Kesaksian
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”
Amsal 10:22
Wabah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, membawa dampak besar bagi dunia usaha di negeri ini. Ketentuan pemerintah untuk menutup sejumlah mall, toko dan restauran membuat banyak pedagang gulung tikar.
Hal ini berimbas pada usaha kecil yang dimiliki oleh Ibu Lanny, seorang wanita paruh baya berusia 60 tahun. Dagangan mpek-mpeknya sepi...
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”
Amsal 10:22
Wabah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, membawa dampak besar bagi dunia usaha di negeri ini. Ketentuan pemerintah untuk menutup sejumlah mall, toko dan restauran membuat banyak pedagang gulung tikar.
Hal ini berimbas pada usaha kecil yang dimiliki oleh Ibu Lanny, seorang wanita paruh baya berusia 60 tahun. Dagangan mpek-mpeknya sepi pembeli, padahal usaha inilah yang menjadi satu-satunya mata pencaharian untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Situasi menjadi semakin sulit tatkala semua pertokoan, mall bahkan gedung perkantoran dan sekolah ditutup. Kegiatan belajar dan bekerja diberlakukan dari rumah. Melihat situasi seperti ini, sebagai pendoa di GBI Mangga Besar, Rayon 1C Ibu Lanny hanya bisa berdoa dan berserah kepada Tuhan, apa yang harus dilakukannya dengan situasi sulit seperti ini?
Sebelum pandemi ia menjajakan dagangannya dengan berkeliling dan mangkal di daerah Pasar Baru, kemudian semuanya toko tutup. Ibadah gereja pun dilakukan secara online. Biasanya di hari Minggu ia diberi ruang untuk berjualan di area gereja. Jika semuanya tutup, di mana ia harus mencari nafkah? Sedangkan dapur harus tetap berasap.
Pandemi ini membuatnya tidak bisa pergi kemana-mana, harus tinggal di rumah, dan itu membuatnya stress. Apalagi Mega, anak semata wayangnya sudah mengingatkan jangan tiap hari keluar, karena keadaan sedang tidak baik. Sejak suaminya meninggal dan anak satu-satunya menikah, Ibu Lanny tinggal seorang diri dan waktu yang ada dipergunakan untuk mendengarkan khotbah-khotbah dari Youtube. Meskipun diam di rumah, Ibu Lanny tetap berusaha mencari orderan dengan bertanya: “Siapa yang mau membeli mpek-mpek buatan saya?”
Tuhan seperti membukakan jalan, saat dimana-mana restoran ditutup, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghubunginya. Di sini ia melihat betapa mudahnya Tuhan mengirimkan seseorang. Pesanannya tidak sulit, ada beberapa macam, tidak perlu direbus atau pun digoreng namun dalam bentuk beku/frozen untuk dijual lagi. Semuanya dikerjakan sendiri, dari mulai beli ikan di pasar, membersihkan ikan, sampai dengan mengolahnya. Hasil yang diperolehnya pun cukup besar, bisa 3, 4 sampai 5 juta.
Pesanan terus berlanjut, suatu hari masuk pesanan dari salah seorang teman anaknya yang akan berulang tahun, pesanan/mpek-mpek isi telur ayam besar utuh, kalau isi telur ayam kecil memang mudah tetapi kalau besar… dulu pernah mencoba bikin, namun beberapa kali gagal. Pesanan sudah diterima, sehingga tidak mungkin dibatalkan.
Setiap kali bikin mpek-mpek ia selalu berdoa, berkata kepada Tuhan: “Tuhan 40 biji loh, bukan 5”. Tapi Tuhan jawab: “Kamu bisa.” Produksi pertama hasilnya bagus, selesai 5 buah. Saya sudah jingkrak-jingkrak di dapur kegirangan. Puji Tuhan akhirnya selesai 40 biji. Di situ saya sudah mau menangis karena tidak ada satupun yang gagal. Kelihatannya sepele; cuma bikin mpek-mpek, namun buat dia, Tuhan benar-benar menolong dari hal-hal yang kelihatannya kecil. Kalau bukan Tuhan ia tidak bisa apa-apa.
Begitu baiknya Tuhan, pertengahan tahun 2021 pesanan mpek-mpek terus meningkat, mulai dari 150, 500 sampai 1000 mpek-mpek. Dalam waktu 2 hari ia dapat menyelesaikan semuanya dan orderan terus masuk sampai beberapa bulan ke depan. Benar-benar Tuhan pelihara, Tuhan yang mencukupkan di masa-masa sulit. Anaknya sempat marah, karena kuatir mamanya kelelahan dan mengusulkan agar segera mencari orang untuk bantu, tetapi ia tidak mau. Repot harus ngajarin dan belum tentu cocok.
Hingga suatu hari, saat sedang bikin mpek-mpek sambil memuji Tuhan di dapur, tiba-tiba Tuhan menegur dia, karena semenjak pandemi cukup lama tidak membayar perpuluhan. “Manusia tidak kamu abaikan, tetapi mengapa kamu abaikan perpuluhan?” Ia terkejut dan langsung minta ampun sama Tuhan karena tidak mensyukuri apa yang Tuhan sudah berikan. Minta ampun dan berjanji mengembalikan 10% apa yang menjadi bagiannya Tuhan.
Tuhan Yesus sungguh mengasihi saya, dengan membayar perpuluhan, belalang pelahap tidak akan memakan habis hasil jerih payah kita. Dengan membayar perpuluhan berkat Tuhan tidak henti-hentinya mengalir. Orderan terus ada, dan saya mendapat orderan besar selama berbulan-bulan dengan omset yang cukup besar. Bahkan ada yang sampai terpaksa ditolak, dan berbagi rejeki dengan pengusaha yang lain.
Membuat mpek-mpek itu tidak mudah, prosesnya bisa 10 jam berdiri, duduk dan sebaliknya. Sebenarnya ia tidak kuat mengerjakan seorang diri, mengingat ia mempunyai riwayat syaraf terjepit. Namun jika ia dapat menyelesaikan setiap pesanan, itu karena Tuhan Yesus yang memampukan dan memberikan kekuatan.
Jika merenungkan kebaikan Tuhan ia hanya bisa bersyukur. Cari Tuhan, carilah Tuhan. Tidak ada yang dapat kita andalkan hari-hari ini selain Tuhan. Tidak ada satu pun yang dapat memegang segala sesuatu dalam hidup kita.selain Tuhan. Tuhan tidak pernah minta atau menuntut banyak dari kita. Tuhan hanya ingin kita memuji dan menyembah Dia.
Dari kesaksian di atas kita belajar bahwa dari kehidupan seorang ibu yang sederhana yang hidupnya melekat kepada Tuhan. Tuhan menunjukkan kasih-Nya. Tuhan sanggup memelihara, menuntun hidupnya dengan cara yang ajaib. Musim boleh berubah, namun kasih setia dan pemeliharaan Tuhan tidak akan pernah berubah, bagi setiap orang yang hidupnya berharap penuh pada Tuhan.
Proses Menjadi Murid
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
ProsesSeorangMurid.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala