BENJOLAN HILANG DENGAN CARANYA TUHAN
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Roma 8:28
Pada kesempatan ini saya Iyos Kristianto, ingin bersaksi bagaimana pertolongan Tuhan itu nyata dalam hidup saya. Dia Tuhan yang menyembuhkan dengan cara-Nya yang ajaib.
Pada 13 Desember 2002, sepulang dari melayani ibadah Natal youth pada salah satu Rayon di Jakarta, saya pulang mengendarai sepeda motor ke daerah Bekasi. Dalam keadaan lelah dan mengantuk, tetap saya pacu motor untuk mengejar waktu agar tidak kemalaman karena besok paginya saya harus pelayanan dan bangun pagi.
Alhasil beberapa saat kemudian saya tertidur di motor, pada saat itulah secara tidak sadar motor saya melintas ke jalur yang berlawanan arah, saya menabrak truk besar pengangkut tanah. Lutut saya menghantam bumper truk dengan keras dan saya pun terpental.
Lutut kanan saya pecah menjadi 3 bagian. Melihat apa yang terjadi, saya lemas dan menyesal serta marah kepada diri sendiri. Saya merasa bodoh sekali, kenapa bisa sampai tertidur di motor. Saya langsung dibawa ke rumah sakit di daerah Kota.
Dan 3 hari kemudian tindakan operasi pun dilakukan, yaitu pemasangan pen di tempurung. Puji Tuhan, semua operasi berjalan lancar, serta Tuhan sediakan segala biayanya. Saya harus istirahat total untuk pemulihan dan terapi jalan selama 3 bulan.
Puji Tuhan saya dapat berjalan normal dan melayani serta bekerja kembali. Akan tetapi, setelah 20 tahun berjalan dari operasi pemasangan pen itu, saya belum melepas pen pada tempurung saya. Karena saya berpikir, repot kalau harus operasi lagi dan diperlukan waktu, juga dibutuhkan banyak biaya.
Namun tahun 2018, saya baru menyadari di lutut kanan samping tempurung muncul benjolan kecil yang semakin lama semakin membesar, sampai sebesar bola golf. Benjolan ini sangat mengganggu, serta menarik urat atau saraf-saraf betis paha kaki saya.
Selama 4 tahun berjalan, saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengusahakan agar benjolan itu kempes, selain hanya berdoa dan berharap kepada Tuhan. Kondisi ini membuat saya malu. Benjolan terlihat menonjol dan terlihat semakin matang, mengkilap. Ingin rasanya saya segera menghilangkan benjolan ini.
Sampai pada suatu hari, saya melihat worship healing dari program Pdt.Welyar Kauntu, di mana beliau juga menggembalakan salah satu cabang di CK 4 dan saya juga melayani di sana.
Malam itu melalui youtube saya mengikuti worship healing. Saat Pdt. Welyar Kauntu selesai membagikan Firman Tuhan, beliau mengajak pemirsa berdoa. Saya pegang benjolan di dengkul saya. Saya kaget sekali ketika Pdt. Welyar berkata: "Saya melihat ada seorang bapak memegang lututnya untuk kesembuhan." Saya sampai berkata, "Apa itu saya Tuhan?" Di hati saya Tuhan berkata, "Ya, itu kamu! percayakah kamu?" Saya menjawab: "Ya Tuhan, saya percaya." Setelah itu Pdt. Welyar berdoa dan saya aminkan. Selesai acara itu, saya ceritakan ke istri dan anak apa yang Tuhan sudah perbuat.
Memang benjolan tidak langsung kempes atau hilang. Namun seminggu kemudian, ketika saya naik motor dalam keadaan pelan tidak kencang, tidak ada angin, tidak ada yang menyenggol motor saya. Tetapi tiba-tiba saya terjatuh dan benjolan saya itulah yang pertama kali menghantam ke aspal. Saat itu saya merasa sakit yang luar biasa, benjolan tidak pecah, tidak berdarah atau lecet tetapi terasa cenat cenut, ngilu, memar juga bengkak.
Tetapi itulah caranya Tuhan melakukan mujizat. Setelah 3 hari berlalu, saat pagi hari saya turun tangga dan kaki saya terasa ringan tidak seperti biasanya. Tidak terasa sakit saat berjalan. Saya diam sesaat dan Tuhan berkata: "Kamu lihat lututmu sekarang." Dan apa yang saya lihat? Haleluyah, Puji Tuhan! Benjolan itu kempes, hilang tanpa operasi dan Tuhan sendiri yang mengoperasi langsung.
Melihat hal ini saya hanya bisa menangis dan bersyukur atas apa yang sudah saya alami. Mujizat Tuhan itu nyata, Tuhan Yesus baik, kuasa-Nya dahsyat. Tuhan Yesus adalah Tuhan yang peduli dan setia. Tetaplah percaya, memuji, menyembah dan selalu mengucap syukur dalam segala hal. Amin.