Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Oleh karena kemalasan runtuhlah atap,
dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah."
Pengkhotbah 10:18
Larry Ellison: Keputusan Cepat yang Efektif
Larry Ellison, CEO Oracle, biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menentukan apakah ia akan mengakuisisi perusahaan lain. Larry dikenal sebagai pribadi yang kaya akan informasi. Informasi-informasi inilah yang membuatnya mampu memutuskan mana yang harus segera dilakukan dan mana yang tidak. Selain itu, ia juga memiliki bakat yang bagus di bidang matematika, yang mempertajam logika dan intuisinya dalam berbisnis, sehingga ia dapat dengan cepat mengambil keputusan penting.
Keputusan Cepat vs. Keputusan Tergesa-gesa
Ada saat-saat di mana seseorang tidak boleh mengambil keputusan dengan cepat karena terlalu gegabah. Terlalu cepat memutuskan bisa berpotensi membuatnya salah jalan. Beruntung jika dampaknya tidak terlalu besar, misalnya hanya kehilangan uang dengan nominal kecil atau momentum yang dapat diulang beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian. Namun, bagaimana jika kesalahan itu begitu fatal dan tidak dapat diperbaiki lagi seumur hidup? Tentu ini bukan hal yang menyenangkan.
Menimbang Kapan Harus Bertindak Cepat
Setiap kita perlu belajar untuk tidak terburu-buru, terutama dalam mengambil keputusan yang menyangkut masa depan. Namun, ada juga waktu di mana seseorang perlu memutuskan secara cepat. Jika berlama-lama dan terus menunda, kesempatan emas pun bisa hilang. Kadang, bila terlambat memutuskan beberapa menit saja, keadaan sudah berbeda, tantangannya sudah lain, dan masalahnya mungkin malah akan semakin rumit.
Kunci Kepekaan dalam Pengambilan Keputusan
Sebagai anak-anak Tuhan, mari kita semakin peka. Tahu kapan harus menahan diri, merenungkan, dan bertanya kepada Tuhan atau kepada orang-orang yang lebih senior dan lebih ahli sebelum membuat keputusan agar tidak menyesal selamanya. Namun, di sisi lain, kita juga harus mengerti kapan harus mengambil keputusan secepatnya agar tidak kehilangan momentum atau kehilangan berkat. Jika kepekaan kita semakin tajam, niscaya tidak ada penyesalan dalam hidup. Sebaliknya, yang ada hanya tawa dan sukacita karena hidup telah berjalan tepat sesuai dengan tuntunan Allah.
Kadang bukan hanya ketepatan, tetapi juga kecepatan yang menentukan pencapaian. Belajarlah untuk peka terhadap waktu dan situasi. Jangan biarkan kelambanan menjadi penghalangmu dalam meraih kesempatan emas. Bertindaklah dengan bijaksana, dan biarkan Tuhan membimbing setiap langkahmu. (MA)
"The measure of intelligence - is the ability to change."
Albert Einstein
Ruang Keluarga
Keluarga adalah institusi terkecil yang membangun sebuah masyarakat, namun juga sekaligus yang mengalami ancaman yang paling besar seiring dengan perkembangan zaman. Angka kasus perceraian terus meningkat. Hal ini semakin terlihat nyata di kota-kota besar dimana kedekatan hubungan masyarakatnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan di kota kecil. Kehidupan di kota besar yang begitu penuh dengan kesibukan dan persaingan, menciptakan pribadi-pribadi yang semakin individualitis. Orang cenderung mencari kesenangan dan kebahagiaannya sendiri, sehingga ketika hal ini diperhadapkan dengan kehidupan di dalam pernikahan maka akan menimbulkan masalah yang cukup besar.
Peningkatan angka perceraian yang berakibat pada meningkatnya jumlah single parent kemudian berdampak pada generasi penerus (anak-anak). Hilangnya figur ayah atau ibu pada anak yang dibesarkan oleh single parent akan berefek pada perkembangan kepribadian dan psikologis anak.
Tantangan ini bahkan menjadi semakin bertambah di dalam keluarga Kristen. Selain itu keluarga Kristen juga menghadapi tantangan untuk tetap menjaga nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan di tengah perubahan budaya dan gaya hidup modern saat ini.
Kuatnya arus perubahan budaya dan gaya hidup ini tanpa terasa mulai mengguncang nilai-nilai dan tujuan keluarga yang ditetapkan Allah pada mulanya. Sebagai contoh, pandangan relativisme yang berkembang di masyarakat modern akhir-akhir ini, secara perlahan mulai masuk ke dalam keluarga. Pandangan ini mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada hal yang absolut, termasuk nilai kebenaran Firman Tuhan. Hal ini adalah ancaman besar pada iman Kristen, terutama pada keluarga-keluarga Kristen.
Berikut ancaman atau tantangan yang dihadapi oleh keluarga Kristen di era modern dan bagaimana kita dapat meresponi hal ini.
PERCERAIAN
Seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa peningkatan angka perceraian cukup fantastis akhir-akhir ini. Saat ini, keputusan untuk berpisah/bercerai mulai menjadi opsi yang dapat diterima, bahkan tidak jarang mendapatkan dukungan. Komitmen di dalam janji nikah bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang sakral, tapi lebih kepada seremonial.
Sikap masyarakat yang lebih permisif terhadap kasus perceraian, tidak berarti menghilangkan efek dari perceraian yang begitu merusak, baik bagi kedua belah pihak yang bercerai, terutama terhadap anak-anak mereka. Itu sebabnya ketika Yesus mengatakan, “Apa yang dipersatukan Allah, tidak dapat dipisahkan oleh manusia,” bukanlah suatu perintah yang tanpa alasan.
Sebagai orang percaya, kita harus selalu mengingat komitmen yang kita ucapkan di dalam janji nikah kita. Ini adalah sebuah komitmen yang mengandung ikrar (covenant) yang kudus. Sadarilah bahwa pasangan kita adalah manusia biasa yang juga memiliki keterbatasan dalam hal-hal tertentu, dan seringkali keterbatasannya itu membuatnya gagal untuk mengatasi tekanan-tekanan yang dihadapinya.
MATERIALISMEFirman Tuhan mengajarkan kita lebih berkat memberi daripada menerima. Ini bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah perintah yang harus dijalani oleh setiap orang percaya. Para orangtua, ajarilah anak-anak untuk mengembalikan perpuluhan mereka sejak dini. Hal tersebut akan membentuk kebiasaan memberi pada diri anak-anak Anda. Memberi adalah obat penawar yang paling ampuh bagi materialisme. Sebagai orang tua, demonstrasikan kebiasaan Anda untuk memberi di hadapan anak-anak Anda dan ajarkan kepada mereka untuk itu. Saat anak Anda mengalami sukacita dalam memberi, maka Anda sudah membebaskan anak Anda dari cengkeraman materialisme.
PENGARUH MEDIA
Masalah yang di hadapi oleh keluarga karena pengaruh media bukan hanya karena secara moral apa yang ditayangkan di media saat ini lebih buruk dari masa-masa sebelumnya. Lebih daripada itu, media saat ini lebih menggambarkan karakter dan tindakan moral yang rusak itu justru sebagai hal yang wajar. Media menggambarkan pelanggaran hukum adalah hal yang normal. Orangtua harus menanamkan nilai-nilai kebenaran yang absolut; yaitu Firman Tuhan kepada anak-anak sejak dini, sehingga tidak terbawa arus pandangan relativisme yang salah yang ditawarkan oleh media. Orangtua disarankan membatasi dan mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan gadget.
Pengaruh ini bisa mengendap-endap masuk ke dalam kehidupan keluarga Kristen, secara perlahan menggerogoti landasan iman, kebenaran dan moral yang ditetapkan Allah bagi hidup orang percaya. Itu sebabnya, penting bagi kita untuk memiliki mezbah keluarga. Waktu dimana setiap anggota keluarga bukan hanya sekedar membaca Firman, tetapi juga merenungkan dan mendiskusikannya, agar keluarga kita dapat memiliki dasar yang semakin kuat di dalam Kristus. Ini bukan berarti kita tidak boleh menonton acara televisi favorit atau film kesukaan kita. Tetapi sebelum kita melakukannya, pastikan kita memiliki pemahaman dan iman yang teguh pada kebenaran Firman Allah sehingga tidak akan hanyut terbawa arus perubahan budaya yang ditawarkan melalui media saat ini.
Masih banyak hal-hal lain lagi yang sedang mengintai banyak pernikahan dan keluarga Kristen saat ini. Itu sebabnya, penting bagi kita untuk selalu hidup melekat kepada Tuhan, Sang Pokok Anggur itu, agar keluarga kita dapat menjadi keluarga yang tumbuh dengan baik dalam kebenaran Firman Tuhan serta menghasilkan buah. Kita perlu memiliki kerelaan untuk dibentuk dan dibersihkan oleh Tuhan sebagai sebuah keluarga. Mungkin ada hal-hal yang selama ini perlu Anda buang dari hidup Anda, atau sebaliknya, bisa juga ada hal-hal yang justru perlu Anda bangun dan kembangkan di dalam diri Anda agar kehidupan pernikahan dan keluarga Anda semakin kuat berakar di dalam kebenaran Firman Tuhan.
Keluarga Kristen dituntut bukan hanya untuk memiliki standar yang berbeda dengan dunia, tetapi lebih daripada itu, keluarga Kristen dituntut untuk memiliki standar yang lebih tinggi, yaitu standar kebenaran Allah. Menerapkan prinsip-prinsip Firman Allah di dalam keluarga akan menolong kita untuk menghadapi tantangan-tantangan di era milenial ini. Ingatlah bahwa Allah ingin kita hidup bahagia dan juga memiliki keluarga yang bahagia. (TB)
Ruang Kesaksian
"Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;
dari manakah akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
Sesungguhnya tidak terlelap dan tigak tertidur Penjaga Israel.
Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."
Mazmur 121:1-5
Perkenalkan nama saya Aeshely, saya tinggal di Bekasi dan saat ini melayani di GBI Rayon 5. Saya ingin berbagi cerita betapa baiknya Tuhan yang telah memberikan anugerah dalam hidup ini.
Semua bermula pada bulan Januari 2021 saya merasakan sakit di telinga kiri dan 4 bulan kemudian merambat sakitnya ke telinga kanan. Lalu saya berobat ke Dokter THT, dari hasil pemeriksaan ditemukan benjolan di leher sebesar telur puyuh. Menurut diagnosa sementara adalah tumor ganas. Saya pun dirujuk ke rumah sakit di daerah Bekasi untuk melakukan biopsi.
Hasil biopsi menunjukan bahwa saya kena kanker ganas Nasofaring Neoflas dan sudah merambah ke tulang. Kebetulan saya adalah tipe orang yang ceria, sehingga ketika dokter menyampaikan hasilnya kanker ganas saya hanya bilang “ya udah gak apa-apa dok”. Melihat respon saya, dokter agak marah karena terlihat seolah-olah menyepelekan. Sambil menjelaskan bahwa yang saya alami ini adalah penyakit berbahaya dan bisa mengancam nyawa, sebab itu jangan dianggap sepele. Akhirnya saya pun di rujuk ke dokter Onkologi.
Saya tidak menyepelekan, namun saya lebih memikirkan kepada biaya pengobatannya. Saya tahu ini tidak mudah dan tidak murah, tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit juga membutuhkan proses pengobatan yang panjang. Jujur saya tidak memiliki cukup uang. Pikiran saya sudah binggung, bagaimana dengan biaya pengobatannya? Apakah saya sanggup mejalaninya?
Sebagai anak Tuhan, saya punya iman untuk sembuh, Tuhanlah yang menyembuhkan segala penyakit. Oleh sebab itu saya mengantungkan harapan saya kepada Tuhan, saya berdoa biar ada mujizat yang Tuhan kasih. Walaupun kita semua tahu, tidak sedikit orang yang luput dari penyakit kanker. Namun saya harus punya iman untuk bisa sembuh. Karena saya punya Tuhan yang besar yang berdaulat atas hidup saya.
Saya menjalani pemeriksaan Bone Scan di sebuah rumah sakit di daerah Salemba dan saya juga harus melakukan kemoterapi sebanyak 60 kali, Selain kemoterapi, saya juga melakukan radiasi sebanyak 33 kali.
Namun saat kemoterapi ke 10 saya kena stroke ringan, mulut saya mencong. Tetapi Puji Tuhan, 2 hari perawatan di rumah sakit saya pulih Kembali, sehingga dapat melanjutkan kemoterapi. Banyak proses yang harus saya jalani selama proses kemoterapi, ada rasa tidak berdaya namun saya melihat pertolongan Tuhan yang memberikan kekuatan.
Puji Tuhan, Tuhan Yesus sungguh baik, Tuhan yang memberikan kemampuan. Semua biaya dapat terpenuhi, baik itu CT-Scan, Bone Scan sampai biaya kemoterapi dan obat-obatan. Semuanya tercover dengan BPJS. Dan satu hal yang saya sangat bersyukur. Tuhan utus seorang anak Tuhan Stefany, Worship Leader di gereja Rayon 5, yang kurang lebih selama satu tahun membantu mengurus admin di RS, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Terlebih lagi saya bersyukur ada keluarga, teman-teman sepelayanan dari GBI Rayon 5 yang terus mendukung dalam doa serta memberikan saya semangat untuk sembuh.
Dalam kemoterapi yang ke 30, selama 2 jam saya diantara hidup dan mati. Mendadak saya kesulitan untuk bernapas dan denyut nadi saya pun hilang. Saat itu keluarga saya mengira kalau saya sudah tidak ada, sudah meninggal. Namun tiba-tiba saya sadar kembali dan keadaan saya mulai membaik sehingga bisa melanjutkan kemo.
Perjalanan panjang selama 2 tahun membuktikan kalau Tuhan sayang dan masih memberikan kesempatan hidup yang kedua. Hari Selasa, tanggal 9 April 2024 setelah biopsi terakhir, hasilnya saya dinyatakan bersih dari virus kanker. Dokter menyatakan saya sudah sembuh, Haleluyaaaaa Tuhan Yesus dahsyat.
Saya bersyukur dan beterima kasih buat segala apa yang Tuhan sudah buat dalam hidup saya, saya melihat sungguh penyertaan-Nya sempurna, tidak sekalipun Tuhan meninggalkan saya. Terima kasih Tuhan Yesus Engkau baik dan teramat baik buat saya.
Shalom,
Bagi Saudara yang rindu memberikan sebuah KESAKSIAN silahkan hubungi WA Center kami: Klik Disini
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala