahkan karyawannya. Tak terkecuali industri furnitur. Di antaranya, penundaan kontrak dan pembatalan pesanan, penurunan produksi dan penjualan, penyusutan permintaan, serta pengurangan tenaga kerja akibat penurunan kapasitas produksi.
Hal serupa yang telah dialami oleh gadis yang bernama Eunike, anak kedua yang lahir dari keluarga Kristen dengan orang tua yang taat dan selalu mengajarkan tentang Firman dan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
Pada usia sekitar 17 tahun, Eunike mengenal Kristus secara pribadi; menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis selam. Ia pun terus bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan dan sesuai dengan talenta yang diberikan Tuhan, ia kini aktif melayani di Departemen Prophetic Art Ministry Rayon 3 di bawah pembinaan Gembala Sidang Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, sejak tahun 2011 sebagai penari, dan tahun 2020 dipercaya sebagai kepala tutor penari.
Kisah ini berawal pada bulan April tahun 2020. Saat itu perusahaan tempatnya bekerja mengalami kekosongan order karena pandemi virus Corona sedang marak-maraknya terjadi di seluruh dunia. Sehingga sempat ada prediksi, jika terus mengalami kekosongan order maka bulan depannya pabrik tempatnya bekerja harus ditutup.
Dalam keadaan seperti itu karena ia ada di bagian ekspor, dan telah diberikan tanggung jawab atas customer di region USA & Canada, ia merasa terintimidasi. Pasalnya karena salah satu keluarga customernya sempat sakit dan pada saat itu USA memang menjadi peringkat no. 1 dalam hal banyaknya jumlah kasus positif COVID-19 di antara negara lain. Yang artinya mereka tidak akan aktif bekerja dan akan semakin kecil kemungkinan untuk mereka memberikan pesanan dalam waktu dekat.
Selain itu saingan perusahaannya di lingkungan tempatnya bekerja banyak yang tutup karena memang terkena dampak dari pandemi ini. Jadi pada saat itu banyak faktor yang membuatnya semakin pesimis dan kehilangan harapan. Sebagai manusia, ia merasa sedih dan bingung, apalagi mulai timbul pikiran-pikiran negatif seperti takut akan dipecat atau gaji yang dipotong seperti yang sudah terjadi di perusahaan-perusahaan lainnya.
Dalam keadaan tekanan seperti itu, ia mulai datang pada Tuhan dan teringat dengan apa yang selalu diajarkan oleh Gembala Sidang Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, serta yang telah diajarkan oleh Gembala GBI Modernland, tempatnya ia melayani, Ps. Pieter Faraknimella dan Ps. Kristina Faraknimella, untuk terus memperkatakan Mazmur 91 setiap hari.
Dengan iman ia memperkatakan lebih lagi dan percaya, sehingga ada ayat yang merema di dalam hatinya yaitu “Walau seribu orang rebah di sisimu dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.” Dan ia pun mulai bangkit dan terus mengaminkan hal itu akan terjadi khususnya dalam pekerjaannya.
Seperti biasa setiap pagi, tepatnya pada tanggal 17 April 2020 di tengah pekerjaannya, ia membuka email dan terlihat ada beberapa email yang masuk salah satunya terdapat juga email dari salah satu customer. Isi email tersebut membuatnya sangat bersyukur dan bersuka-cita kepada Tuhan karena customer itu akan memberikan order pada perusahaannya. Dan dahsyatnya order yang di berikan bukan hanya satu atau dua saja melainkan lima kontainer sekaligus. Sungguh Tuhan Yesus baik, jika Ia sudah memberkati tidak pernah setengah-setengah. Berkat order tersebut pihak pengelola akhirnya memutuskan untuk sementara tidak jadi menutup pabrik tempatnya bekerja, puji Tuhan. Bahkan di bulan-bulan berikutnya Tuhan terus memelihara dan mencurahkan berkat-Nya sampai berlipat kali ganda dari 10 bahkan hingga mencapai 30 kontainer sekaligus dalam satu bulannya.
Hingga saat ini pabrik tempatnya bekerja, terus mengalami kenaikan dan tidak pernah tutup. Eunike percaya berkat yang terjadi karena ia memegang teguh kebenaran Firman Tuhan. Ia selalu memegang janji Tuhan, dan percaya sepenuhnya kepada-Nya.
Ia menuturkan bahwa dalam era pandemi seperti ini tentu ada mujizat yang tidak lazim. Dan Tuhan sediakan dan berikan berkat itu pada waktu yang pas dan bukan hanya berkat yang tidak hanya cukup, tapi juga berlimpah-limpah. Ia bekata, “Jadi saya percaya pasti tidak hanya saya, tapi juga banyak jiwa-jiwa yang akan mendapat kekuatan baru dan melihat perkenanan Tuhan yang dahsyat dalam hidup kita; semua akan baik dalam keadaan sesulit apa pun.” Seperti yang dikutip dalam ayat Yesaya 40:3.
Katanya lagi: dalam keadaan sesulit apapun saya tetap setia mengembalikan persembahan sulung dan perpuluhan, karena saya tidak menjadikan ini sebagai suatu beban, melainkan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan. Dalam kesibukannya ia pun tetap setia naik ke menara doa, doa keliling, hadir pada ibadah online maupun offline, karena ia percaya bahwa cepat atau lambat pasti akan menuai buahnya nanti.
Eunike menuturkan, bahwa Tuhan bisa pakai siapa saja untuk jadi berkat di manapun kita di tempatkan. Mungkin Tuhan mengijinkan proses itu terjadi dalam hidup kita namun biarlah kita makin mengandalkan Tuhan lebih lagi daripada sebelumnya. Pengalaman berjalan bersama Tuhan itu membentuk kita untuk mempunyai iman seperti baja. Terus taat dan dengar-dengaran kepada apa yang Tuhan mau, bukan apa yang kita mau. Yang terutama untuk kita adalah kejar Tuhan Yesus-nya bukan berkat-Nya. Karena tanpa lewat Tuhan Yesus kita tidak bisa dipakai Tuhan secara dahsyat untuk jadi berkat. Tapi setelah diberkati, kita pun tidak boleh lupa bahwa semuanya itu adalah dari Tuhan, Jadi kita juga harus mengembalikannya kepada Tuhan lewat persembahan yang ada.
Tuhan Yesus, terima kasih buat semua proses maupun berkat dalam hidupku. Engkau dahsyat Tuhan. Semua bukan karena kuat gagahku, namun hanya karena perkenanan Tuhan saja, aku sampai saat ini masih bekerja, tidak berkekurangan; bahkan masih bisa memberi untuk memberkati orang lain. Terima kasih Tuhan Yesus buat pemeliharaan-Mu. Pakai aku Tuhan sebagai generasi Yeremia untuk jadi Messenger of the Third Pantecost sampai bumi penuh kemuliaan-Mu. Amin.
LIMA PILAR TEOLOGI PENTAKOSTA
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
LimaPilarTeologiPentakosta.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala