Renungan Khusus
“Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”
Matius 7:20
Melayani Tuhan dan umat-Nya adalah sebuah kehormatan yang Tuhan berikan kepada kita. Pelayanan adalah bentuk kasih kepada Tuhan dan ucapan syukur akan apa yang Tuhan telah kerjakan, yaitu anugerah keselamatan yang kekal. Pelayanan adalah memberikan hidup bagi Tuhan dan sesama. Pelayan...
“Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”
Matius 7:20
Melayani Tuhan dan umat-Nya adalah sebuah kehormatan yang Tuhan berikan kepada kita. Pelayanan adalah bentuk kasih kepada Tuhan dan ucapan syukur akan apa yang Tuhan telah kerjakan, yaitu anugerah keselamatan yang kekal. Pelayanan adalah memberikan hidup bagi Tuhan dan sesama. Pelayanan yang benar akan mengubah banyak orang untuk percaya dan menerima Kristus dalam hidup mereka. Kehidupan umat Tuhan akan dibangun melalui pelayanan hamba-hamba Tuhan yang hidupnya benar di hadapan Tuhan.
Pelayanan membutuhkan pemimpin dan hamba-hamba Tuhan yang hidup dalam integritas dan berusaha sungguh-sungguh dalam memimpin jemaat menuju penggenapan panggilan hidup mereka sesuai dengan kehendak Allah. Pelayanan dan kehidupan para pemimpin gereja dan hamba-hamba Tuhan yang benar dan kudus diharapkan memberikan dampak positif terhadap spiritualitas dan kedewasaan rohani umat Tuhan.
Tuhan Yesus berkata, kita dapat mengenal apakah seseorang itu adalah hamba Tuhan atau pelayan sejati dari buah kehidupan yang dihasilkannya. Seorang hamba Tuhan yang sejati harus menghasilkan buah pertobatan, buah Roh dan buah jiwa-jiwa dalam kehidupannya. Kualitas dan kuantitas pelayanan harus ditopang oleh kualitas kehidupan.
Sayangnya, ada beberapa hamba Tuhan yang hidupnya tidak berpadanan dengan panggilannya. Websitebbc.com mencatat beberapa fakta yang ada dalam “dunia pelayanan”.
Dan banyak lagi kisah serupa dimana ada yang mengaku Hamba Tuhan tetapi tidak menunjukkan jati dirinya seperti Tuannya, yaitu Kristus. Hal ini tidak saja terjadi di negara-negara lain tetapi juga terjadi di Indonesia.1
MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA
Dalam Matius 24, Tuhan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid-Nya tentang tanda kedatangan-Nya dan tanda kesudahan dunia. Menariknya, Tuhan Yesus mengakhiri pengajaran-Nya tentang akhir zaman ini (ayat 45-47) dengan mengajarkan kriteria seorang hamba yang setia dan bijaksana. Yesus mengajar bahwa hamba yang setia dan bijaksana adalah mereka yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Mereka yang setia sampai akhir hidup dalam kebenaran dan bertanggung jawab dalam memenuhi panggilan dan rencana Tuhan dalam hidupnya.
Paulus dalam Galatia 3:3 juga mengingatkan jemaat untuk tetap setia kepada kebenaran Injil sampai akhir hidup mereka. Orang percaya yang sudah memulai dengan Roh, harus juga mengakhirinya dalam Roh.
Sebuah peringatan yang keras untuk hamba Tuhan palsu ada dalam Matius 7:22-23 dimana dengan tegas Yesus berkata,
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Adalah sebuah kesia-siaan ketika kita sebagai hamba Tuhan, sibuk ‘melayani’ dan mengandalkan pelayanan itu sebagai sebuah ‘jaminan’ untuk hidup kekal. Melakukan banyak ‘pekerjaan Tuhan’ seperti bernubuat, mengusir setan dan mengadakan mujizat tidaklah lebih penting daripada membangun hubungan dan pengenalan yang benar akan Kristus.
Menjadi seperti Yesus jauh lebih penting daripada sibuk melakukan ‘pelayanan’, apalagi ditambah dengan motivasi yang salah, yang hanya mencari keuntungan pribadi.
MENGAPA YESUS TIDAK MENGENAL ORANG-ORANG YANG MENGAKU SUDAH MELAKUKAN BANYAK HAL YANG KELIHATANNYA ROHANI?
Pekerjaan yang berhubungan dengan karunia rohani semata-mata adalah pemberian (anugerah) Tuhan bukan karena kemampuan manusia. Tidak selayaknya seorang yang mengaku hamba Tuhan menyandarkan hidupnya dengan apa yang dia lakukan. Dasar hidup dan pelayanan yang benar adalah kita mengenal dan dikenal oleh Tuhan. (2 Timotius 2:19)
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26) barulah difirmankan “supaya mereka berkuasa …” Artinya dengan menjadi segambar dan serupa dengan Tuhan maka manusia beroleh kuasa untuk menjalankan tugasnya. Bukan sebaliknya, dengan kesanggupan untuk menjalankan tugasnya maka manusia menjadi serupa dengan Allah.
Dalam bahasa Inggris, manusia disebut “HUMAN BEING” bukan “HUMAN DOING”. Yesus sudah diakui oleh Bapa sebagai Anak yang dikasihi dan Bapa berkenan kepada-Nya ketika Yesus selesai dibaptis (Matius 3:17), padahal Yesus belum melakukan pelayanan apapun.
Karunia-karunia Roh Kudus (charisma) adalah pemberian dari Roh Kudus berdasarkan anugerah untuk digunakan dalam pelayanan atas anggota tubuh Kristus; hal itu bukan perkembangan kemampuan secara alamiah, melainkan suatu pemberian yang dilimpahkan kepada orang percaya. (1 Korintus 12:4)
Karunia-karunia Roh berasal “dari atas”.2 Karunia-Karunia Roh adalah tindakan Roh Kudus melalui pribadi-pribadi orang Kristen, bukan talenta atau kemampuan manusia.3 Sedangkan buah Roh adalah perwujudan normal bagi pertumbuhan kekristenan, kematangan rohani serta pemenuhan Roh. Buah Roh terlihat dalam gaya hidup orang percaya yang menjadi tempat kediaman Roh Kudus.4 Buah Roh adalah hasil ketaatan atas pimpinan Roh Kudus ketika orang tersebut berjalan dalam Roh.5 Orang percaya diperintahkan untuk “terus-menerus dipenuhi oleh Roh Kudus” untuk kedewasaan dan pelayanan. Dipenuhi Roh Kudus akan menghasilkan buah Roh6
Dari sini kita bisa melihat bahwa kedewasaan rohani seseorang tidak dapat diukur melalui karunia Roh yang muncul dalam pelayanannya melainkan diukur melalui seberapa nyata buah Roh yang dihasilkan dalam hidupnya yang memberkati banyak orang, seperti yang Yesus katakan, “Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”.
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA ADA HAMBA-HAMBA TUHAN YANG JATUH DALAM DOSA?
Jika ada seorang hamba Tuhan yang terbongkar dosanya, maka hamba Tuhan tersebut akan mengalami penghakiman atau pengampunan dan bimbingan. Gereja memang harus mendidik dan mendisiplinkan hamba-hamba Tuhan yang bernaung didalamnya, tetapi juga harus siap mendampingi dalam proses pertobatan dan pemulihan.
Jemaat bisa bereaksi dengan berbagai cara, bisa dengan menyatakan kekecewaannya dan mengundurkan diri dari gerejanya. Bisa juga bereaksi dalam kedewasaaan melalui pengampunan dan dukungan untuk pemulihan hamba-hamba Tuhan yang jatuh dalam dosa.
Seharusnya, Gereja dan Jemaat menyadari kemungkinan kejatuhan hamba-hamba Tuhan ini bisa terjadi dalam proses kehidupan dan pelayanan mereka. Penghakiman yang dilakukan dalam Gereja dianggap menjadi hal yang menakutkan dan akibatnya membuat mereka hidup dalam kemunafikan dan terus menutupi kesalahannya. Alkitab menyatakan tidak ada seorangpun yang tidak pernah jatuh dalam dosa, kecuali Kristus tentunya. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mengasihi hamba-hamba Tuhan (1 Tesalonika 5:12-13, I Timotius 5:17) dalam kaitannya dengan pembangunan Tubuh Kristus.
Kegagalan hamba Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia bisa berdampak bagi jemaat, yaitu menimbulkan ketidakpercayaan dan kekecewaaan dalam jemaat. Diperlukan sebuah kebangunan rohani dalam hal “gaya hidup seorang hamba Tuhan” agar hamba Tuhan tersebut tetap hidup dalam rencana dan panggilan Allah bagi dirinya. Kebangunan rohani ini terjadi ketika seorang hamba Tuhan hidup dalam pertobatan yang akan membawa perubahan dalam hidupnya dan juga atas gereja, kota dan bangsa.
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
2 Tawarikh 7:14
Alkitab menyatakan bahwa kita hanyalah alat di tangan Tuhan, kita adalah hamba yang tidak berguna, kita hanya melakukan apa yang harus dilakukan. (Lukas 17:7-10)
Tidak ada seorangpun yang boleh memegahkan dirinya dan mengambil keuntungan pribadi dalam pelayanannya. Sebagai hamba Tuhan, seharusnya kita hidup berpadanan dengan panggilan dan rencana Tuhan dalam hidup kita. (Efesus 4:1 ) (BM)
Kesaksian
“Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib,
karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.”
Mazmur 71:7
Pada kesempatan ini saya Eka ingin membagikan pertolongan dan keajaiban Tuhan yang terjadi di dalam kehidupan keluarga kami, terutama adik saya Eva. Kami tinggal di Menado dan melayani di GBI Marina Plaza Manado.
Pada hari Minggu, 20 November 2022, adik saya Eva melayani di ibadah Raya GBI Marina Plaza Menado sebagai s...
“Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib,
karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.”
Mazmur 71:7
Pada kesempatan ini saya Eka ingin membagikan pertolongan dan keajaiban Tuhan yang terjadi di dalam kehidupan keluarga kami, terutama adik saya Eva. Kami tinggal di Menado dan melayani di GBI Marina Plaza Manado.
Pada hari Minggu, 20 November 2022, adik saya Eva melayani di ibadah Raya GBI Marina Plaza Menado sebagai singer. Dalam suasana penyembahan tiba-tiba ia terjerembab, namun tidak sampai jatuh karena teman di sampingnya sempat menahannya. Pertolongan pertamapun diberikan oleh beberapa orang pengerja dan diantaranya ada 2 orang dokter.
Saat diperiksa nadinya Eva sangat lemah, hampir tidak terdeteksi. Karena Eva sudah tidak sadarkan diri, maka segera dilarikan ke Rumah Sakit. Sampai di Rumah Sakit, Eva langsung di CT Scan dan hasilnya sangat mengejutkan, ia mengalami pendarahan hebat di batang otak dan keadaan Eva koma.
Saat dipindah dari IGD menuju ICU di lantai 3, saya melihat dari mulutnya keluar busa yang begitu banyak. Melihat kejadian ini secara manusia saya begitu kuatir dan sedih sekali, mengingat suaminya baru di panggil Tuhan 10 bulan yang lalu. Meninggalkan Eva dengan 2 anak yang paling besar kelas 2 SMA dan yang bungsu kelas 4 SD.
Sampai di ICU saya tidak bisa masuk ke dalam tetapi hanya menunggu di luar. Dokter memperlihatkan melalui layar monitor kondisi otak Eva, kondisinya sangat buruk. Pendarahan melebar kemana-mana, sampai ke batang otak dan terjadi pembengkakan. Itulah yang membuat pasien tidak sadarkan diri, dokter menjelaskan bahwa tidak ada tindakan lain, selain harus segera dioperasi supaya pendarahan tidak melebar dan menekan batang otak.
Mendengar hal ini saya hanya dapat menangis dan bertanya,
"Bagaimana kondisi Eva jika selesai di operasi? Apakah keadaannya akan baik seperti semula?"
Namun dokter mengatakan bahwa tidak bisa memprediksi keadaan pasien, karena konsisinya sangat parah.
“Sekarang terserah keluarga.. kami hanya menjalankan prosedur penanganan.”
Dokter memberikan pilihan yaitu menandatangani persetujuan untuk operasi dengan segala resikonya. Saat itu iman saya bangkit, ada kekuatan yang timbul dan saya percaya itu dari Tuhan.
Saya katakan kepada dokter, bahwa saya siap menandatangani persetujuan tindakan operasi, karena saya percaya hidup dan mati itu ada di dalam tangan Tuhan dan saya sangat percaya bahwa semua ada di dalam kendali Tuhan.
Saat itu juga dokter memberikan dukungan;menguatkan juga meyakinkan saya, "ibu berdoa kami bekerja". Perkataan inilah yang membuat iman saya bangkit, saya sepakat dengan dokter bahwa saat ini juga harus segera di operasi.
Karena hari itu adalah hari Minggu, tidak ada dokter yang bertugas di rumah sakit, sehingga mereka terlebih dahulu menghubungi dokter bedah. Dari pembicaraan lewat WA dengan beberapa saudara, kami berdoa sekiranya Tuhan memberi seorang ahli bedah saraf yang terbaik. Puji Tuhan dokter yang akan mengoperasi Eva adalah dokter yang kita doakan.
Sekitar jam 6 sore dokter bedah datang dan memanggil saya, menanyakan tentang keadaan Eva. Sayapun menjelaskan kronologinya. Dokter mengatakan bahwa ia dihubungi pihak RS karena ada pasien yang harus segera dioperasi, padahal hari itu bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Saat ia sedang didoakan, ada suatu kekuatan yang mendorongnya untuk bersedia melakukan operasi saat itu juga. Ia mau memberi hidup untuk melayani Tuhan di hari ulang tahunnya, mungkin ini perintah Tuhan.
Dokter menjelaskan,
"mujizat jika Eva sembuh. Secara medis kemungkinan kecil untuk sembuh, tetapi bila kita memiliki iman percaya meskipun kecil tetapi bisa memindahkan gunung. Mari kita serahkan kepada Tuhan."
Untuk proses operasi Tuhan yang akan campur tangan, support doa dari teman-teman sepelayanan dan Bapak Gembala menjadi kekuatan untuk Eva. Saya percaya doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Diperkirakan lama operasi 4-5 jam, tindakan operasi dilakukan dari jam 19.39 - 21.00 lebih cepat dari perkiraan semula. Menurut dokter, pasien yang seperti ini membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk dapat pulih memorinya seperti semula. Begitu pula kondisi mulutnya, pada waktu dibawa ke rumah sakit keadaannya bengkok, demikian pula kondisi tangan dan kaki kanan tidak bisa digerakan. Tetapi Puji Tuhan, semuanya bisa pulih kembali tanpa proses terapi.
Dan puji Tuhan, pada tanggal 25 Desember 2022, Eva sudah bisa beribadah ke gereja, dan sampai saat ini keadaannya sehat. Haleluyaaa, Tuhan Yesus baik!
Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena kami melihat kehadiran Tuhan lewat apa yang Eva alami. Segala sesuatunya Tuhan yang campur tangan dan semua dalam kendalinya Tuhan. Kami hanya berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, biarlah tangan Tuhan sendiri yang bekerja memulihkan Eva. Iman kami bangkit dan kami mengalami kemenangan yang dari pada Tuhan.
Memasuki tahun 2023, adalah tahun dimana lewat Gembala Pembina Tuhan berbicara, bahwa tahun 2023 adalah Tahun Bangkit Dan Jadilah Pemenang. Sesungguhnya Tuhan sudah melakukannya bagi kami sehingga kami sangat dikuatkan dan melihat tahun 2023 akan lebih baik dari tahun yang telah kami lalui, seperti ada tertulis:
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
1 Korintus 2:9
Sampai dengan hari ini adik saya Eva sehat dan baik keadaannya. Sungguh Tuhan Yesus amat sangat teramat baik. Terima kasih Tuhan Yesus, segala pujian dan syukur hanya bagi Nama-Mu. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Person And Purpose
Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
PersonAndPurpose.pdf
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala