Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
Keluaran 20:3 TB
Kisah Herr Friedrich Flick: Sukses di Pekerjaan, Gagal dalam Keluarga
Ketika Herr Friedrich Flick, seorang pebisnis besar dari Jerman Barat, meninggal dunia, ia mewariskan harta sebesar 1,5 miliar dolar dan sebuah kerajaan bisnis yang meliputi 300 firma. Flick dikenal sebagai pekerja keras dan sukses di dunia bisnis. Namun, kesuksesannya dalam pekerjaan tidak diikuti dengan kesuksesan dalam keluarga. Keluarganya berantakan karena ia terlalu mengutamakan bisnis hingga mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dan suami. Ia menjadi contoh nyata seseorang yang tanpa sadar telah mendewakan pekerjaannya.
Bekerja Adalah Karunia, Tapi Harus Seimbang
Kemampuan untuk bekerja dengan giat dan rajin adalah sebuah karunia. Tidak semua orang memiliki etos kerja yang baik, karena ada banyak orang yang malas, suka menunda, atau bekerja setengah hati. Jika kamu termasuk orang yang rajin dan berdedikasi dalam pekerjaan, bersyukurlah. Namun, meskipun bekerja keras adalah sesuatu yang baik, jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu dan prioritas yang benar, hal tersebut bisa membawa kerugian.
Di zaman ini, banyak orang yang tanpa sadar telah menjadikan pekerjaan sebagai berhala. Mereka bangga dengan kesibukan mereka, merasa bahwa produktivitas tinggi adalah segalanya, hingga mengabaikan hal-hal yang lebih penting seperti hubungan dengan keluarga dan Tuhan.
Peringatan Allah: Jangan Ada Berhala Lain
Allah dengan jelas berfirman dalam Keluaran 20:3 agar tidak ada allah lain di hadapan-Nya. Ini termasuk pekerjaan. Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya menjadikan pekerjaan sebagai sumber berkat atau kepuasan utama dalam hidup. Dia ingin kita mengingat bahwa hanya Dia yang bisa memberikan kepuasan sejati. Perintah ini diberikan bukan tanpa sebab. Tuhan tahu bahwa ketika seseorang diperbudak oleh pekerjaan, hidupnya akan terjerumus ke dalam kehancuran, membawa kemalangan bagi dirinya dan orang-orang terdekatnya.
Prioritas yang Benar: Tuhan, Keluarga, dan Pekerjaan
Sobat Warta, bekerja memang penting, karena dari sana kita mendapatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, penting juga untuk memiliki cara pandang yang benar dalam bekerja. Allah dan keluarga harus tetap menjadi prioritas utama. Pekerjaan hanyalah alat atau sarana, bukan tuan yang bisa memperbudak atau mengendalikan seluruh hidup kita. Jangan sampai pekerjaan mengambil tempat Tuhan di hati kita atau membuat kita kehilangan hubungan yang erat dengan keluarga. Bekerjalah dengan dedikasi, tetapi jangan lupa menyeimbangkan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. (MA)
"To know CHRIST is life's greatest joy
To follow HIM is our greatest pursuit
To glorify HIm is our greatest goal."
Dr. Steven J. Lawson
Ruang Marketplace
"Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
dan mengenakan manusia baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."
Efesus 4:23-24
Jangan berkata Anda adalah ‘manusia baru’ bila kenyataannya Anda ‘masih sama’ dengan yang kemarin. Karena pengertian ‘baru’ artinya BERBEDA dengan yang ‘lama’. Pendek kata, Anda memang harus memperbaharui PENAMPILAN Anda dalam segala aspek. Karena manusia terdiri dari 3 aspek yakni roh, jiwa dan tubuh, maka Anda perlu memastikan dalam ketiga aspek ini Anda mengalami pembaharuan.
Sayangnya, kadang ada saja orang mengaku sudah menjadi manusia baru karena hidup di tahun yang baru. Padahal, pergantian tahun, atau pun hal-hal yang ada di luar sekalipun baru, atau berganti, namun tidak otomatis langsung mengubah hidup seseorang menjadi baru. Orang itu sendirilah yang perlu melakukan sesuatu, seperti mengganti kebiasaan yang buruk, yang tidak sehat, yang kurang produktif, melakukan sesuatu yang sama sekali belum pernah dilakukan, atau mengerjakan kembali hal-hal yang mungkin sudah lama tidak kita lakukan.
“It’s hard to see the world in a new way, when you’re doing things the same old way.” Ya, tidak mungkin terjadi hal-hal yang baru, yang belum pernah kita lihat sebelumnya, jika selama ini tanpa sadar kita masih berkutat melakukan hal-hal yang lama.
Jika Anda rindu mengalami pembaharuan dalam segala aspek kehidupan Anda, inilah 3 hal yang perlu Anda lakukan:
1. ReNEW Your Spirit (Memperdalam SPIRITUALITAS Anda)
Ini berarti bahwa penampilan diri jangan hanya bersifat ‘kosmetis’, tetapi harus mengalir dari dalam ke luar. Yehezkiel 47:1 menulis,
“Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.”
Air keluar dari dalam Bait Suci lalu terus mengalir sampai tinggi, sampai membentuk sungai, hingga hamba-Nya tidak dapat berjalan, melainkan harus berenang, harus menyelaminya. Lihatlah, airnya mesti mengalir dari dalam Bait Suci, baru bisa tercipta sebuah terobosan besar yang mengalir ke luar.
Maka, alamilah pengalaman-pengalaman spiritual yang baru. Ini akan menjadi ‘engine’ bagi Anda dalam rangka memperbaharui PENAMPILAN Anda. Menyelamlah lebih dalam akan pengenalan Anda akan Tuhan, alamilah kuasa Pentakosta sekali lagi. Yang pasti semakin dalam pengalaman spiritual Anda, maka Anda akan dialiri dengan inspirasi-inspirasi yang baru.
Bill Clinton, mantan presiden Amerika ini awalnya adalah anak dengan banyak cita-cita. Ia pernah bercita-cita menjadi dokter, musisi, atau reporter. Yang jelas, sama sekali tidak ada cita- cita terjun ke politik. Namun sewaktu di sekolah menengah, ia ikut dalam suatu kepanitiaan di sekolahnya, di mana akan hadir John. F. Kennedy, presiden Amerika Serikat kala itu. Ternyata pertemuannya dengan sang presiden telah mengubah seluruh hidupnya. Padahal, itupun bukan pertemuan pribadi, hanya dalam suasana formal dan sebentar. Tapi hal tersebut menginspirasi Clinton untuk masuk dunia politik. Tiga puluh tahun kemudian, di usianya yang ke 46 tahun, Bill terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Terlepas dari pro-kontra kehidupan rumah tangga dan karirnya, namun kisah di atas mengingatkan kita bahwa perjumpaan dengan manusia saja bisa menjadi pengalaman yang baru, yang mengubah hidup seseorang sampai sedemikian drastis, apalagi perjumpaan dengan Tuhan?
2. ReNEW Your Soul (Mengembangkan KAPASITAS Anda)
Setelah aspek rohani Anda diperbaharui, ini waktunya Anda memperbaharui aspek jiwa Anda. Ini bukan sekedar bicara tentang memperbaharui mindset, cara pandang atau pikiran. Tapi juga tentang bagaimana mengisinya dengan muatan-muatan yang baru. Mari renungkan;
Ya, dalam dunia kerja, apa pun selalu dinamis, selalu ada hal-hal yang baru, yang perlu dipelajari, maka sebagai pelaku market place kita mesti mengupgrade dan meng-update juga setiap informasi, teknologi, yakni dengan mengembangkan kapasitas pengetahuan dan intelektual kita. Bongkar dan buanglah pengetahuan yang sudah ‘out of date’, yang tidak relevan lagi di zaman now ini.
Tokoh-tokoh dunia seperti Barack Obama, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Warren Buffet, setiap hari masih meluangkan waktu untuk belajar hal baru dengan cara membaca buku. Ya, mereka yang sudah ada di atas saja, masih merasa kurang, masih merasa belum ada apa-apanya, justru konyol bila ada orang yang belum mempunyai banyak pencapaian dalam hidup, malah merasa sudah oke, sudah maksimal dan enggan belajar lagi.
When you stop learning, you stop leading. So, perbaharui terus kapasitas kita. Sebab, prestasi, reward, berkat, percapaian, selalu berbanding lurus dengan perkembangan kapasitas skill dan wawasan kita.
“Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah."
Amsal 9:9
3. ReNEW Your Body (Mengubah TAMPILAN Anda)
Sebenarnya, ini bicara tentang kemasan. Setelah Anda meng-update dan meng-upgrade ‘sofware’ diri Anda, maka Anda juga perlu melakukan pembaharuan terhadap ‘hardware’ diri Anda. Renungkanlah sejenak, kapan terakhir kali Anda mengganti potongan model rambut Anda? Kapan Anda memperpanjang member di pusat kebugaran yang biasa Anda kunjungi, namun sudah tak pernah lagi Anda datangi? Kapan terakhir kali Anda berpuasa, melakukan diet? Tuhan melihat hati, namun orang-orang tetap melihat tampilan luar Anda. So, be fashionable.
Sebab, good looking adalah harga mati, hal yang tak bisa ditawar dalam dunia kerja. Karena hal itu pun mewakili pribadi Anda, dan mewakili citra perusahaan Anda. Apa jadinya jika Anda harus bekerja sama, harus menangani sebuah proyek bersama orang yang rambutnya tidak teratur, yang wajahnya kusam, yang pakaiannya tidak disetrika, tidak harum. Pendek kata, penampilannya kacau, tidak karuan. Apakah Anda yakin dia bisa bekerja dengan baik? Mungkin Anda akan mengeryitkan kening. Ya, mengurus diri sendiri pun tidak bisa, lalu bagaimana mau mengurus orang lain?
I Korintus 6:20 menulis,
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Mari rawat, percantik, perbaharui tampilan, karena ini adalah salah satu cara kita memuliakan Tuhan atas tubuh yang sudah Dia beri. Ingatlah, usia boleh bertambah, tetapi selama Tuhan masih memberi kehidupan, kita tidak seharusnya nampak lebih tua dari usia kita yang sebenarnya. Maka, jangan ragu menampilkan diri Anda dengan ‘casing’ yang baru, sehat, bugar, good looking. Selain Anda akan merasa lebih percaya diri, penampilan baru Anda akan memancarkan berkat bagi orang lain.
Mari renew segala aspek hidup kita. Perbaharuilah kantong-kantong kulit yang sudah usang. Setelahnya, barulah ‘anggur baru’ siap dicurahkan Tuhan. Dan lihatlah, penampilan diri dan performa kerja Anda benar-benar BARU! (MORE)
Ruang Kesaksian
"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu."
Yohanes 15:16
Nama saya Novi, saya lahir di Jakarta di tengah keluarga yang non Kristen, sebagai anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Sejak masih bayi saya sudah diserahkan kepada tante saya (adik mama). Namun diambil kembali oleh kedua orang tua kandung saat saya duduk di kelas 6 SD. Bukanlah kasih sayang yang diterima, melainkan saya diperlakukan jauh berbeda dengan apa yang saudara-saudara saya dapatkan. Saya dipukul, diperlakukan tidak selayaknya anak dan ini berlangsung cukup lama. Kepedihan itu menimbulkan akar pahit, sakit hati dan dendam kepada orang tua.
Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Karena itu sejak kelas 6 SD saya mulai merokok, SMP kelas satu mengkonsumsi narkoba, kelas 3 SMP saya menjadi mengedar narkoba dan kelas 1 SMA sudah menjadi bandar narkoba. Pergaulan bebas dunia malam menjadikan hidup saya bertambah kelam, saya bergaul dengan orang-orang yang tidak baik.
Lebih dari itu saya terlibat dalam sindikat pembunuh bayaran dan memiliki ilmu bela diri termasuk ilmu hitam. Dari ilmu itu saya menaklukan laki-laki, sehingga saya memiliki 5 suami dalam waktu yang bersamaan. Dibalik pernikahan, saya terikat sangat kuat menjadi seorang LGBT, dengan memiliki 3 pasang kekasih yang saya biayai penghidupannya. Semua ini akibat kecewa dan sakit hati terhadap laki-laki.
Dengan uang yang saya miliki, saya join pabrik uang palsu di daerah Madura. Hidup saya berantakan, karena kasus narkoba, saya harus harus keluar masuk penjara sampai 4 kali. Di penjara yang ke 4 kalinya saya mengalami satu proses kehidupan, dimana saya boleh bertemu Tuhan Yesus dengan cara-Nya yang ajaib.
Ketika kehilangan seseorang yang dicintai, mengakibatkan rasa sedih yang teramat dalam, kehampaan dalam hidup itulah yang saya rasakan. Saya kehilangan seorang kakek yang yang sangat sayang pada saya, lalu satu persatu 4 suami saya meninggal dunia. Saya gagal menyuap petugas untuk keluar, saat itu mungkin Tuhan ingin berbicara bahwa uang bukanlah segalanya. Berminggu-minggu saya menangis, saya kecewa, saya putus asa dan saya merasa bahwa hidup saya tidak ada artinya lagi. Saya mau mati saja, saya ingin bunuh diri.
Tepat jam 2 malam dari ujung tembok ada satu sinar yang bercahaya semakin mendekat dan berhenti dihadapan saya. Saya melihat satu sosok baju putih, tiba-tiba memegang kedua tangan saya yang sudah memegang silet untuk bunuh diri. Dan suara itu bilang, “Kemarikan tanganmu nak dan tidak akan pernah Aku lepaskan.” Saat itu saya merasa seperti dipeluk, disayang, sesuatu yang tidak pernah saya rasakan dan yang saya tahu sekarang itulah kasih.
Dua hari kemudian ketika main ke kamar teman di blok sebelah. Saya melihat sebuah foto dan bertanya “loh ini foto siapa?”. “Ini foto Tuhan Yesuslah, Tuhan gue” jawabnya. Saya ceritakan: “Ini dia yang datang kemarin malam nemuin gue." Lantas teman saya memberitahu: “ Kalau gitu loe orang yang dipanggil Tuhan, loe dipilih Tuhan.”
Mendengar hal itu, langsung saya ludahin muka juga kamarnya. Saya bilang: “Haram, haram kafir, lebih baik gue mati dari pada terima Yesus. Gue gak mau kenal elu lagi.” Sepanjang jalan balik ke kamar, di kepala saya hanya terngiang-ngiang ucapan teman saya: “Loe dipanggil Tuhan, loe dipilih Tuhan,” Hati saya terus-terusan berontak dan menolak: “Enggak…enggak…enggak!”
Di sel saya tinggal bersama 11 orang tahanan, di situ itu ada 5 Alkitab dan 7 kitab suci lainnya, tiba-tiba terdengar suara audible: “Ambil alkitab itu nak, lalu baca.” Saya buka halaman pertama Kejadian, tapi saya tutup dan taruh Kembali. Terdengar suara itu lagi: “ Ambil alkitab itu dan baca.”
Untuk kedua kalinya saya ambil Alkitab, tiba-tiba teman saya masuk dan melihat saya sedang membaca Alkitab: “Lu ngapain pegang Alkitab? Mau masuk Kristen ya?" Saya langsung jawab: “Eh haram!" Saya tendang Alkitab itu. Untuk ketiga kalinya suara itu terdengar dengan lebih tegas lagi: “Ambil Alkitab itu nak, lalu baca.” Saya ambil Alkitab, buka bagian tengah tertulis: “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada satu orang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Aku.”
Tiga hari setelah kejadian itu, kaki saya melangkah sendiri ke gereja yang ada di lapas. Saya ke gereja bukan karena paksaan, bukan karena ajakan manusia tapi karena perjumpaan pribadi yang saya alami. Semua menyambut: “Shalom Nov, shalom.” Semua orang tahu saya manusia yang susah diatur. Saat ibadah saya duduk paling depan, merasakan pergumulan yang besar di dalam hati. Hati saya berontak, banyak pertanyaan yang timbul, ingin beranjak keluar, namun seperti ada satu kekuatan besar yang membuat saya tidak bisa beranjak pergi dari gereja itu.
Saat penyembahan pertama dinaikan, saya jatuh tersungkur ke lantai, saya nangis meraung-raung minta ampun. Sekilas saya melihat potret perjalanan hidup saya yang Tuhan singkapkan, buruk dan rusak. Saat penyembahan kedua dinaikan, tiba-tiba seperti ada sesuatu yang masuk di kepala saya, seperti disiram air yang sejuk sekali. Meskipun saya memiliki segalanya, tapi saya tidak pernah merasakan sukacita, damai sejahtera yang saya rasakan seperti saat itu.
Setelah itu mulailah pro dan kontra terjadi, saya dimusuhin banyak pihak. Petugas memberitahu bahwa saya tidak bisa pulang, kalau saya tidak ada absen kehadiran di tempat yang seharusnya saya berada. Saya hanya bilang tidak apa-apa saya bebasnya lama, asal tolong jangan larang saya menyembah Tuhan yang saya percayai. Dan saya bersyukur petugas mengizinkan saya menyembah Tuhan yang saat itu saya percayai. Bertahun-tahun di dalam penjara, doa saya hanya satu yaitu Tuhan ini hidup saya, yang saya serahkan kepada Tuhan.
Seiring berjalannya waktu saya hanya belajar Firman Tuhan, belajar berdoa. Sampai akhirnya saya bebas pada tanggal 9 November 2016. Ketika bebas, di depan pintu lapas, saya bilang: “Tuhan saya mau masuk lagi ke lapas, tapi bukan jadi napi, namun jadi berkat buat semua teman-teman yang ada di dalam." Jujur selepas keluar penjara saya bingung mau kerja apa? Karena sejak dari kecil saya biasa hidup di dunia narkoba. Jadi, apapun saya kerjakan untuk dapat menyambung hidup.
Saat itu saya sudah bergabung dalam satu komunitas yang rata-rata mantan napi dan wanita malam. Saya berada di dalam yayasan yang melayani ke lapas-lapas. Saya terus belajar taat, belajar setia di tengah proses yang sangat tidak enak. Saat pertama kali terjun di dunia pelayanan, saya masih merokok, saya belajar lepas dari narkoba, belajar lepas dari minuman keras, lepas dari sex bebas, belajar lepas dari cari uang dengan mudah tapi dengan cara yang salah dan belajar lepas dari keterikatan terhadap sesama jenis ( LGBT). Saya mau hidup dikuasai Roh.
Hidup sendiri di tengah proses, dimusuhi keluarga, teman, membuat iman saya semakin bertumbuh, semakin mengenal Tuhan. Perlahan namun pasti. Akhirnya secara pribadi saya melayani anak-anak jalanan. Jam 12 malam saya keluar membawa termos panas dan kopi. Setiap ada orang yang tidur di pinggir jalan saya tawarkan kopi, menyaksikan tentang kebaikan Tuhan itulah awal pelayanan saya. Mulai melayani banyak orang termasuk kaum LGBT, dan Tuhan kirim mereka yang baru bebas dari lapas yang masih bingung memilih jalan, karena tujuan saya hanya satu, yaitu supaya mereka bisa mengalami dan melihat kasih Tuhan Yesus dalam hidup mereka.
Seiring berjalannya waktu, Tuhan menyediakan berkat yang luar biasa. Dalam sekejap saya memiliki beberapa usaha, tetapi saya tetap mengutamakan pelayanan. Saya pernah berdoa; ingin kuliah Teologia supaya bisa benar-benar mengerti kebenaran, ketika saya melayani saya tidak asal dalam menyampaikan Firman Tuhan. Dan Tuhan menjawab doa, kuliah saya selesai sampai wisuda.
Namun jalan tidak selamanya mulus, satu persatu usaha yang kami miliki tutup dan kami mengalami kesulitan. Hingga akhirnya saya dan suami pindah ke daerah Cileungsi, menumpang di rumah seorang teman selama 8 bulan. Puji Tuhan keadaan ini tidak mengubah iman saya kepada Tuhan Yesus. Sampai akhirnya suami mendapatkan pekerjaan dan kami mengontrak sebuah rumah. Tuhan pelihara hidup kami.
Saya berdoa minta tuntunan Tuhan tempat dimana saya bisa bertumbuh. Tidak kebetulan sahabat saya mengajak beribadah ke GBI Grand Nusa Indah (GNI). Awalnya kaget dengan suasana yang sangat berbeda, namun saya jalani saja hingga saya merasa nyaman, saya merasa mempunyai keluarga baru dan bergabung di COOL. Kami bisa saling sharing, saling mendoakan, saling melengkapi bertumbuh bersama.
Seiring dengan berjalannya waktu saya semakin bertumbuh, dengan melihat banyak perbuatan Tuhan yang ajaib, yang luar biasa; melewati kanan kiri saya. Dan Puji Tuhan, Tuhan percayakan saya untuk menjadi gembala COOL Kids. Bersyukur buat hidup yang Tuhan beri. Banyak perkara yang harus kami lewati, namun Tuhan selalu menyertai dan tidak pernah meninggalkan kami, sebab Dia Allah yang setia. Terima kasih Tuhan Yesus atas anugerah-Mu dalam hidupku.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
Sekretariat Pusat
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC-7 No. 48 - 51
Kelapa Gading, Jakarta 14240
Telp. 021 - 452 8436
Sekretariat Operasional
SICC Tower Jl. Jend Sudirman Sentul City Bogor 16810
Telp. 021 - 2868 9800 / 2868 9850
Website: www.hmministry.id
email: info@hmministry.com
Our Media Social :
PENANGGUNG JAWAB
Pdm. Robbyanto Tenggala