TUHAN MENYELAMATKAN SAYA
DARI KECELAKAAN
“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku,
maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya,
sebab ia mengenal nama-Ku.”
Mazmur 91:14
Perkenalkan nama saya Romy Bhudiawan, tinggal di daerah Pademangan Jakarta Utara dan bekerja di daerah Taman Palem Cengkareng, Jakarta Barat. Istri saya Yanti dan kami dikaruniai 3 orang anak, yaitu 2 putra dan 1 putri. Saya berjemaat dan melayani sebagai Tim Usher di GBI Icon - Rayon 1F di bawah penggembalaan Bapak Pdt. Budi Sastradiputra. Saya ingin menyaksikan tentang kasih dan perlindungan Tuhan kepada saya.
Pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021, sekitar jam 10 pagi seperti biasanya saya pergi ke kantor dengan mengendarai sepeda motor. Pagi itu saya berencana mengisi bensin di sekitar Pluit Raya. Namun saat itu saya lupa dan telah melewati jalan tersebut, sehingga saya harus mencari tempat isi bensin yang lainnya.
Waktu sudah mau naik ke jembatan Muara Karang, saya baru teringat bahwa bensin motor saya telah hampir habis. Oleh sebab itu saya belokkan motor saya ke arah pom bensin di sebelah Pluit Village dekat Muara Karang.
Setelah mengisi bensin, saya pun ke luar dari pom bensin; berbarengan dengan satu mobil yang baru juga selesai mengisi bensin. Untuk balik ke arah Muara Karang saya harus menyebrang jalan dan saat itu saya tidak melihat ke arah kiri seberang jalan, karena tertutup mobil yang berada di sebelah kiri saya. Ketika saya mau maju melewati mobil tersebut, ternyata dari samping kiri saya melaju truk dengan kecepatan tinggi.
Melihat tiba-tiba ada motor yang muncul, truk tersebut berupaya mengerem sekuat tenaga sehingga menimbulkan bunyi berderit cukup keras. Saya pun sangat kaget bukan kepalang, begitu melihat ke kiri ada truk besar yang seperti akan menghantam saya. Saya sudah pasrah, dalam benak pikiran saya sudah bercampur aduk bahwa saya akan mati. Namun ajaibnya, truk tersebut berhasil berhenti tepat sebelum menabrak saya. Oleh kemurahan Tuhan Yesus, saya diluputkan. Puji Tuhan! Haleluyah!
Saya sempat memandang kepada sopir truk tersebut yang sepertinya juga sudah gemetar sehingga tidak bisa berkata-kata, apalagi mengomel kepada saya. Begitupun dengan saya, karena shock, saya sama sekali tidak bisa berkata apa-apa ke sopir tersebut. Kemudian saya segera maju dengan motor saya untuk melanjutkan perjalanan ke kantor.
Di sepanjang perjalanan saya berpikir, ini kalau bukan Tuhan yang telah menolong dan meluputkan saya dari kecelakaan tersebut, pasti saya sudah tidak ada lagi di dunia ini. Saya memuji Tuhan atas kebaikan dan perlindungan-Nya yang tepat pada waktunya kepada saya. Saya sempat berpikir apakah ini jawaban dan dampak dari doa-doa yang setiap hari selalu saya naikkan apabila mau tidur, bangun tidur dan pada kesempatan lainya, bahwa Tuhan Yesus pasti meluputkan kita dari segala bahaya dan kecelakaan. Mazmur 91 sungguh menjadi bagian anak-anak-Nya yang selalu memperkatakannya. Di dalam hati saya menangkap Tuhan berkata: ‘Itu pasti!’ Halleluya!
Demikianlah kesaksian saya, segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus Juruselamat semua umat manusia. Amin!