Khotbah Gembala
Shalom,
Tanggal 4 September 2021, gereja kita GBI Jl. Jendral Gatot Subroto, genap berumur 33 tahun. Saya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun yang ke-33. Tuhan Yesus memberkati kita semua berlimpah limpah limpah… Amin!
Pesan Tuhan untuk memasuki tahun yang ke-34 terdapat dalam Kolose 3:1-4,
“Karena itu, kalau kamu...
Shalom,
Tanggal 4 September 2021, gereja kita GBI Jl. Jendral Gatot Subroto, genap berumur 33 tahun. Saya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun yang ke-33. Tuhan Yesus memberkati kita semua berlimpah limpah limpah… Amin!
Pesan Tuhan untuk memasuki tahun yang ke-34 terdapat dalam Kolose 3:1-4,
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”
Kita harus mencari dan memikirkan perkara-perkara di atas, bukan yang di bumi, supaya pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri kelak, artinya pada waktu Tuhan Yesus datang untuk menjemput gereja-Nya, kita juga akan menyatakan diri bersama dengan Tuhan Yesus di dalam kemuliaan-Nya, yang artinya kita juga akan ikut dalam pengangkatan dan akan masuk sorga.
"Memikirkan dan mencari perkara yang di atas", artinya:Sekali lagi saya akan mengingatkan kita semua, bahwa dalam menghadapi masalah apapun juga kita harus tetap meresponi dengan memikirkan dan mencari perkara yang di atas, bukan dengan perkara yang di bumi.
Nyanyi:Yang kumau, hanya menyenangkan-Mu
Biarlah s'luruh hidupku
Berkenan kepada-Mu
Bukan emas, perak bahkan permata
Namun Kau segalanya
Yang terbaik di dalam hidupku
Haleluya, Terpujilah Tuhan
Haleluya, Kekal selamanya
Haleluya, Terpujilah Tuhan
Allah Maha Kuasa
MENGASIHI MUSUH KITA DAN BERDOA BAGI MEREKA
Tuhan Yesus berkata:
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu adalah anak-anak Bapamu yang di sorga.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga melakukan demikian?
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,
bukankah orang yang tidak mengenal Allah juga melakukan hal yang seperti itu?
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Matius 5:44-48
Kita tahu bahwa ini tidak mudah untuk dilakukan, tapi bukan berarti tidak bisa. Kita pasti bisa melakukannya. Kita harus mengingat Amsal 4:23 yang berkata:
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Kita akan mengalami kehidupan kekal selama-lamanya, jika hati kita mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tuhan Yesus mengajar dalam Doa Bapa Kami:
“Ampunilah kami atas segala kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”
Kalau kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kita.
1 Yohanes 3:14-15 berkata:
“Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.”
Karena itu, mari, kita harus mencari dan memikirkan perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Nyanyi:Haleluya, Terpujilah Tuhan
Haleluya, Kekal selamanya
Haleluya, Terpujilah Tuhan
Allah Maha Kuasa
Mazmur 15:1 berkata,
“TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?”
Salah satu syaratnya terdapat dalam Mazmur 15:4c yaitu
“…mereka yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi..”
Tuhan Yesus berkata kalau “ya” katakan “ya”. Kalau “tidak” katakan “tidak”. Jadi kalau kita sudah berkata “ya”, artinya berjanji “ya”, maka apapun yang akan terjadi, kita harus tetap “ya”, walaupun rugi.
Terus terang saya banyak melihat orang-orang yang sesudah berkata “ya” tetapi begitu akan merugi kadang-kadang seperti lupa kalau pernah berkata “ya” dan mencari 1001 alasan bagaimana agar “ya” nya bisa berubah menjadi “tidak” meskipun harus lewat proses hukum. Ini yang disebutkan 'perkara yang di bumi', bukan 'perkara yang di atas'. Amsal 21:21 berkata,
“Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan.”
Karena itu jadilah orang yang berintegritas, orang yang hidup tulus, jujur di hadapan Tuhan.
Nyanyi: (tanpa coda)Sucikan dan kuduskan hati ini
Untuk layak menghadap hadirat-Mu
Tubuh, jiwa, rohku, kus'rahkan pada-Mu
Ku menyembah-Mu
Tinggikan nama-Mu, ya Tuhan
Mulialah nama-Mu, ya Tuhan
Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
Besar kuasa-Mu
Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
Besar kuasa-Mu
Microsoft merilis “Indeks Keberadaban Digital” atau “Digital Civility Index” yang menunjukkan tingkat keberadaban pengguna internet atau netizen sepanjang tahun 2020. Hasilnya memprihatinkan karena menunjukkan tingkat keberadaban netizen Indonesia sangat rendah. Berdasarkan laporan survey dari 16.000 responden di 32 negara, antara bulan April - Mei 2020 ini menunjukkan Indonesia ada di peringkat ke 29, terburuk di Asia Tenggara. Saya percaya netizen ini, termasuk di dalamnya orang-orang Kristen juga.
Tuhan Yesus berkata dalam Matius 12:36-37,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Tuhan Yesus akan segera datang kembali. Mari, saya mengajak kita semua untuk berhati-hati dengan mulut kita, juga dengan apa yang kita tuliskan di media sosial, apakah itu hoaks atau ujaran kebencian supaya jangan kita dihukum. Amsal 21:23 berkata,
“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”
Karena itu pikirkan dan carilah hal-hal yang di atas, di mana Kristus tinggal, bukan seperti yang di bumi.
Nyanyi:Mulutku penuh dengan pujian
kepada-Mu ya Yesus Tuhan
Sepanjang hari kuberi penghormatan
kepada-Mu ya Allahku
BAPTISAN API
1 Korintus 6:19 berkata:
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Roma 14:8, berkata:
“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”
Kita yang sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus adalah milik Tuhan. Jadi kita hidup untuk Tuhan. Kita mati untuk Tuhan. Tuhan menghendaki agar kita menjadi serupa dengan gambar-Nya. Jadi Dia harus makin besar dan kita harus semakin kecil. Biarlah orang melihat Kristus yang ada di dalam kita.
Ada seorang hamba Tuhan dari Inggris yang bernama Smith Wigglesworth. Dia dikenal sebagai Rasul Iman. Dia dipakai oleh Tuhan dalam mujizat dan kesembuhan secara luar biasa. Dia tetap melayani Tuhan sampai akhir hidupnya, pada waktu dia berumur 87 tahun.
Tuhan pernah berkata kepadanya: “Wigglesworth, Aku akan membakar engkau sampai habis, sampai tidak ada lagi Wigglesworth, hanya Yesus!” Wigglesworth berdoa: “Ya Tuhan, lakukan itu. Saya tidak mau orang melihat saya lagi, hanya Yesus!”
Menjadi seorang hamba Tuhan harus seperti ini, juga harus seperti Yohanes Pembaptis yang berkata Ia harus makin besar tapi aku harus makin kecil. Karena itu hari-hari ini kita melihat Baptisan Api sedang turun membakar habis keakuan kita, kedagingan kita, sehingga membuat kita semakin kecil, Ia semakin besar.
Waktu sebelum pandemi COVID-19, saya melihat perlombaan gereja-gereja untuk menjadi yang paling besar, paling terkenal dan kita melihat bahwa perlombaan itu sudah dihentikan oleh Tuhan sejak kita memasuki pandemi. Tetapi di tengah-tengah pandemi ini muncul satu fenomena baru yaitu terjadi perlombaan untuk mencari “views”, dengan bermacam-macam motivasi dan kepentingan.
Saya percaya ketika ditanya, jawabnya pasti ini untuk kemuliaan Tuhan. Bukan rahasia lagi kalau seseorang mempunyai jumlah views yang banyak pasti akan terkenal, mendapat pujian untuk kebanggaan kalau kita dipakai oleh Tuhan, atau kepentingan bisnis atau juga mungkin ada hal-hal lain. Tidak heran kalau “views” menjadi tolok ukur suatu prestasi di zaman digital ini. Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba menggunakan segala cara dunia untuk mendapatkan hal tersebut. Seperti beli followers, beli like atau bahkan memaksa orang menonton konten kita.
Saya berdoa supaya bukan karena “views” kita membuat konten, tetapi karena ada kuasa daripada Tuhan yang menggerakkan kita. Sehingga ketika orang menonton konten yang kita buat, disitu ada aliran kehidupan yang mengisi mereka yang menonton.
Hari-hari ini Tuhan mengingatkan kepada kita sebagai hamba Tuhan agar berhati-hati. Kalau kita ingat bagaimana cara perlombaan gereja sebelum masa pandemi itu dihentikan oleh Tuhan, maka kita harus berhati-hati agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya mengajak agar kita introspeksi, memeriksa diri kita. Saya akan bertanya kalau kita melihat views kita banyak, apakah kita benar-benar berkata ini adalah untuk kemuliaan Tuhan atau kita berbangga hati karena ini dianggap sebagai ukuran Tuhan memakai kita.
Tuhan Yesus mengingatkan kita dalam Lukas 6:26,
“Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Tuhan Yesus mengingatkan kita kalau seseorang selalu ingin dipuji-puji itu adalah nabi palsu. Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa kita harus semakin kecil, dan Dia semakin besar. Kita harus semakin menjadi seperti gambar-Nya. Karena itu Tuhan hari-hari ini menurunkan Baptisan Api yang akan membakar atau menghancurkan keakuan kita.
Nyanyi:Menjadi sperti Kau Yesus
Menjadi sperti Kau Yesus
Menjadi sempurna
Dalam selu - ruh hidupku
TANDA KEDATANGAN-NYA
Pada waktu murid-murid Tuhan Yesus menanyakan tentang tanda kedatangan-Nya kembali dan tanda kesudahan dunia ini, salah satunya Tuhan Yesus menjawab adanya penyakit sampar.
Pandemi COVID-19 ini bisa disebutkan sebagai penyakit sampar sehingga pandemi ini merupakan salah satu tanda dari kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. Tuhan Yesus mau agar kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan yang akan menjemput gereja-Nya. Ini dapat diartikan bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk ikut dalam pengangkatan.
Pada tahun 2009, Tuhan Yesus berbicara kepada saya: "Aku datang segera". Hal itu akan didahului dengan pencurahan Roh Kudus yang dahsyat. Salah satu tanda dari pencurahan Roh Kudus yang dahsyat sesuai dengan Yoel 2:31, adalah terjadinya goncangan yang dahsyat.
Tahun 2013 Tuhan memberikan nama dari pencurahan Roh Kudus yang dahsyat itu sebagai Pentakosta Ketiga. Goncangan yang dahsyat yang Tuhan maksudkan adalah pandemi COVID-19. Jadi pandemi COVID-19 ini adalah salah satu tanda bahwa Pentakosta Ketiga sedang terjadi. Hal ini dapat diartikan bahwa pandemi ini akan membuat orang-orang mawas diri, introspeksi, bertobat dan menjadi murid Tuhan Yesus.
Pada waktu Roh Kudus dicurahkan di kamar loteng Yerusalem, terdengar bunyi seperti tiupan angin keras, dan tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang hinggap pada 120 murid Tuhan Yesus. Mereka dibaptis dengan Roh Kudus yang juga dapat diartikan mereka mengalami Baptisan Api. Hal seperti itu juga terjadi hari-hari ini. Pada Pentakosta Ketiga, kita juga sedang mengalami Baptisan Api. Pandemi adalah salah satu wujud dari Baptisan Api.
Saya terkesan dengan pidato Bapak Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan 16 Agustus 2021, yang berkata:
“Krisis, resesi dan pandemi seperti api.
Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari.
Api memang membakar, tetapi juga menerangi.
Kalau terkendali dia menginspirasi dan memotivasi.
Dia menyakitkan, tetapi sekaligus bisa menguatkan.
Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki dan menguatkan diri kita dalam menghadapi tantangan untuk masa depan.”
Woww… Saya percaya Tuhan memakai Bapak Presiden Jokowi untuk menyatakan kehendak-Nya melalui pandemi ini untuk Indonesia. Hari-hari ini kita sedang mengalami Baptisan Api. Tuhan sedang membersihkan gereja-Nya. Kita akan diubah oleh Tuhan, dan melalui pandemi ini saya percaya kita akan menjadi indah pada waktu-Nya.
Kalau ada di antara Saudara yang karena pandemi ini atau karena masalah lain mengalami tekanan-tekanan, seperti depresi, ketakutan, kebingungan, tidak tahu apa yang harus diperbuat, merasa kehilangan masa depan. Tuhan mengingatkan kita dalam 1 Korintus 10:13,
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Tuhan Yesus baik. Dia sungguh baik, sangat baik kepada kita semua. Tuhan Yesus merindukan pada saat Dia datang di awan-awan untuk menjemput gereja-Nya, kita akan ikut dalam pengangkatan dan masuk sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, karena kita memikirkan dan mencari perkara-perkara yang di atas dimana Kristus ada.
Nyanyi:Holy Holy
Are You Lord God Almighty
Worthy is the Lamb
Worthy is the Lamb
You are Holy
Kesaksian
“Aku tidak mati, tetapi hidup.
Dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan”
Mazmur 118:17
Awal bulan Maret 2021 merupakan awal kisah kehidupan saya bersama dengan Tuhan. Tepatnya pada tanggal 4 Maret saya mengalami panas tubuh hingga 390 Celsius. Puji Tuhan hal tersebut hanya berlangsung selama setengah hari. Karena saya merasa ada yang janggal, maka pada hari ke-5, tanggal 8 Maret saya mem...
“Aku tidak mati, tetapi hidup.
Dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan”
Mazmur 118:17
Awal bulan Maret 2021 merupakan awal kisah kehidupan saya bersama dengan Tuhan. Tepatnya pada tanggal 4 Maret saya mengalami panas tubuh hingga 390 Celsius. Puji Tuhan hal tersebut hanya berlangsung selama setengah hari. Karena saya merasa ada yang janggal, maka pada hari ke-5, tanggal 8 Maret saya membeli alat ukur saturasi oksigen dan kami mengeceknya setiap hari. Namun beberapa hari setelah itu keadaan saya mulai memburuk. Saya mengalami kelelalahan dan diare. Tepat hari ke-7; tanggal 10 Maret saya mengalami sakit kepala yang luar biasa.
Pada hari itu, dikarenakan isteri dan anak-anak kami sudah demam, kami sekeluarga melakukan tes antigen di klinik dan hasilnya semua positif. Menjelang malam, kami sempat mengikuti Healing Worship Online dengan pembicara Ibu Kristina melalui streaming. Kami mematahkan setiap intimidasi yang ada, Kami berdoa dan memohon kesehatan pada Tuhan. Roh kami mulai bangkit dan kami tahu, Tuhan sedang berperkara.
Malam harinya saya merasakan sakit kepala yang tak tertahankan sehingga saya mengukur saturasi oksigen yang ternyata menunjukkan angka 88. Oleh karena itu saya langsung bergegas ke rumah sakit. Sementara isteri dan anak melakukan isolasi mandiri di rumah karena tidak bergejala berat.
Kamis 11 Maret 2021 jam 2 pagi saya tiba di rumah sakit. Di sana langsung diberi tindakan dan alat bantu oksigen sehingga napas saya membaik. Hari itu saya tidak bisa tidur hingga pagi. Apalagi setelah menerima informasi tentang hasil scan paru-paru saya ternyata sudah putih dan tertutup. Hasil tes untuk kekentalan darah saya di angka 1.000 di mana normalnya adalah 500. Dokter mengatakan hal ini cukup berat.
Beberapa hari dalam masa perawatan di RS tersebut, saya belum bisa bangun dan makan hingga 3 hari. Selama dipasang infus dan alat bantu pernafasan, saya mengalami intimidasi yang kuat. Saya merasa sendirian dan tidak ada siapa pun, walau anak isteri serta paman menghubungi siang dan malam, namun saya tetap merasa sendirian Di situ saya mulai teringat untuk mematahkan setiap kuasa intimidasi dan saya mulai bernyanyi. Saya terus menerus berdoa, di saat itu dengan tingkat kesadaran yang rendah, saya merasakan ada sesuatu yang menarik saya secara terus menerus dalam 4 hari pertama, saya mengalami hal yang menakutkan dalam diri saya. Saya berhalusinasi. Bila saya menyerah saat itu mungkin hari ini ceritanya menjadi lain. Tapi saya tidak menyerah. Saya tidak berhenti berdoa, saya terus berjuang, saya tahu ada Tuhan dan saya tidak sendirian, walaupun terkadang saya hanya bisa mendengarkan doa orang lain melalui telepon dan ibadah-ibadah online. Saya terus melakukan doa, pujian dan penyembahan. Keluarga saya pun terus mengirimkan semua link-link ibadah untuk membangkitkan roh saya. Puji Tuhan, roh saya bangkit. Saya terus bergairah memuji menyembah Tuhan.
Pada hari ke-7 tanggal 17 Maret 2021, saya kembali mengikuti Healing Worship Online. Di situ saya di doakan dan Puji Tuhan saat itu saya sudah bisa berdiri, walau masih dengan alat bantu pernafasan dan selang infus. Saat itu saya terima mujizat Tuhan dan pada malam itu saya menerima hasil scan paru dan sudah dinyatakan bersih oleh dokter.
Keesokan harinya 18 Maret 2021, saya dicek melalui fisioterapi pernapasan, mereka terkejut dengan perubahan kondisi saya. Napas saya kembali normal dan bagus ritmenya. Hal ini jarang terjadi dengan instan. Oleh karena itu dokter mencoba mengurangi kadar oksigen dan melepas alat bantu pernafasan. Ternyata saya dapat bernapas dengan baik. Puji Tuhan! Tuhan Yesus dahsyat luar biasa. Saya terus berdoa dan mengikuti ibadah-ibadah live streaming dalam wadah GBI JL. Jend. Gatot Subroto. Malam harinya saya mengikuti ibadah HMM Online dan mendapat kekuatan baru. Saya sehat sembuh dan pulih oleh bilur-bilur-Nya.
Selama 3 hari saya menjalani rangkaian fisioterapi dan tes. Tak hentinya saya memuji dan menyembah Tuhan. Saya juga mengikuti banyak streaming online yang ada serta Menara Doa. Hingga pada hari ke-11 tanggal 21 Maret 2021, kekentalan darah saya dicek. Dan hasilnya dari angka 1000 sudah menjadi normal di 350. Ini merupakan mujizat Tuhan. Saya percaya kuasa Tuhan tetap sama dan bekerja, walaupun melalui media online.
Pada hari ke-12 saya kembali mengkuti Ibadah Raya Online. Saat itu Minggu 22 Maret 2021. Saat saya tengah beribadah, dokter sempat mengecek saya, dan dokter juga melihat saya sedang beribadah melalui zoom dan saat itu banyak rekan pelayanan yang melihat dan turut mendoakan. Pada hari itu juga saya sudah diperkenankan pulang ke rumah dan menjalankan isolasi mandiri. Dan saya tetap bersekutu dengan Tuhan melalui serangkaian ibadah online.
Hari ini, saya sudah sembuh, saya dipulihkan dan dikuatkan oleh Tuhan Yesus melalui rekan-rekan pelayanan saya di GBI Marina Plaza Manado, dan penggembalaan melalui media streaming online yang di selenggarakan oleh GBI JL. Jend. Gatot Subroto – Healing Movement Ministry (HMM). Hal ini menjadi pokok penguatan saya. Meskipun kami belum bisa beribadah secara fisik, namun dampak dan mujizat dari pelayanan secara online ini sungguh dahsyat dan luar biasa. Saya merasa didampingi, dikuatkan, diperbaharui sehingga dapat melewati masa kritis selama proses penyembuhan saya dari COVID-19.
Sungguh Mujizat Tuhan yang kreatif dapat terjadi dalam hidup kita. Roh Kudus tidak terbatas, Dia sanggup menembus batas, melalui platform digital secara online kuasa-Nya tetap sama, nyata dan begitu sempurna. Amin.
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala